(Minghui.org) Mengapa belajar Fa dan memancarkan pikiran lurus sering mengantuk, di sini kami akan membicarakannya secara ringkas.

1. Jiwa dan raga kelelahan

Ada seorang rekan praktisi sangat sibuk dengan pekerjaan, usianya juga sudah lanjut, ingin mencari sebuah pekerjaan juga tidak mudah, dan berhasil memperoleh sebuah pekerjaan yang kotor dan melelahkan, jam kerja juga sangat panjang, 12 jam. Sebagai seorang praktisi Dafa, dalam pekerjaan juga harus memperlihatkan keteladanan, tidak boleh mencoreng Dafa.

Kerja satu harian sampai malam, sudah sangat lelah, luar biasa, sampai di rumah masih ada pekerjaan rumah, setelah menyelesaikan semua kerjaan sudah kehabisan tenaga, sekali duduk sudah tertidur. Meskipun dikatakan karena demi kelangsungan hidup, diri sendiri juga ada keterikatan. Beban rumah tangga sangat berat, untuk diri sendiri sudah menanggung kesulitan besar, masih harus memberikannya kepada anak. Seorang praktisi jika terbawa oleh perasaan manusia, dibelenggu nama, pasti akan disusupi oleh kekuatan lama.

Juga ada seorang rekan praktisi, sebenarnya hidupnya lumayan bagus, namun melihat orang di sekeliling hidup dengan berkecukupan, agar tidak dipandang rendah oleh orang, diri sendiri tidak mau kalah sama orang lain, muncul keterikatan bersaing. Mencurahkan segenap pikiran untuk mencari uang, mengorbankan banyak tenaga dan pikiran, untuk mendapatkan uang yang agak banyak. Dalam tiga hal yang seharusnya dilakukan dengan baik oleh praktisi sudah tidak bisa dijalankan lagi, sungguh tidak pantas.

2. Sangat kuat terikat dengan keinginan pribadi

Keinginan individu, harapan diri sendiri yang terlalu kuat. Di suatu kurun waktu, berkeinginan merampungkan suatu urusan, terutama memusatkan perhatian di dalam hal ini (usaha mencari uang), khawatir demi hal ini, terharu, depresi, senang, tidak bisa tidur, masalah belum diselesaikan, sehingga terbawa sampai hati tidak bisa tenang, membaca buku juga tidak masuk. Setelah berhasil melakukan hal ini, lalu hati memikirkan yang lain, dan terjebak dalam kekhawatiran yang lain, di dalam kondisi yang terhanyut. Tubuh pikiran kelelahan sampai belajar Fa mengantuk, memancarkan pikiran lurus mengantuk, hanya melakukan hal itu yang penuh semangat.

3. Dasar tujuan tidak lurus, berpijak di atas tujuan kultivasi pribadi

Perasaan, takut, iri hati, pamer, kegembiraan hati, tidak bisa melepas. Pemahaman pribadi saya adalah beberapa keterikatan ini paling mudah terbawa manusia biasa. Sedang akar dari semua keterikatan ini, semuanya adalah terbentuk dari karma di atas tubuh aku yang egois. Jika dasar tujuan tidak lurus, berpijak di atas tujuan kultivasi pribadi, selalu berkultivasi demi diri sendiri yang egois yang terbentuk dari karma, apakah bisa tumbuh gong? Apakah memancarkan pikiran lurus untuk membasmi berbagai gangguan karma pada tubuh diri sendiri bisa efektif?

Ada rekan praktisi sangat tekun berkultivasi, tiap hari belajar Fa, latihan gerakan, secara positif melakukan klarifikasi fakta. Juga sepenuh hati ingin menyingkirkan berbagai keterikatan hati, namun kesadaran utama tidak bisa jernih, sering terbawa oleh berbagai keterikatan, membaca tidak masuk ke hati, selalu mengantuk, memancarkan pikiran lurus telapak tangan terjatuh.

Berkultivasi demi berbagai tujuan, apa pun tidak bisa diperoleh. Berbagai tujuan semua adalah demi ego, demi aku. Sedang kita sekalian berkultivasi, belajar Fa adalah demi berasimilasi dengan Dafa, berkultivasi sampai tanpa egois tanpa aku, seorang Sang Sadar yang berpikir untuk orang lain dulu baru diri sendiri. Ketika kita sudah membuang keakuan, kita sekalian berjalan di atas jalur kultivasi, arahnya baru benar, tubuh berasimilasi dengan Dafa, Zhu Yaunshen baru semakin terbebas keluar, kemampuan semakin hebat, baru tidak akan terjadi penyimpangan, berbagai unsur materi tingkat rendah, perasaan, takut, iri hati dll, semua tidak akan bisa mengganggu kita. Ketika tujuan kultivasi kita adalah demi ego, sumber pikiran yang dipancarkan keluar oleh kita adalah hitam yang terbentuk dari karma, Zhu Yuanshen tidak memperoleh apa pun, terbelenggu oleh berbagai unsur meteri rendah, perasaan, takut, iri hati dll. Ketika, ingin memancarkan pikiran lurus membasmi kejahatan, telapak tangan tidak bisa ditegakkan. Yang mengendalikan tubuh adalah kehidupan yang kacau balau.

4. Membedakan saya yang sesungguhnya dan saya yang palsu

Saya yang sesungguhnya adalah sudah dibekali karakter dasar sebelum lahir, adalah berasimilasi dengan karakter alam semesta. Sedang kita sering kali secara tidak sadar memancarkan pikiran lurus adalah demi ego. Semua benda itu sudah pasti bukan yang dipancarkan oleh saya yang sesungguhnya, semua adalah pancaran dari otak yang dikendalikan oleh berbagai keterikatan, bahkan yang dikendalikan oleh kehidupan dari luar. Kesadaran utama kita harus sadar jernih membedakan saya yang sesungguhnya dan saya yang palsu. Tidak sesuai dengan prinsip Dafa, egois pasti adalah saya yang palsu, dalam pikiran menolaknya, memusnahkannya. Membuat saya yang sesungguhnya menguasai pikiran.

(Saya menemukan rekan praktisi yang mengantuk, jumlahnya tidak sedikit, semua ingin membebaskan diri, namun selalu tidak terbebaskan, ada yang bahkan sudah banyak tahun, ada yang selalu demikian sampai ditangkap masuk ke dalam penjara. Di sini, saya menulis pemahaman saya yang dangkal ini, juga bukan yang menyeluruh, dan menulis dengan tingkatan yang terbatas, berharap bisa membuang yang buruk mempertahankan yang bagus, berharap jika rekan praktisi yang mempunyai masalah di aspek ini, juga menulis keluar, supaya meningkat bersama-sama.)