(Minghui.org) Pada tanggal 1 Oktober 2017, adalah peringatan 68 tahun Partai Komunis Tiongkok (PKT) menguasai Tiongkok. Praktisi Falun Gong mengadakan rapat umum di Cheung Sha Wan Playground dan melakukan pawai untuk mendukung lebih dari 280 juta warga Tiongkok yang telah mengundurkan diri dari keanggotaan PKT dan organisasi pemudanya.

Beberapa pemimpin demokratis berbicara di rapat umum. Mereka menamakan hari 1 Oktober sebagai berkabung nasional, khususnya 18 tahun penganiayaan Falun Gong dan pengambilan organ praktisi Falun Gong yang masih hidup yang direstui negara.

Rapat umum di Hong Kong menentang penganiayaan Falun Gong pada 1 Oktober

Kan Hung-cheung, juru bicara Himpunan Falun Dafa di Hong Kong

Kan Hung-cheung, juru bicara Himpunan Falun Dafa Hong Kong berbicara di rapat umum, dimana dia menyerukan diakhirinya penganiayaan Falun Gong dan pembunuhan praktisi demi organ mereka di daratan Tiongkok. Dia menekankan bahwa hanya menceraiberaikan PKT baru bisa menghentikan penganiayaan.

Dukungan dari Para Pemimpin Demokratis

Richard Tsoi, wakil ketua Partai Demokratik di Hong Kong, mengagumi keteguhan praktisi Falun Gong dalam menentang penganiayaan secara damai

Richard Tsoi, wakil ketua Partai Demokratik di Hong Kong berkata, “Menghadapi PKT, tidak ada keajaiban. Saya mengagumi keteguhan praktisi Falun Gong dalam menentang penganiayaan secara damai. Kami percaya, bahwa di bawah kediktatoran, mereka yang teguh akan menang pada akhirnya.”

Mantan anggota dewan Wing-yin Lam memuji upaya praktisi menentang penganiayaan

Mantan anggota dewan distrik Wing-Yin Lam memuji praktisi Falun Gong yang menyerukan diakhirinya penganiayaan di seluruh dunia sambil menghadapi penganiayaan serius. Dia berkata, “Mereka mengikuti Sejati-Baik-Sabar dalam menentang penganiayaan dan membangunkan orang-orang di sekitar mereka.”

Dia menyadari upaya praktisi telah menyemangati orang Hong Kong dan Tiongkok: “Ketika kami berdiri di jalan, kami mendengar tepuk tangan dari warga. Turis dari daratan bertanya-tanya betapa beraninya orang-orang ini menghadapi kontrol PKT dan memprotes ketidakadilan.”

Beberapa anggota legislatif demokratik mengirim rekaman suara mereka untuk rapat umum. Chi-wai Wu, saat ini ketua Partai Demokratik dan anggota Legislatif Dewan Hong Kong, berkata, “Di bawah kendali PKT, terjadi pengambilan organ secara hidup-hidup. Ini tidak bisa diterima dalam peradaban masyarakat manapun. Rezim PKT menghadapi kecaman dari dunia.”

Cheuk-ting Lam, anggota Legislatif Dewan, menyerukan kepada rezim Tiongkok untuk menghentikan kejahatannya terhadap kemanusiaan, termasuk penganiayaan Falun Gong. Dia meminta penyelidikan terhadap kejahatan pengambilan organ dan menyeret pelaku kejahatan ke pengadilan.

Reaksi Turis Tiongkok terhadap Pawai

Praktisi Falun Gong mengucapkan Selamat Merayakan Pertengahan Musim Gugur kepada Guru Li Hongzhi

Melakukan latihan bersama di Cheung Sha Wan Playground di pagi hari

Cuaca pada hari itu berubah secara tiba-tiba antara cerah dan hujan. Sekitar 900 praktisi dari Hong Kong dan daerah lain melakukan latihan Falun Gong di Cheung Sha Wan Playground di pagi hari sebelum berkumpul untuk rapat umum di siang hari.

Pawai dimulai dari Cheung Sha Wan Playground pada pukul 14.00 dan dipimpin oleh Tian Guo Marching Band. Barisan pawai melewati kawasan ramai Kowloon dan tiba di Pelabuhan Feri Tsim Sha Tshui.

Spanduk-spanduk memperkenalkan Falun Gong

Spanduk-spanduk yang menyerukan diakhirinya penganiayaan dan mendorong warga Tiongkok agar mundur dari PKT

Spanduk-spanduk yang menyerukan diakhirinya penganiayaan, menghentikan kejahatan pengambilan organ, dan menyeret mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin ke pengadilan karena memulai penganiayaan terhadap Falun Gong

Ada berbagai macam spanduk besar yang menjelaskan manfaat dari latihan Falun Gong dan penganiayaan oleh rezim Tiongkok. Banyak turis Tiongkok terkejut dan mengambil foto serta merekam video dengan smartphone mereka. Banyak orang setuju dengan prinsip Falun Gong Sejati-Baik-Sabar dan berkata akan membawa foto-foto dan pesan kepada teman-teman dan anggota keluarga mereka.

Xia, seorang wanita dari Shenzhen yang datang ke Hong Kong bersama teman-temannya, berkata, “Saya terkejut dengan pawai akbar ini, karena tidak bisa dilihat di daratan. Saya rasa Hong Kong adalah demokratis dan lebih berpandangan terbuka.”

Zhang datang ke Hong Kong untuk berbelanja. Dia mengabadikan pawai dan berkata, “Saya pikir Hong Kong memiliki kebebasan berbicara. Di daratan, ini tidak diperbolehkan.” Dia berkata dengan emosional bahwa Sejati-Baik-Sabar adalah baik, tapi menjadi tabu di daratan Tiongkok.