(Minghui.org) Salam pada Guru terhormat!


Salam pada rekan-rekan praktisi!

Saya seorang pensiunan guru dan memperoleh Fa pada 2008. Awal mendapatkan Fa, merasa di sini adalah surga dunia, telah menemukan Dafa dan rekan praktisi, belajar Fa dan sharing mingguan suasananya tenang dan jernih. Waktu sharing, mereka menceritakan proses mencari ke dalam saat menemui rintangan, mereka gunakan prinsip Fa yang disadari, membandingkan dengan tutur kata dan prilaku sendiri, dapat menyadari perbedaan manifestasi Fa tingkat demi tingkat, dan nampak belas kasih dan kebijaksanaan yang diberikan Dafa kepada kita.

Walau kadang berbenturan, namun tahu pemahaman Fa setiap orang berbeda, kesadaran pun berbeda, tapi semua berharap demi kebaikan rekan praktisi. Dari sharing atas prinsip Fa, jalan yang sudah dilalui rekan praktisi, pemahaman yang diperoleh, Fa yang amat mendalam, melihat penerobosan dan peningkatan rekan praktisi, hati bergembira untuknya, dari sana juga menemukan kekurangan diri, melepaskannya, dengan demikian membumbung sekali dan sekali lagi.

“Belajar Fa mendapatkan Fa, Banding belajar banding kultivasi, Cocokkan setiap masalah, Dapat melakukannya berarti berkultivasi.” (Hongyin - Berkultivasi Nyata)

Namun seiring berjalannya waktu, dalam bekerja sama melakukan proyek atau kegiatan, setiap orang punya cara dan ide bagus sendiri, berpendapat dirinya punya pikiran lurus yang kuat, berpendapat caranya yang terbaik, bila rekan tidak memakai idenya, walau di mulut mengatakan siap kerjasama, namun hati ini masih menyimpan ego, Anda tidak memandang saya, maka saya pun punya penilaian terhadap Anda.

Dua setengah tahun lalu setelah menjadi pembimbing, keadaan seperti ini lebih sering muncul. Suatu kali pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang menganiaya Falun Gong datang ke Taiwan, kami menghimbau untuk menghentikan penganiayaan, lama berdiri di pinggir jalan, ada seorang praktisi meminta semua orang meletakkan spanduk, sedang saya dan rekan pembimbing lain minta semua rekan tetap membentang spanduk, usai acara rekan praktisi mengkritik kami tidak memaklumi praktisi lansia. Ada satu kali lagi, ketika kami pergi ke tempat wisata menyebarkan Fa, setelah berlatih Gong mulai turun hujan, rencana hari itu mau belajar Fa di tempat wisata, namun terpikir oleh saya jangan-jangan rekan praktisi akan mengkritik kami tidak memaklumi orang lain, karena itu memutuskan untuk kembali ke kota, belajar Fa di tempat kami biasa belajar, setelah itu rekan praktisi berkata lagi, mengapa merubah jadwal sesuka hati? Saat itu menemukan diri sendiri ada sepotong hati ingin mendapatkan pengakuan dari rekan praktisi.

Tahun lalu, ketika mengadakan kegiatan 20 Juli, praktisi yang semula bertanggungjawab, menyatakan tidak mau bekerja sama, dan mengatakan pembimbing yang lalu bagaimana melakukannya, saya berpikir, dulu walau saya bukan pembimbing namun yang melakukan kegiatan 20 Juli juga adalah kita!? Mengapa bertambah satu gelar saja semuanya sudah jadi berbeda?

Shifu katakan : “Ketika seorang Dewa mengemukakan sebuah cara, mereka yang lainnya tidak buru-buru menolak, tidak buru-buru mengungkapkan pendapatnya, menganggap cara sendiri baik, mereka akan melihat cara yang dikemukakan oleh Dewa lain itu hasil terakhirnya bagaimana. Jalannya berbeda, tiap orang jalannya tidak sama, prinsip yang disadari oleh kehidupan di dalam Fa semua tidaklah sama, namun hasilnya sangat mungkin adalah sama. Dari itu mereka melihat hasilnya, jika dia dapat mencapai hasilnya, benar-benar dapat mencapai apa yang ingin dicapai, mereka semua akan setuju, Dewa semuanya berpikir seperti ini, lagi pula, jika ada bagian mana yang kurang, sudah seharusnya diberikan pelengkap dengan tanpa syarat secara diam-diam, agar dia lebih sempurna, mereka semua adalah demikian dalam mengatasi masalah.“ (Ceramah Fa pada Konferensi Fa Philadelphia 2002)

Setelah belajar Fa, berubah pikiran, jika rekan praktisi memiliki kesulitan maka cukup lengkapi kekurangannya, jika berpendapat cara kerja dulu lebih baik, ya kerjakanlah begitu! Sebenarnya setiap rekan praktisi datang dari tingkatan yang berbeda, juga ada tersisa unsur pra-lahir, saat itu mungkin pemahamannya begini, pemikiranya begitu namun tidak masalah kan! Cara siapa semuanya bagus! Setiap cara bisa untuk klarifikasi fakta, bisa untuk menyelamatkan makhluk. Poin yang terpenting adalah terbentuk tubuh kesatuan, lengkapi kekurangannya. Yang kita lihat kelebihan rekan praktisi, saling kerjasama dengan baik sudah cukup! Ketika hati ini sudah dilepas maka rekan praktisi juga mau bekerja sama serta berubah. Setelah peristiwa itu saya sendiri juga menyadari masih ada hati takut rekan praktisi tidak mau mengerjakan.

Tahun lalu rekan praktisi setempat muncul fenomena palsu karma penyakit, saya bersama pembimbing lain ingin sharing dengannya namun ditolak. Rekan lain menyalahkan kami tidak perhatian pada praktisi tersebut, dan rekan praktisi lain juga muncul fenomena palsu karma penyakit, kami memberikan usulan mau belajar Fa dan sharing bersama dia, dia hanya menyetujui satu kali, tidak lama kemudian meninggal, hati sangat sedih. Hati mulai ragu apakah saya sesuai dengan pekerjaan ini? Apakah tugas seorang pembimbing?

Selanjutnya, ada rekan praktisi yang mencari saya dan bercerita bahwa dia berselingkuh, ingin cerai dengan isterinya, bertanya pada saya apakah ada Fa yang mengatakan boleh bercerai? Selesai mendengar saya menjadi sangat marah, langsung memakinya, rekan praktisi itu meneteskan air mata. Melihat diri sendiri tidak Shan, seketika itu jatuh masuk ke pemikiran orang biasa. Teringat dikatakan dalam Fa: ”..karena yuan ini adalah salah satu jenis dari takdir pertemuan. Misal, dalam kehidupan lalu, orang ini hutang sesuatu pada orang lain atau berbuat jahat. Pada kehidupan berikutnya kedua orang ini harus bertemu kembali, dia harus membayar kembali semua hutangnya.” (Ceramah Fa di Kanada) Setiap orang memiliki jodoh pertemuan mereka masing-masing, dan rekan praktisi mencari saya untuk sharing, bukankah dia juga tahu bahwa hal itu tidak benar! Seharusnya memaafkan dia, memakai prinsip Fa untuk sharing dengan dia, belajar Fa dan Fa Zheng Nian bersama dia, untuk melewati kesulitan ini! Tidak seharusnya memiliki pikiran negatif apa pun terhadapnya, dua bulan kemudian, rekan praktisi tersebut telah melewati rintangan ini.

Juga melihat saat memegang banyak proyek, seringkali kualitas belajar Fa dan berlatih Gong mulai menurun, saat pekerjaan banyak, jantung nyeri, lambung sakit, tekanan lalu datang, menerima telpon rekan praktisi yang di luar dugaan - bisa merasa gelisah. Sharing dengan rekan praktisi: Proyek saya terlampau banyak, bagai beruang yang dikatakan dalam Fa: ”Di daerah timur laut Tiongkok ada sebuah pepatah disebut “beruang buta memetik jagung.” (Hadirin tertawa) Beruang buta adalah beruang, bagaimana cara dia memetik jagung? Dipetik sebatang diapitnya di bawah ketiak, dipetik lagi sebatang diapitnya pula di bawah ketiak itu, dipetik lagi sebatang diapitnya pula di bawah ketiak itu, akhirnya yang diapit hanya sebatang.”

Saya tidak mau jadi beruang. lepaskan pekerjaan sebagai koordinator, editor adalah pekerjaan yang paling saya sukai, karena cukup mematut diri sendiri, namun untuk menjadi kultivator tanpa ego, terpaksa melepas pekerjaan mengoreksi naskah, sudah ada rekan praktisi yang menggantikan, namun belum genap 2 minggu, rekan praktisi itu berkata: “Maaf, hingga saat ini masih belum bisa menerima pekerjaan ini.” Lalu rekan tersebut menghilang, sekitar dua kali kejadian seperti ini. Setelah berpikir, lebih baik mengundurkan diri dari manajer kantor surat kabar, sebab selalu dilakukan kurang baik, jika dapat menemukan orang yang sesuai untuk mengerjakannya, itu paling cocok, saya mengajukan mundur lebih kurang 7 kali, setiap kali disetujui kantor pusat namun tidak pernah mengutus orang untuk menggantikan, dalam selang waktu itu juga beberapa kali mengajukan mundur dari tugas sebagai pembimbing.   

Setelah berulang beberapa kali, suatu hari asisten manajer kantor surat kabar sharing dengan saya, dia mengatakan: “Jangan hanya peduli tentang hasil, yang utama adalah proses melakukan. Jangan ketika menghadapi kesulitan hanya memikirkan ingin menghindar.” Praktisi kantor surat kabar yang lain berkata: “Jangan selalu memikirkan perasaan diri sendiri begini begitu, waktu sungguh tidak banyak, cepatlah menolong mereka…” Mendadak tersadarkan ternyata hati tidak ingin mengerjakan itu adalah hati penuh perhitungan, iri hati, membuktikan diri sendiri dan mencari nama. Karena memedulikan hasil, memedulikan harus bertanggungjawab, lupa adalah Shifu yang melakukan, bukan saya, melupakan tujuan sebenarnya kita adalah menolong orang, bukan mengejar prestasi manusia biasa.   

Shifu mengatakan: ”Di tengah proses mengerjakan yang dipandang adalah hati manusia anda, bukan melihat keberhasilan anda itu sendiri. Di tengah proses anda mengerjakan niscaya telah menyelamatkan manusia! Di tengah proses anda mengerjakan adalah proses peningkatan anda dalam Xiulian, bersamaan juga berperan menyelamatkan makhluk hidup! Bukan berarti anda telah berhasil mengerjakan hal itu maka baru berperan menyelamatkan makhluk hidup.”

Saat memahami bahwa menjadi pembimbing dan koordinator adalah karunia, di mana ada tanggung jawab dan misi di dalamnya, hanya dengan berkultivasi secara sungguh-sungguh, baru bisa bekerja sama dengan baik, setelah terbentuk kesatuan, muncullah keajaiban, contoh:

1. Tanda tangan petisi dan menyebarkan Fa. Suatu hari Minggu, kami menetapkan berlatih Gong bersama untuk penyebaran Fa di Danau Qixing di kota Hualian. Tiga jam sebelum berangkat mendadak turun hejan deras, saat semua rekan praktisi bertanya apa yang harus dilakukan, kami tetap teguh memancarkan pikiran menyelamatkan manusia, tidak tergerak dan tetap berangkat, begitu kami selesai menata lokasi latihan dan memancarkan pikiran lurus lalu hendak mulai berlatih Gong dan mengumpulkan tanda tangan, hujan pun berhenti, matahari menampakkan senyum, para turis pun datang berduyun-duyun, panel klarifikasi fakta pun menarik perhatian mereka.

2. Menawarkan koran dari rumah ke rumah. Setiap Rabu adalah hari menawarkan koran bagi saya bersama rekan praktisi. Begitu masuk ke toko, hanya berkata: “Kami dari Harian Dajiyuan.” Pemilik toko pun menjawab: “Baik, saya mau pesan koran.” Keluar dari toko saya berjumpa mantan rekan kerja yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu, dalam hati saya ingin mengklarifikasi fakta padanya, ia juga setuju memesan koran. Melangkah sedikit lagi bertemu seorang pengusaha muda yang berkata: “Saya sering melihat berita Dajiyuan di FB, informasi yang kalian sampaikan sangat baik, ada berita mengenai PKT, ada artikel tentang etika dan tata karma, bakti dan moral, kesehatan, kehidupan dan lain-lain, ini adalah media yang sangat bagus, saya harus mendukungnya.” Ia pun berlangganan selama setahun. Hari itu hanya selama 40 menit, sebanyak 7 orang telah memesan koran Dajiyuan.

3. Tahun ini saat peringatan 20 Juli,  semua praktisi saling berbagi pengalaman, saling mengingatkan, saling memperbaiki diri, saling bergandengan melakukan lebih baik lagi, sehingga menimbulkan efek klarifikasi fakta yang sangat baik.

4. Saat menghadiri Konferensi Para Pembimbing Wilayah di Jiantan pada Juli lalu, saya bertemu dua orang turis Tiongkok saat sarapan, di dalam hati saya ingin klarifikasi fakta menyelamatkan mereka! Bagaiimana agar bisa berbicara dengan mereka tanpa ditertawakan?! Saat hati saya sedang gusar karena tidak membawa materi klarifikasi, mereka berdua ternyata duduk di sebelah saya, kedua orang itu pun langsung melakukan San Tui.

Hal kebetulan yang serba ajaib ini kerap kali muncul di sekitar saya, saat menawarkan koran, siapa yang terpikir di benak saat itu, maka akan muncul di hadapan saya. Saat keluar menaiki kendaraan umum, atau pergi ke supermarket, atau mengajar di sekolah, juga sering bertemu dengan pasangan atau turis atau pelajar dari Tiongkok, saya selalu berusaha mendekati mereka dan mengajak mengobrol, bahkan tidak jarang saya menawarkan bantuan bagi mereka, tapi topik pembicaraan dengan cepat segera beralih ke klarifikasi fakta dan menghimbau mereka San Tui. Terkadang mendengar pembicaraan para turis Tiongkok, mereka telah pergi ke banyak negara, hampir di setiap tempat wisata mereka bisa melihat Falun Gong. Saat itu saya semakin menyadari bahwa rekan praktisi di seluruh dunia telah menimbulkan efek penyelamatan makhluk hidup yang luar biasa besar, dan telah berhasil membentuk suatu kesatuan yang tak tergoyahkan.

“Terutama bagi seorang pengikut Dafa, setiap niat dan pikiran kalian menentukan eksis atau tidaknya banyak makhluk hidup, bagaimana kalian melakukannya, melakukannya dengan baik, atau tidak dilakukan dengan baik, sangat menentukan eksis atau tidak eksisnya mereka di masa mendatang.” (Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York tahun 2015)

Baru-baru ini, istri dari rekan praktisi berselingkuh (rekan itu telah setuju hal ini dituliskan). Dalam kondisi “Ding” saya melihat istri rekan adalah seorang malaikat yang cantik dan suci, tapi sayapnya telah ternoda, dan sedang meneteskan air hitam! Saat tersadar, ia meminta maaf pada Shifu, dalam kondisi “Ding” itu terlihat Shifu sedang menggantikan sayapnya dengan sayap baru yang putih bersih. Tapi tangan Shifu justru berubah menjadi hitam…

“Kalian telah melewati masa-masa yang paling sulit, di dalam satu keterikatan yang terakhir ini harus dapat dilepas. Penderitaan para praktisi saya mengetahui semua, sebenarnya saya lebih menyayangi anda dari pada anda menyayangi diri sendiri!” (“Menyingkirkan Keterikatan Terakhir”)

Shifu begitu menyayangi kita, sama sekali tidak melepaskan kita, memberi kita kesempatan berulang kali, kita harus menghargainya! Menyayangi jodoh pertemuan bersejarah ini, menyayangi rekan praktisi, bersama-sama melangkah dengan baik, melakukan dengan baik, gigih maju berkultivasi nyata menyelamatkan lebih banyak orang. Terakhir saya tutup dengan “Hong Yin Ii: Bergegaslah Katakan” untuk saling memotivasi!

“Praktisi Dafa mengklarifikasi fakta, Seperti pedang tajam serentak dilepaskan ke luar dari mulut, Menelanjangi kebohongan setan-setan busuk, Tidak menyia-nyiakan waktu untuk penyelamatan, bergegaslah katakana.”

Sedikit pemahaman saya yang masih banyak kekurangan, mohon dikoreksi. Terima kasih Shifu! Terima kasih rekan praktisi! Heshi.

(Artikel Konferensi Berbagi Pengalaman Kultivasi Falun Dafa se-Asia 2016)