(Minghui.org) Putri saya dan saya pergi ke Departemen Kepolisian Distrik Fengtai pada November 2016 untuk meminta barang-barang milik saya dikembalikan dimana disita saat penangkapan dan penggeledahan ilegal pada 12 Mei 2016.

Dengan bantuan rekan-rekan praktisi yang memancarkan pikiran lurus, polisi mengembalikan semua barang milik saya. Yang lebih penting lagi, mereka mengeluarkan keputusan yang menyatakan tidak akan menuntut saya jika membagikan materi Falun Gong.

Saya ditangkap di Yanqiao, daerah Beijing karena membagikan materi Falun Gong pada 12 Mei 2016. Hari berikutnya saya dibawa ke Pusat Penahanan Distrik Fengtai saat polisi menggeledah rumah saya dan menyita komputer, printer, tablet, smartphone, flash disk, materi dan buku-buku Falun Gong.

Saya berbicara kepada petugas polisi dan para penjaga di pusat penahanan tentang Falun Gong, memberi tahu mereka bahwa praktisi mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Mereka berkata, “Kami tahu kalian adalah orang baik, tetapi kami tidak punya pilihan. Jika kami tidak menjalankan perintah, kami akan ditahan. Kami hanya seperti robot yang mematuhi perintah.” Dari lubuk hati saya merasa kasihan pada mereka setelah mendengarnya.

Saya ditahan lebih dari 20 hari, kemudian dibebaskan dengan jaminan untuk menunggu sidang. Pada dokumen resmi jaminan, saya disuruh menandatangani, saya melihat tuduhan “menggunakan aliran sesat untuk mengganggu penegakkan hukum.” Saya menolak untuk menandatanganinya. Mengejutkan, penjara dan beberapa orang yang hadir berkata kepada saya: “Bagus! Kamu punya nyali.” Kemudian saya dibebaskan.

Kemudian saya meminta barang-barang milik pribadi saya dikembalikan dan berbicara kepada beberapa pejabat pemerintah tentang Falun Gong. Saya juga menulis surat pribadi untuk klarifikasi fakta kepada para pemimpin di seluruh departemen di Departemen Kepolisian Distrik Fengtai. Saya juga mengirim surat terbuka dari rekan-rekan mereka berprofesi penegak hukum kepada mereka, yang mana dipublikasikan di internet sebelumnya.

Setelah berkali-kali mencoba dan dengan pikiran lurus rekan-rekan praktisi, polisi memutuskan untuk mengembalikan semua barang saya dan tidak menuntut saya ketika saya pergi ke sana lagi pada November 2016.

Pejabat penegak hukum adalah juga korban dari penganiayaan. Karena mereka berpartisipasi dalam penganiayaan, mereka menghadapi konsekuensi serius di masa depan.

Guru telah meminta kita untuk menyelamatkan lebih banyak orang dengan mengklarifikasi fakta serta memberi tahu mereka agar menghentikan penganiayaan. Saya merasa sangat gembira bagi para polisi di Distrik Fengtai yang telah memilih masa depan yang cerah bagi diri mereka sendiri.