(Minghui.org) Saya ingin melaporkan kepada Guru dan berbagi pengalaman kultivasi dengan rekan-rekan praktisi.

Setelah beberapa praktisi setempat ditangkap karena mengajukan gugatan hukum terhadap Jiang Zemin, saya memutuskan untuk menutup tempat produksi materi di rumah saya.

Gangguan dari Kultivasi Praktisi Lain

Selama tujuh tahun terakhir ini, saya memiliki tempat produksi materi sendiri. Sama seperti praktisi lain yang juga punya tempat produksi materi, saya sangat sibuk. Saya merasa telah melakukan yang terbaik dan mampu mengikuti permintaan pelurusan Fa. Saya merasa kultivasi saya baik dan yakin telah membuat kemajuan. Saya mulai melihat kekurangan praktisilain dan berpikir mereka semua membutuhkan bantuan.

Ada beberapa kelompok belajar Fa di dekat rumah saya. Saya merasa tidak enak jika tidak pergi ke salah satu tempat tersebut selama beberapa waktu dan khawatir kalau mereka memerlukan saya untuk berbagi pemahaman ataupun bantuan. Saya menjadi terbiasa untuk membimbing mereka dan mereka terbiasa berkonsultasi dengan saya. Saya tidak pernah bertanya kepada diri sendiri apakah sedang membuktikan kebenaran diri sendiri atau Dafa. Praktisi lanjut usia di keluarga saya juga merasakan ada sesuatu yang tidak benar.

Suatu kali saya tidak bisa pergi ke salah satu kelompok belajar Fa dan malah mengirim praktisi (anggota keluarga saya). Biasanya dia tidak pergi ke kelompok belajar ini, jadi dia segera menyadari para praktisi di kelompok ini mengajukan banyak pertanyaan untuk saya dan sepertinya terlalu bergantung pada saya. Setelah dia menceritakan hal tersebut, saya mulai memikirkan masalah ini.

Di masa lalu saya juga pernah merasa mereka terlalu bergantung pada saya, namun saya yakin bahwa apa yang saya lakukan adalah sedang membantu pelurusan Fa. Saya mengoreksi mereka ketika mereka tidak sesuai dengan Fa dan membantu mereka dengan menganggap masalah mereka adalah masalah saya sendiri.

Namun setelah kejadian ini, saya menyadari justru saya adalah hambatan dalam jalur kultivasi mereka. Saya menggunakan apa yang telah saya sadari untuk menilai mereka. Karena pandai berbicara, saya mampu meyakinkan mereka untuk melakukan sesuatu dengan cara saya. Saya tidak menyadari bahwa setiap praktisi mempunyai jalur kultivasi sendiri-sendiri, dan masing-masing jalur adalah berbeda. Saya menyemangati mereka untuk bergantung pada saya dan membiarkan saya melakukan sesuatu untuk mereka. Saya tidak memberi kesempatan kepada mereka sendiri untuk membuat terobosan.

Saya selalu berbagi pengalaman tentang apa yang telah saya lakukan dengan baik. Saya tidak pernah mengklarifikasi fakta secara langsung, jadi sangat jarang berbagi tentang topik ini. Tanpa sengaja saya mempengaruhi praktisi lain menjadi jarang melakukan klarifikasi fakta secara langsung. Walaupun banyak praktisi datang ke kelompok belajar Fa kami, sangat sedikit yang mengambil materi informasi, semakin sedikit orang mundur dari PKT serta organisasi afiliasinya.

Memosisikan Kembali Diri Sendiri

Saya keluar dari kelompok belajar Fa dan membiarkan koordinator praktisi lain mengurusnya. Saya harus meluruskan kembali kondisi kultivasi saya melalui belajar Fa dengan hati yang tenang.

Kemudian saya bergabung dengan kelompok kecil belajar Fa lainnya. Saya tidak mengenal para praktisi di kelompok ini dengan baik. Mereka masih muda dan berkemampuan. Saya tidak lagi menempatkan diri lebih tinggi daripada orang lain dan bersikap rendah hati. Ini adalah awal dari kondisi kultivasi saya yang baru.

Saya ikut bekerjasama dengan praktisi lain yang bukan seorang koordinator, tapi sebagai partisipan. Ketika pergi bersama mereka untuk memancarkan pikiran lurus di pusat penahanan, kepala dan perut saya sakit. Praktisi lain mengatakan bahwa saya belum sungguh hati melangkah keluar untuk melakukan pekerjaan pelurusan Fa dan karena itu saya merasa gugup. Saya menyadari bahwa saya tertinggal di belakang.

Keterikatan-keterikatan saya terekspos ketika ikut dalam proyek-proyek lain. Contohnya, saya tidak tahu apa yang harus diucapkan ketika menelepon untuk klarifikasi fakta. Lain waktu, ketika sedang mengendarai sepeda menuju tempat untuk melakukan panggilan telepon, tiba-tiba saya merasa sangat tidak enak badan. Saya harus duduk di pinggir jalan dan keadaan menjadi makin buruk sampai saya merasa dalam sekarat. Namun saya tahu tidak boleh mati karena hal itu akanmenodai reputasi Dafa. Setelah muntah dua kali, saya merasa lebih baik dan pulang ke rumah.

Ketika berbagi pengalaman ini dengan praktisi lain, mereka menunjukkan bahwa saya tidak melakukan panggilan telepon dengan alasan yang tepat. Saya benar-benar ingin supaya bisa bicara dengan baik di telepon, jadi malah bukan berusaha untuk menyelamatkan orang-orang, saya berpikir bagaimana meningkatkan teknik saya. Ini adalah perbedaan fundamental antara manusia dengan dewa. Itu juga adalah masalah yang saya miliki sebelumnya. Saya selalu menilai praktisi dari seberapa banyak pekerjaan yang telah mereka lakukan.

Menemukan Lebih Banyak Keterikatan

Dengan bantuan praktisi lain, saya menemukan bahwa saya tidak baik pada tingkatan dasar. Saya selalu melihat kekurangan praktisi lain dan berbicara kepada mereka dengan keras. Ketika berusaha untuk menyingkirkan keterikatan ini, saya mulai melihat kekuatan dan kebaikan praktisi lain. Guru mengurus mereka semua. Saya merasa malu.

Saya juga melihat diri saya licik dan tidak tulus. Seorang praktisi memberitahu saya, “Walaupun Anda sedang membantu praktisi lain, Anda tidak benar-benar bersama dengan mereka. Hati Anda tidak berada disana.” Saat itu saya tidak memahami hal tersebut. Ketika mencari ke dalam, saya melihat para praktisi lain membuka hati mereka untuk saya tapi hati saya malah tertutup. Saya tidak pernah berbicara tentang masalah saya sendiri.

Ketika saya bisa dengan bebas berbagi masalah dengan praktisi lain -contohnya saya tidak bisa bangun pagi untuk melakukan latihan, saya hanya bisa melakukan meditasi selama 40 menit, rasa ketakutan membuat saya tidak ingin pergi ke persidangan praktisi, dan keterikatan saya pada waktu- pintu hati saya terbuka. Saya merasa nyaman.

Mengapa saya masih mempunyai banyak masalah? Mengapa saya tertinggal di belakang sekalipun hati saya ingin melakukan dengan baik? Belum lama ini, anak saya mempunyai masalah dengan tugas sekolahnya. Saya tahu bahwa hal itu pasti ada hubungannya dengan kultivasi saya. Setelah melihat ke dalam, saya menyadari bahwa sikapnya terhadap tugas sekolah adalah sama dengan bagaimana saya berkultivasi. Saya tidak ingin berurusan dengan kesulitan apapun dan hanya secara buta berharap Guru tidak akan meninggalkan saya di belakang.

Saya bergantung pada belas kasih Guru untuk mengompensasi kultivasi saya yang tidak gigih. Saya egois dan hanya memikirkan diri sendiri, tanpa memikirkan Guru dan standar Dafa serta alam semesta baru. Saya tidak menunaikan kewajiban saya, termasuk perubahan tubuh saya yang mana akan menjadi bagian dari alam semesta masa depan.

Karena menemukan lebih banyak lagi keterikatan, saya mulai mengultivasi pembicaraan dan berbicara lebih sedikit. Apa yang saya ucapkan hanya memperlihatkan saya sedang membuktikan kebenaran diri sendiri, memamerkan diri, mengeluh, dan berusaha untuk mengubah orang lain. Sekarang saya merasa tidak perlu untuk membuka mulut berbicara.

Sebagai seorang praktisi sejati, saya harus mempunyai keberanian untuk menghadapi kondisi kultivasi yang sesungguhnya. Setelah terjatuh di tengah jalan, saya menyadari bahwa saya harus sungguh-sungguh menyingkirkan keterikatan hati. Saya tidak perlu berpikir terlalu banyak. Dan seharusnya saya fokus berkultivasi dengan baik setiap hari.

Terima kasih, Guru! Terima kasih, rekan-rekan praktisi!