(Minghui.org) Pusat Pencucian Otak Xinjin di Kecamatan Huaqiao, Kabupaten Xinjin, Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, adalah pusat penahanan yang dijalankan oleh Kantor 610 setempat dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) untuk menganiaya praktisi Falun Gong secara fisik dan mental. Untuk menyamarkan fasilitas ini, di luar ada tulisan “Pusat Pendidikan Hukum Kota Chengdu.”

Menurut informasi yang tidak lengkap, ada sekitar 1.000 praktisi Falun Gong ditahan di tempat ini dari tahun 2003 sampai 2013. Ada praktisi yang dianiaya hingga meninggal dunia, dan ada yang mengalami gangguan mental. Pusat pencucian otak ini dikenal karena menggunakan obat beracun untuk menganiaya praktisi. Obat ini dapat menyebabkan kegagalan organ dan gejala keracunan pada sejumlah praktisi. Pejabat PKT di fasilitas ini tidak hanya memberikan racun pada makanan praktisi secara diam-diam, tapi juga dengan paksa menyuntikannya hingga merusak sistem saraf otak, termasuk obat ekstasi. Sejauh ini ada tujuh praktisi yang diketahui telah mengalami penganiayaan hingga meninggal dunia di pusat pencucian otak, seperti Xie Deqing, Liu Shengle, Li Xiaowen, dan Deng Shufen, meninggal dunia karena tingkat kerusakan organ dalam yang parah akibat keracunan. Berikut ini adalah uraian dari praktisi yang diberikan obat beracun saat berada di Pusat Pencucian Otak Xinjin.

Praktisi Menceritakan Pernah Diracun di Pusat Pencucian Otak Xinjin

Saya pernah menjalani hukuman ilegal selama enam tahun penjara pada 2002. Setelah menjalani masa hukuman, saya ditangkap lagi oleh Kantor 610 dan ditahan di Pusat Pencucian Otak Xinjin.

Makanan yang disajikan oleh pusat pencucian otak terasa sangat aneh. Empat hari berada di pusat, darah mulai muncul saat membuang air besar. Saya meminta untuk menukar makanan saya pada orang yang bertugas mengawasi saya. Namun ia langsung menolak. Maka saya putuskan untuk berhenti makan dari makanan yang diberikan kecuali nasi yang saya cuci dengan air. Namun, saya masih mengalami gejala pusing setelah memakannya. Dokter di pusat pencucian otak memeriksa darah saya, ternyata tekanannya mencapai 280, sangat tinggi. Ini aneh sekali karena sebelumnya tekanan darah saya tidak pernah setinggi itu sebelumnya.

Kemudian darah di tinja makin banyak, diiringi tekanan darah yang makin tinggi setiap hari. Saya kesakitan dan mengalami pusing. Para penjaga khawatir saya akan meninggal di pusat pencucian otak, maka mereka menelepon anak saya untuk menjemput saya pulang. Mereka juga memaksa anak saya untuk menandatangani surat pernyataan bahwa saya menderita pusing dan masalah kesehatan sebelum ditahan di tempat ini.

Tidak lama setelah itu, saya dilaporkan ke pihak berwenang ketika sedang membagikan DVD Shen Yun Perfomance Arts di tempat umum, dan sekali lagi ditahan di Pusat Pencucian Otak Xinjin. Saat itu saya masih mengalami pendarahan di anus dan tubuh terasa sakit. Seorang direktur di pusat pencucian otak sangat terkejut melihat saya masih hidup. Dia diam-diam memberitahu petugas lain, “Praktisi lain meninggal belum lama ini, dan kita diwajibkan membayar 300.000 yuan.” Saya langsung dikirim ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Di rumah sakit, saya mendengar dokter mengatakan pada petugas bahwa organ dalam saya mengalami kerusakan yang parah. Direktur pusat pencucian otak dengan segera menurunkan suaranya agar saya tidak mendengar pembicaraan. Pusat pencucian otak kemudian menolak menerima saya dan meminta anak saya untuk menjemput saya pulang.

Setelah pulang, kesehatan saya semakin memburuk. Saya sering mengalami pusing, reaksi yang melamban, mulas, dan banyak mengeluarkan darah saat buang air besar. Anak saya menanyakan keadaan saya, namun saya hanya menatapnya dengan pandangan kosong. Anak saya menjadi khawatir dan memberitahu ibu saya. Saat itu saya terlihat seperti orang yang berbeda.

Ibu datang dan menanyakan apakah di pusat pencucian otak saya diberi suntikan atau obat-obatan. Saya menjawab tidak pernah. Ibu dan anak saya tampak khawatir. Sementara itu, petugas Kantor 610 secara berkala menelepon anak saya dan menanyakan kondisi saya, mereka berharap kesehatan saya memburuk. Anak saya menjawab karena kondisi yang buruk, saya hanya terbaring di tempat tidur. Selain itu petugas dari Kantor 610 juga mengunjungi saya dengan gelisah dan memastikan kondisi saya sangat buruk.

Seorang praktisi pernah mengatakan bahwa ada praktisi lain yang memiliki pengalaman yang hampir sama di pusat pencucian otak, namun kondisinya lebih parah. Praktisi itu sangat menderita sampai menjerit kesakitan. Dia juga mengalami gangguan mental. Kondisinya makin lama makin buruk, sampai akhirnya ia meninggal dunia. Praktisi sangat khawatir dengan kondisi saya, seiring dengan meningkatnya pendarahan saat buang air besar setiap bulan. Saya kemudian menyadari bahwa penjaga di pusat pencucian otak menaruh racun ke dalam makanan saya, dan itulah sebabnya mengapa makanan di sana terasa sangat aneh. Obat beracun itu telah mempengaruhi saya secara mental dan memperlambat otak saya, selain itu organ dalam mengalami kerusakan.

Praktisi melihat nyawa saya dalam bahaya. Dia mendorong saya untuk belajar Fa dan berlatih Gong, dia juga selalu menemani saya. Kesehatan saya pun perlahan-lahan mengalami peningkatan, dan pendarahan saat buang air besar mulai berkurang. Beberapa kali terlihat ada darah hitam yang telah membeku dan daging busuk di dalam kotoran. Berkat bantuan Falun Gong, saya akhirnya pulih kembali.

Pengalaman saya menunjukkan Pusat Pencucian Otak Xinjin, merupakan sarang hitam kejahatan, yang digunakan untuk menganiaya praktisi Falun Gong. PKT juga kerap menggunakan kejahatan ini untuk menganiaya dan meracuni praktisi, yang sulit dihindari praktisi yang ditahan di sana, bahkan dengan kewaspadaan ekstra.