(Minghui.org) Sehubungan Konvensi Nasional Demokratik diadakan 25 hingga 28 Juli di Philadelphia, Pennsylvania, praktisi Falun Gong bertemu dengan utusan dan turis, memberitahukan mereka tentang penindasan yang berkelanjutan di Tiongkok.

“Ini adalah sebuah tragedi dan harus diberhentikan,” kata Jake Mazurek, seorang mahasiswa utusan dari Minneapolis, Minnesota yang dikejutkan oleh informasi pengambilan organ dari Praktisi Falun Gong yang masih hidup. Ia menandatangani sebuah petisi mengecam perlakuan kejam ini dan mengatakan ia akan berusaha mencari jalan lain untuk membantu.

Di Bawah Permukaan adalah Sebuah Tiongkok yang Berbeda

Sarah Mahler, seorang utusan dari Nevada, telah mendengar tentang penganiayaan Falun Gong di Tiongkok beberapa minggu lalu di kota lain. “Pengambilan paksa organ ini mengerikan dan kita harus menemukan sebuah hukum untuk melarang turis transplantasi organ seperti ini di Tiongkok.” Ia mengatakan ia akan memberitahukan lebih banyak orang tentang ini.


Utusan Nevada, Sarah Mahler (tengah) berbicara dengan seorang Praktisi Falun Gong di Pecinan Philadelphia pada tanggal 26 Juli 2016.

Claudia Gorbman, seorang profesor di Washington Universitas, datang ke Philadelphia dengan suaminya, seorang utusan di konvensi. Ia menandatangani petisi, dan mengatakan ia pernah ke Tiongkok sebelumnya. “Tiongkok adalah tempat yang spesial karena terdapat banyak aspek yang baik. Tetapi ada cerita berbeda di bawah permukaan. Di sana tidak ada kebebasan beragama. Mengerikan.”

Kathleen Hong, seorang analis software di Rumah Sakit Anak Boston, adalah seorang utusan dari Massachusetts. Kakek dan neneknya meninggalkan Tiongkok menuju Kamboja untuk melarikan diri dari kekejaman komunis dan ia sangat bersyukur atas pelariannya. “Saya beruntung tinggal di sini dan bisa berpartisipasi dalam pemilihan presiden.” Ia menandatangani sebuah petisi dan mengatakan ia berharap orang Tionghoa akan segera bebas dan selamat.


Utusan Massachusetts, Kathleen Hong menandatangani sebuah petisi menuntut penghentian pengambilan organ.


Don Johnston dari Media Lima Charlie (kedua dari kiri) berbicara dengan seorang praktisi Falun Gong (berpakaian merah muda) dan mengatakan ia akan memuat video wawancara itu di internet.

Jessica Russo dari asosiasi dokter yang menentang pengambilan paksa organ (DAFOH) mengatakan banyak utusan datang ke konvensi untuk pemerintah Amerika Serikat. “Mereka mungkin sudah dan mungkin belum mendengar tentang pengambilan organ dari Praktisi Falun Gong di Tiongkok. Setidak-tidaknya kami berharap mereka akan memperhatikan kekejaman ini dan mengambil tindakan konkret untuk lebih melindungi orang yang tidak bersalah.” Ia mengatakan di Pennsylvania terdapat banyak pusat transplantasi organ khususnya di Pittburgh dan Philadelphia yang memberikan latihan kepada dokter Tiongkok. Perlu ada pengambilan langkah tertentu untuk memastikan peserta latihan ini tidak akan berpartisipasi dalam pengambilan paksa organ di kemudian hari.


Jessica Russo dari asosiasi dokter yang menentang pengambilan paksa organ (DAFOH) mengatakan masyarakat barat mempunyai tanggung jawab untuk mencegah pelatihan transplantasi organ atau turis transplantasi yang berhubungan dengan pengambilan paksa organ.


Pejalan kaki menandatangani petisi mendukung Falun Gong di Chinatown Philadelphia.

Melakukan Latihan di Dekat Libery Bell

Sewaktu Praktisi Falun Gong datang ke Taman Independence National Historical dekat Liberty Bell pada tanggal 31 Juli, meditasi damai dan gerakan lembut menarik perhatian banyak turis.

Seorang pria dari Kuwait bernama Acrome bergabung dengan praktisi di halaman rumput untuk belajar latihan. Ia senang mendengar bahwa Parlemen Eropa dan Parlemen Amerika Serikat telah menyampaikan resolusi mengecam pengambilan paksa organ di Tiongkok. “Saya berharap lebih banyak negara bisa melangkah ke depan dan membantu menghentikan kekejaman ini,” ia berkata.

Dua kakak beradik dari Wisconsin, Dion 15 tahun dan Max 14 tahun mampir untuk belajar latihan. Mereka berdua mengatakan latihan membuat mereka merasa santai. Mereka mengambil materi dan akan terus mempelajari latihan.

Menceritakan Cerita Sebenarnya Di Belakang Penganiayaan

Ramalan cuaca memprediksi hujan pada tanggal 31 Juli dan hujan turun persis setelah kegiatan di Taman Independence National Historical selesai pada tengah hari. Sewaktu praktisi mulai mempersiapkan rapat umum di Pecinan Philadelphia kemudian, hujan berhenti dan angin sepoi-sepoi yang sejuk berhembus pada musim panas ini.

Setelah menandatangani petisi, Sampson dari Arizona berbicara lama dengan praktisi. Ia mengatakan sifat jahat Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang membuatnya menentang Falun Gong.

Ia tertarik untuk belajar latihan. “Saya bekerja di industri penerbangan dan saya banyak bepergian,” Sampson berkata. “Saya berharap latihan Falun Gong bisa meringankan tekanan saya dalam pekerjaan dan meningkatkan kesehatan saya.”




Rapat umum oleh Praktisi Falun Gong di Chinatown Philadelphia pada tanggal 31 Juli 2016.

Li (pria), seorang praktisi yang menghadiri acara, mengatakan beberapa orang Tionghoa telah dicuci otak oleh propaganda kebencian terhadap Falun Gong dan mereka masih menolak menerima materi meskipun penindasan berat sudah 17 tahun.

“Setiap orang merindukan ketulusan dan kebaikan. Tetapi propaganda dari Komunis menyesatkan mereka, membuat mereka tidak ingin mendengar fakta tentang Falun Gong.” Ia berkata.

Franklin, seorang imigran Tiongkok telah tinggal di Philadelphia beberapa puluh tahun. Ia mengatakan kegiatan yang diadakan di pecinan seperti ini sangat membantu, karena penduduk dan turis bisa mengetahui cerita sebenarnya di Tiongkok.


Imigran Tiongkok Franklin menandatangani sebuah petisi.

“Penganiayaan Falun Gong bukan hanya sebuah masalah kebebasan beragama,” ia melanjutkan. “Dari situ, orang-orang bisa memahami apa sebenarnya Partai Komunis.” Ia mengatakan ini sangat penting bagi orang-orang di Tiongkok dan negara-negara lain.


Dua pejalan kaki berbicara dengan seorang praktisi tentang penganiayaan Falun Gong.