(Minghui.org) Negara tetangga Tiongkok bagian utara, Korea Selatan menjadi daya tarik bagi banyak turis Tiongkok. Dengan bantuan praktisi Falun Gong yang secara sukarela untuk membangkitkan kesadaran di Korea Selatan, kini mereka memiliki akses pada informasi tanpa sensor dimana tidak tersedia di negara asal mereka.

“Bolehkan saya membawa materi ini ke Tiongkok?” tanya seorang turis saat memegang pamflet Falun Gong. “Saya akan memperbanyak dan membagikan kepada orang lain.”

Turis-turis muda, khususnya, membaca materi-materi informasi dengan mata terbuka lebar. Dua wanita muda berhenti untuk mempelajari lebih banyak informasi dan salah satunya berkata, “Berdasarkan apa yang diajarkan di kelas, kami pada awalnya berpikir kalian (praktisi Falun Gong) adalah pengkhianat yang menyerang Tiongkok, tetapi kini kami tahu kalian sangat peduli pada negara dan rakyatnya.”

“Kami mengagumi semangat kalian,” tambahnya.

Praktisi memasang papan informasi di banyak tempat wisata di seluruh Korea Selatan. Di Seoul, mereka secara rutin mendatangi sejumlah tempat termasuk Sajik Park, Gwanghwamun, Desa Namsangol Hanok, dan Pasar Dongdaemun.

Lebih dari 2.000 Turis Tiongkok Mempelajari Fakta Kebenaran Setiap Hari

Sajik Park, sebuah taman historis kuno dekat Istana Gyeongbokgung yang terkenal, adalah tempat populer bagi para turis Tiongkok.” Lebih dari 70 bis pariwisata Tiongkok datang ke sini setiap hari. Yakni lebih dari 2.000 orang mempelajari fakta kebenaran Falun Gong setiap hari, dan mereka mungkin menyebarkan informasi kepada keluarga dan teman-teman mereka setelah kembali negaranya,” jelas Lee Yong-he, kepala dewan direksi di sebuah perusahaan di Seoul.




Para Turis membaca poster-poster Falun Gong di Sajik Park

Lee sering pergi ke taman itu untuk berbicara dengan para turis. “Mereka telah dicuci otak oleh rezim komunis dan diracuni dengan kebohongan. Jika kita tidak memberitahu mereka mengenai informasi ini, mungkin ada secara buta mengikuti partai komunis dan diseret ke bawah olehnya,” katanya.

Dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, dia telah melihat perbedaan sikap orang-orang. Para turis menjadi semakin lebih mau menerima.

“Diperlukan kesabaran dan kebaikan untuk melakukan ini. Tetapi dengan upaya yang lebih banyak, semakin sedikit pengaruh partai komunis terhadap orang-orang ini,” kata Lee.

Izin Khusus

Sebagai tonggak dan simbol dari sejarah panjang Seoul sebagai ibu kota negara, Gwanghwamun juga memiliki banyak institusi pemerintahan, media berita, dan lembaga keuangan. Itulah kenapa ketika praktisi Falun Gong pertama kali mengajukan izin untuk mendirikan stan di lokasi ini, permintaannya ditolak, jelas Jung Taihuan, warga asli Korea Selatan.

Jung kemudian mengunjungi kepolisian Distrik Jongno yang bertanggung jawab di Seoul Pusat dan memberitahu mereka semua tentang Falun Gong dan penganiayaan. Petugas terlihat tersentuh dan salah seorang berkata, “Kami biasanya tidak mengeluarkan izin bagi organisasi apa pun, namun kami akan melakukannya untuk kelompok kalian.”




Praktisi berbicara dengan turis Tiongkok di Gwanghwamun mengenai Falun Gong dan penganiayaan

Berbicara dari Hati

Terkenal dengan rumah-rumah tradisional Korea, Desa Hanok Namsangol adalah tempat wisata yang menarik. Park (wanita) berasal dari Tiongkok datang ke sini setiap hari untuk memberitahu mereka kenapa penting mengundurkan diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT). Dia sering menjelaskan, “PKT telah membunuh jutaan orang melalui sejumlah kampanye politiknya. Tragedi ini masih berlanjut hingga hari ini – praktisi Falun Gong yang tidak bersalah telah dianiaya selama 17 tahun karena keyakinan mereka pada Sejati-Baik-Sabar.”

Suatu kali saat turun hujan dan banyak turis sedang duduk di sebuah gedung terdekat untuk menunggu hujan reda. “Saya mendekati mereka dan memperlihatkan poster-poster yang sudah dilaminating tentang informasi kebrutalan dan propaganda kebencian dari partai komunis,” kenang Park. “Meskipun pakaian saya basah, saya merasa sangat senang saat berbicara kepada mereka dari lubuk hati.”

Kebanyakan turis tersentuh juga. Salah satu diantara mereka mengacungkan dua jempol kepadanya, dan berkata, “Falun Dafa Hao (baik)!”

Saatnya untuk Berubah

Sekelompok praktisi muda sering pergi ke Pasar Dongdaemun, tempat perbelanjaan dan wisata terkenal.

He Ya, seorang mahasiswa berkata, “Suatu kali seorang turis berkata bahwa informasi di materi kami adalah benar dan rakyat Tiongkok sering hidup dengan kebohongan. Masalah sosial dan ekonomi di Tiongkok tidak dapat digambarkan.” Para turis meminta lebih banyak materi dan berkata akan memperbanyak untuk dibagikan kepada orang lain.


Seorang turis membaca informasi dari praktisi

Seorang Turis lain berkata bahwa dia telah melihat begitu banyak hal yang mana dia dengan mudah melihat tembus kebohongan PKT. “Partai Komunis bagaikan parasit, ia menghisap darah rakyat dan tidak membalas apa-apa, lainnya adalah berbohong kepada rakyat dan membunuh mereka.” Dia berkata sungguh menyedihkan begitu banyak orang muda di Tiongkok tidak mengetahui apa yang terjadi pada masa lalu dan secara buta mempercayai apa pun yang dikatakan rezim.

“Sejumlah turis berpikir bahwa kami sedang menentang Tiongkok, namun sebenarnya tidak. Kami memberitahu mereka apa itu komunis Tiongkok sesungguhnya sehingga mereka akan mengetahui jalan mana yang akan dilalui dan mereka akan memiliki masa depan yang lebih baik,” kata He Ya.