(Minghui.org) Saya telah berlatih Falun Dafa selama hampir 21 tahun. Saya telah membaca banyak tulisan berbagi pengalaman dan telah melihat banyak tantangan yang dihadapi rekan praktisi. Banyak praktisi berdedikasi pada proyek klarifikasi fakta, sementara beberapa lainnya ditangkap dan beberapa bahkan meninggal dunia. Saya bingung, apa artinya benar-benar berkultivasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, di lingkungan yang lebih aman dan stabil di luar Tiongkok, saya dapat belajar Fa dengan pikiran yang lebih tenang dan benar-benar memikirkan secara mendalam bagaimana mencari ke dalam. Saya menyadari bahwa tidak ada panutan dalam berkultivasi. Fa mengatakan kepada kita bahwa, bahkan jika kita melakukan hal-hal untuk mengklarifikasi fakta, jika kita tidak mengubah hati kita sendiri, maka kita hanya seorang manusia biasa yang melakukan pekerjaan Dafa.

Menurut saya ada tiga alasan utama mengapa beberapa praktisi tekun dalam hal melakukan tiga hal tapi tidak benar-benar berkultivasi berdasarkan Fa.

Pertama, mereka hanya mengikuti persyaratan Guru secara mekanis, bukan dari lubuk hati mereka. Hal ini mencegah mereka melihat manifestasi Fa. Mereka melakukan tiga hal dengan niat egois, sehingga mudah dimanfaatkan oleh kekuatan lama.

Misalnya, mereka mungkin menggunakan kultivasi sebagai cara untuk melepaskan diri dari dunia manusia, mengklarifikasi fakta untuk mendapatkan lebih banyak kebajikan, melihat kultivasi sebagai gaya hidup yang lebih mulia daripada orang biasa dan seterusnya. Dengan semua pikiran ini, bagaimana kita bisa mengerti apa sebenarnya kultivasi itu? Kekuatan lama tidak akan melepaskan anda dengan mudah. Karena itu, bukan kultivasi yang menyebabkan penganiayaan. Penyebab utamanya adalah keterikatan manusia.

Kedua, saya pernah mendengar dari beberapa praktisi yang mengatakan bahwa walaupun telah berkultivasi selama bertahun-tahun, seseorang belum tentu tahu bagaimana cara benar-benar berkultivasi.

Dulu, saya selalu pisahkan kultivasi dari kehidupan keseharian saya. Ketika saya mengklarifikasi fakta, saya adalah seorang praktisi Dafa. Dalam keseharian, saya hanya diri sendiri. Saya tidak menyadari bahwa hal-hal yang saya temui setiap hari semuanya diatur oleh Guru. Mereka tampaknya seperti suatu kebetulan, tapi semuanya telah diatur untuk memperbaiki Xinxing saya. Jadi, ada ujian di mana saja untuk membantu kita meningkatkan diri.

Saat kita meningkat, lingkungan akan menyesuaikan dengan kita. Sama seperti Guru katakan:

"Saya katakan benar-benar harus mengamati diri sendiri secara sungguh-sungguh di dalam Xiulian. Jangan memandang ringan terhadap hal-hal yang menurut anda bukanlah hal yang besar. Pandanglah masalah atas dasar kriteria Xiulian, sesuatu yang anda pandang sebagai masalah kecil, oleh kekuatan lama dipandang dari sikap pengikut Dafa, dia tidak menganggapnya kecil. Kalian merasa ada sebagian hal tidak penting, itu acap kali adalah menggunakan kriteria manusia biasa untuk mengukur diri sendiri, bukan dengan Fa mengukurnya!" ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015")

Aspek penting lainnya adalah kita tidak tahu bagaimana cara melihat ke dalam yang sebenarnya. Tingkat Xinxing kita menentukan tingkat gong. Jika gong kita tinggi, klarifikasi fakta kita akan efektif. Dulu, ketika saya melihat keterikatan yang jelas dan ingin menghilangkannya, saya akan berusaha keras untuk mengendalikannya, berpikir bahwa itu adalah kultivasi. Namun, setelah beberapa saat, keterikatan yang sama akan muncul kembali, kadang bahkan lebih kuat lagi. Hal ini sering terjadi dan saya merasa frustrasi.

Ketika saya mencoba menceritakan hal ini kepada rekan praktisi, mereka akan menenangkan saya dengan mengingatkan saya apa yang Guru katakan:

"Berkultivasi dalam Dafa adalah mengikis pikiran manusia biasa selapis demi lapis. Anda tahu, sama halnya seperti bawang Bombay, dikupas selapis demi selapis, sampai akhirnya terkelupas semuanya, itulah hakikinya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi di Selandia Baru")

Sebenarnya, pendekatan "pengendalian" saya tidak benar-benar mengelupas lapisan bawang itu. Sebaliknya, saya menutupi kelopak keterikatan itu dengan lapisan tanah. Di permukaan, ia tersembunyi. Tapi saat kondisi yang tepat, ia akan muncul lagi. Ini karena saya tidak menggali dan menghilangkan akar keterikatan.

Saya ingin berbagi sebuah contoh.

Selama bertahun-tahun, saya sangat peduli tentang kebersihan. Misalnya saya sering mencuci seprai saya dan saya harus mengganti baju setiap hari. Ketika orang lain menunjukkan bahwa saya hanya bersih di permukaan saja, saya tidak pernah mengakui hal itu. Terkadang saya malah berdebat dengan para pengkritik saya.

Guru berkata:

"Jika tidak mencari ke dalam, coba anda pikirkan, bukankah itu berarti manusia biasa? Bagi manusia biasa siapa yang dapat mencari ke dalam? Manusia biasa mana ada yang mencari ke dalam? Saat menghadapi konflik apa pun, anda harus berpikir di mana letak kesalahan anda, sekiranya sudah terpikir jelas, ucapkan perkataan maaf kepada orang lain. Jika hal ini terjadi di Tiongkok, orang-orang akan mengatakan anda berpenyakit mental, karena moralitas seluruh masyarakat sudah dibuat rusak oleh partai jahat, bagi manusia biasa mereka tidak akan memikirkan masalah secara demikian, saat menghadapi konflik semuanya saling menyalahkan pihak lain, akhirnya konflik semakin meruncing. Sebagai pengikut Dafa tidak akan seperti itu." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa New York Tahun 2015")

Saya mencari ke dalam dan menemukan beberapa kekurangan. Pertama, saya sangat egois. Saya selalu memikirkan hal-hal dari sudut pandang saya sendiri dan tidak pernah memerhatikan orang lain.

Bila pakaian atau seprei kotor, kita bisa mencucinya. Namun, saya melakukannya seperti yang saya inginkan dan tidak peduli apakah itu perlu atau tidak. Saya melakukan banyak hal tanpa memikirkan hasilnya.

Menggali lebih dalam, saya menyadari bahwa saya sering melakukan hal-hal untuk dipamerkan, saya merasa puas saat orang lain merasa apa telah saya lakukan adalah baik. Misalnya, saya melihat bahwa melakukan latihan setiap hari sebagai tugas. Ketika saya belajar Fa, saya tidak benar-benar fokus. Namun, belajar Fa tanpa pikiran yang tenang menunjukkan ketidak-pedulian terhadap Fa.

Selanjutnya, saya mendapati diri saya sangat egois. Bagi saya yang lebih penting adalah merasa nyaman, daripada memperhatikan apa yang Guru ajarkan kepada kita. Jika Fa sesuai dengan pikiran saya, saya akan ikut dengannya. Jika terlalu sulit untuk diikuti, saya lebih suka tidak melakukannya daripada membuat saya menderita. Saya sekarang mengerti bahwa ini berbahaya.

Apa yang membuat saya begitu egois? Saya menemukan bahwa saya tidak benar-benar percaya pada Fa dan Guru. Saya tidak percaya bahwa Fa Guru bisa memperbaikinya dan membawa saya ke kesempurnaan. Bahkan ketika Guru mengatakan bahwa dia tidak akan menyerah pada satu murid pun, bahkan ketika saya telah menyaksikan banyak contoh yang menunjukkan betapa indahnya Dafa, saya masih tidak sepenuhnya percaya.

Apa yang menyebabkan kurangnya kepercayaan sejati akan Fa dan Guru?

Saya menyadari, selama bertahun-tahun saya telah menyendiri. Saya tidak pernah benar-benar percaya pada siapa pun. Saya bahkan tidak mempercayai orang tua saya sendiri. Saya merasa dunia ini tidak bisa dipercaya. Saya berusaha keras untuk membuka diri. Saya menyadari bahwa dunia tidak palsu, itu hanya pemikiran saya.

Setelah melepaskan perlindungan diri, saya menemukan dunia ini menjadi indah dan keluarga juga bersikap baik kepada saya. Rekan praktisi sangat mendukung.

Saat pola pikir saya berubah, tubuh saya juga berubah. Orang melihat kesehatan saya yang berbeda dan mereka lebih mudah menerima saat saya mengklarifikasi fakta kepada mereka.

Di tahun-tahun sebelumnya, alasan mengapa saya berkultivasi sangat lambat terutama karena saya tidak mencari ke dalam saat menghadapi konflik. Bahkan ketika saya tahu saya salah, saya tidak ingin menderita atau mencari ke dalam. Setiap kali orang lain menunjukkan kekurangan saya, saya memilih untuk tidak mendengarkan atau bahkan berdebat dengan mereka.

Guru berkata:

"Ketika muncul perselisihan apa pun, muncul masalah apa pun, saya pernah beri tahu anda sekalian, selain kedua orang yang berselisih harus mencari penyebab dari diri sendiri, orang ketiga juga harus memikirkan diri sendiri, mengapa hal ini diperlihatkan kepada anda? Apalagi kita adalah langsung dari salah seorang yang berselisih, mengapa justru tidak mengultivasi diri sendiri? (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa Chicago Tahun 2004")

Guru berkata,

"Xiulian adalah mengultivasi hati manusia, mengultivasi diri sendiri, di saat terjadi masalah, terjadi konflik, atau muncul kesulitan dan perlakuan yang tidak adil, masih dapat mencari kekurangan diri sendiri dan melihat ke dalam, ini barulah Xiulian sesungguhnya, dengan demikian baru dapat meningkat tanpa henti, baru dapat menempuh jalan Xiulian dengan lurus, baru dapat melangkah menuju kesempurnaan!" ("Ucapan Selamat kepada Konferensi Fa Taiwan")

Untuk memperbaiki Xinxing seseorang, ketika orang lain menunjukkan masalah kita, kita harus mendengarkannya. Reaksi pertama kita seharusnya tidak menolak apa yang diberi tahu kepada kita. Guru memberi kita petunjuk melalui kata-kata orang lain. Hanya saat kita menghadapi masalah dan dengan menerima mereka, kita bisa meningkat.

Guru berkata:

"Apa yang pertama kali datang dalam pikiran anda seharusnya orang lain. Ketika anda melihat kelemahan orang lain, mengapa tidak memberitahukan kepadanya karena dia juga berlatih kultivasi? Tidak peduli bagaimana dia menerimanya, jika hal tersebut perlu dikatakan kepadanya, anda seharusnya membiarkan dia tahu. Anda memiliki niat yang baik dan Guru melihatnya. Anda tidak perlu menunjukkannya kepada orang lain. Di dalam kejadian bahwa dia tidak menerima [pandangan anda], apakah dia menerimanya atau tidak, anda perlu menyinggung keterikatan yang harus dilenyapkannya, dan saya kira hal tersebut adalah sebuah dorongan untuknya. Dia mungkin tidak menyadarinya saat itu, tetapi kemudian dia akan menyadarinya. Jika dia kemudian masih tidak menyadarinya, saya akan menggunakan mulut orang lain untuk mendapatkan perhatiannya. Jika dia masih gagal menyadarinya, dia akan mendapatkan sebuah memar yang besar di kepalanya.” (“Ceramah Fa pada Konferensi di Selandia Baru")

Guru memberi kita sebuah lingkungan belajar Fa kelompok dan latihan kelompok sehingga kita dapat berbagi pemahaman kita secara terbuka. Sering kali, sangat sulit bagi kita untuk menemukan masalah kita sendiri, jadi penting bagi rekan praktisi untuk menunjukkan masalah satu sama lain.

Selama bertahun-tahun, saya telah meningkatkan diri secara bertahap dan memperbaiki diri dari sudut pandang Fa. Peningkatan biasanya terjadi ketika saya harus menghadapi konflik. Sangat tidak nyaman berada di tengah konflik, tapi, melihat ke belakang, saya sangat berterima kasih atas pengaturan Guru untuk mendorong saya maju dalam jalur kultivasi saya.

Sebagai pengikut Dafa dalam masa Pelurusan Fa, saya harus menggunakan waktu yang tersisa untuk memenuhi misi yang diberikan Guru kepada saya.