(Minghui org) Sebagai praktisi baru, saya tidak yakin telah melakukan tiga hal dengan baik dibandingkan praktisi lainnya. Saya masih jauh dari permintaan Shifu. Untuk alasan ini, saya akan berusaha untuk mengejar, menjadi lebih rajin, membantu untuk menyelamatkan lebih banyak orang, dan kembali ke jati diri sendiri.

Melewati Ujian Karma Penyakit

Saya menderita berbagai macam penyakit sebelum berkultivasi, seperti sakit kepala, sakit perut, pembengkakan empedu dan ginekologi (berhubungan dengan reproduksi wanita). Hidup saya terbaring di ranjang sepanjang hari.

Kakak sulung saya yang telah berlatih Falun Dafa selama bertahun-tahun, menyarankan saya untuk mencoba latihan ini pada tahun 2005. Waktu itu, saya tidak yakin bahwa Falun Dafa bisa menyembuhkan penyakit-penyakit saya. Meski begitu, kakak memberikan buku Zhuan Falun kepada saya. Begitu membuka buku itu, saya melihat banyak swastika beterbangan dalam warna-warni. Karena takut, saya segera menutup buku tersebut.

Saya menceritakan apa yang saya lihat kepada kakak dan kakak memberi tahu saya: ”Kamu memiliki kualitas dasar yang bagus dan kamu harus segera berkultivasi.” Pada sore yang sama, kakak membawa saya ke kelompok belajar Fa, berjarak lebih dari 48 mil.

Saya bersama kelompok ini selama dua hari. Praktisi lama mengajarkan lima metode latihan kepada saya dan saya juga belajar Fa bersama dengan mereka.

Setelah pulang ke rumah, saya meneruskan belajar Fa sendiri. Saya memahami bahwa makna sesungguhnya bagi seseorang hidup di dalam masyarakat manusia adalah kembali ke jati aslinya. Dari lubuk hati, saya menetapkan: ”Saya memutuskan untuk belajar Falun Dafa hari ini.” Begitu pikiran ini muncul, sakit di tubuh saya menghilang.

Saat sedang membaca Ceramah 5, Shifu mulai memurnikan tubuh saya. Selama tiga atau empat hari, saya menderita diare yang parah. Melihat ini, keluarga saya menjadi khawatir, tetapi saya sama sekali tidak takut dan tahu bahwa saya tidak punya penyakit.

Meski gejala penyakitnya mengerikan, saya merasa makin nyaman. Saya tidak makan apapun selama beberapa hari, tetapi merasa sangat kuat. Sejak itu, semua penyakit saya lenyap.

Suatu pagi ketika baru saja selesai melakukan latihan Gong, saya melihat Falun besar dalam warna-warni berputar di dalam kamar saya. Pemandangan gaib ini muncul di rumah saya dalam tiga kali kesempatan. Saya berpikir ini adalah cara Shifu menyemangati saya dan membangun percaya diri saya dalam berkultivasi.

Saya mulai mengalami pendarahan pada musim semi 2009. Kondisi ini berlangsung selama dua tahun dan berat badan saya turun dari 59 menjadi 36 kg. Putri bungsu saya harus berhenti bekerja karena merasa khawatir atas diri saya.

Karena pikiran lurus yang kurang, putri saya meyakinkan saya pergi ke rumah sakit untuk biopsi (tindakan diagnostik). Dokter mengatakan bahwa saya menderita “kanker rahim.”

Ini adalah kesengsaraan besar yang menguji keyakinan saya, jadi saya menyadarinya dan merobek laporan pemeriksaan laboratorium. Saya percaya pada Shifu dan Fa.

Tetapi kemudian, saya membiarkan keluarga membujuk saya untuk kembali ke rumah sakit untuk dioperasi. Setelah dioperasi, saya akan menjalani kemoterapi keempat kali ketika pandangan mata ketiga saya melihat satu setan dari neraka berkata, ”Kamu tidak akan hidup jika melakukan kemoterapi kali ini.”

Pernyataan ini diulang beberapa kali. Saya kemudian berbagi pemahaman dengan seorang rekan praktisi yang berkata: ”Ini mungkin petunjuk yang diberikan oleh Shifu. Kamu tidak boleh melakukan kemoterapi lagi.” Akhirnya, saya berkata kepada keluarga bahwa saya menolak untuk dikemoterapi.

Kali ini putri sulung saya bermimpi: Seorang wanita dengan baju kuno memberi tahu ia: ”Penyakit ibu kamu tidak bisa disembuhkan di rumah sakit. Hanya dengan berlatih Falun Dafa baru bisa disembuhkan.” Dengan begini, ia menjadi paham mengapa saya tidak memerlukan kemoterapi.

Saya pikir itu adalah Shifu yang memutuskan apakah saya tetap hidup atau mati. Setelah itu, saya menjadi makin sehat dari hari ke hari.

Shifu memurnikan tubuh saya sekali lagi pada musim semi 2011. Pada hari itu, semua teman dan kerabat datang ke rumah adik saya (laki-laki) untuk makan malam. Tiba-tiba saya mendapatkan pendarahan besar. Wajah saya berubah pucat dan semua orang ketakutan. Adik perempuan saya bahkan pingsan. Waktu itu, hanya kakak tertua saya yang terus menerus menyemangati saya dan meminta Shifu agar menyelamatkan saya.

Saya juga lebih teguh percaya pada Shifu.

Meski kehilangan banyak darah, saya tidak takut dan tahu ini adalah Shifu yang sedang memurnikan tubuh saya. Saya menolak pergi ke rumah sakit dan langsung pulang ke rumah.

Tidak disangka, saya segera pulih kembali. Kisah saya tersebar di desa tempat tinggal adik saya dan semua penduduk desa merasa ini adalah keajaiban.

Saya kemudian pergi ke desanya untuk klarifikasi fakta kepada orang-orang. Warga desa yang saya ajak berbicara semuanya mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi terkaitnya.

Ketika melewati kesengsaraan, saya sepenuhnya menyadari harus teguh percaya pada Shifu dan Fa. Jika saya merasa sangat tidak nyaman, saya akan melafalkan:“Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” (Ceramah 9, Zhuan Falun)

Memperlakukan Keluarga dengan Kebaikan

Sebelum berlatih kultivasi, saya adalah seorang pendendam. Sekarang, ketika putri sulung saya bertengkar dengan mertuanya, saya akan menasihatinya untuk bersikap hormat dan membantu mertuanya untuk menembus kesalahannya. Baik mertua putri saya maupun menantu laki-laki sekarang sangat bersyukur. Mereka percaya pada Dafa dan mendukung kegiatan saya mengklarifikasi fakta kepada orang-orang.

Sebelum berlatih Falun Dafa, saya tinggal bersama dengan ibu mertua. Kehidupan kami penuh dengan pertengkaran. Setelah bertengkar, suami saya merasa sangat malu sehingga tidak mau pulang ke rumah setelah bekerja. Ia mengatakan: ”Saya tidak bisa meyakinkan kalian untuk mendengarkan saya.”

Setelah berlatih kultivasi, saya menyadari konflik bertahun-tahun dengan ibu mertua adalah disebabkan karma saya.

Saya juga tahu bahwa kebencian terhadap ibu mertua tidak sesuai dengan permintaan Dafa. Setelah berbagi pemahaman dengan rekan-rekan praktisi, saya bisa melenyapkan kebencianku. Tidak lagi menyerang balik, malahan berusaha meresponnya dengan senyuman.

Sejak ibu mertua menjadi lumpuh, saya mengurusinya. Dengan rasa terima kasih, beliau mengatakan: ”Kamu sungguh baik!”

Beberapa Cerita Tentang Klarifikasi Fakta

Suatu hari melihat seorang pria hampir berumur 60 tahun berdiri di terminal bus, saya mendekati dan mengklarifikasi fakta kepadanya. Setelah berbicara beberapa kata, ia tiba-tiba menangkap tangan saya dan berkata: ”Beraninya kamu! Kamu bahkan berani berbicara tentang Falun Dafa kepada saya. Saya bekerja di Kantor 610.” Saat berbicara ia menunjukkan kartu identitasnya. Setelah mendengar fakta kebenaran Falun Dafa, sikapnya berubah.

Saya kemudian melanjutkan memberitahu ia mengapa harus mundur dari PKT dan organisasi terkaitnya. Akhirnya, saya bertanya: ”Apakah kamu adalah anggota partai komunis?”

Ia menjawab: ”Saya tidak hanya bergabung dengan partai komunis, juga organisasi afiliasinya. Mohon bantu saya mundur dari semuanya.” Setelah itu, ia mengatakan kepada saya: ”Berhati-hatilah di lain waktu. Kamu lebih baik memberi tahu satu orang per satu orang. Tidak aman ketika mengklarifikasi fakta kepada sekelompok orang karena ada banyak polisi berpakaian preman.” Ia berterima kasih pada saya dan pergi.

Cerita yang sama terjadi di terminal bus lain. Saya mendekati seorang pria untuk klarifikasi fakta. Ia berkata: ”Kamu cukup berani memberi tahu semua orang tentang ini. Apakah kamu tahu pekerjaan saya? Saya bekerja di departemen kepolisian.” Saya terus menerus memberi tahu ia tentang Falun Dafa dan mengapa harus mundur dari PKT. Ia setuju mundur.

Selama beberapa waktu, saya berpikir: ”Jika saya bisa duduk di taman dan mengklarifikasi fakta ke orang-orang. Kemudian pada April 2011, saya menemukan pekerjaan sebagai kolektor tiket di sebuah taman. Dengan pikiran untuk membantu menyelamatkan orang, saya duduk di pintu masuk dan memberi tahu fakta kebenaran kepada orang-orang yang mendatangi taman. Dengan upaya saya, banyak orang dari seluruh penjuru Tiongkok mundur dari PKT dan organisasi afiliasinya.

Baru-baru ini ketika akan mengklarifikasi fakta bersama dengan seorang rekan praktisi, kaki saya menjadi keram. Saya segera memancarkan pikiran lurus, berkata kepada unsur-unsur jahat yang mengganggu saya: ”Kalian harus cepat pergi atau saya akan meminta Shifu untuk melenyapkan kalian!”

Segera setelah mengatakan begitu, saya merasa suatu makhluk kabur dari tubuh saya. Tiba-tiba, saya merasakan seluruh tubuh melayang. Hasil klarifikasi fakta hari itu sangat bagus di mana saya menyarankan lebih dari 10 orang mundur dari PKT dalam satu jam. Menyaksikan ini, rekan praktisi terkesan dan mengatakan: ”Dari jauh, saya bisa melihat kamu melayang seperti bidadari.”

Dalam beberapa tahun terakhir, saya tidak pernah mengendur dalam belajar Fa, jadi saya bisa melenyapkan gangguan tanpa terpengaruh oleh sentimentalitas.

Putri bungsu saya sedang hamil dan sekarang tinggal bersama saya. Suatu kali, saya akan pergi keluar untuk klarifikasi fakta ketika ia berbaring di ranjang dan berkata: ”Ibu, mohon temani saya dan jangan pergi keluar. Ibu bisa pergi lagi besok.”

Saya kemudian dengan diam-diam berkata: ”Shifu, saya harus pergi keluar, jika tidak lebih dari 10 orang yang harus diselamatkan hari ini tidak terselamatkan. Artinya orang-orang ini tidak akan memiliki masa depan yang cerah.” Setelah beberapa saat, putri saya berkata: ”Ibu, pergilah (dan selamatkan orang).”

Dari Fa, saya mengetahui bahwa kehidupan anak-anak saya adalah sama seperti menonton video; kita tidak bisa ikut bermain dan menjadi terlalu terikat pada mereka. Shifu berkata: ”Sandiwara selama ribuan tahun bagaikan sebuah mimpi. Jangan terlalu khawatir pada jalan cerita.” (Jelas antara Baik dan Jahat, Hong Yin III)