(Minghui.org) Penganiayaan rezim komunis terhadap Falun Gong telah merenggut 17 lebih nyawa pada paruh pertama tahun 2017. Sehubungan dengan pemblokiran informasi oleh rezim komunis, angka kematian yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dari yang diberitakan.

Dua belas praktisi Falun Gong yang telah meninggal dihukum penjara dari 1 hingga 10 tahun. Enam dari mereka meninggal dunia saat dipenjara, satunya meninggal masa percobaan, dan yang lainnya meninggal dunia saat mendapat perawatan medis. Empat dari praktisi lainnya selamat sampai hukuman mereka berakhir, dan meninggal dunia beberapa tahun kemudian.

Di antara praktisi yang tidak dijatuhi hukuman penjara, empat ditangkap dan menghadapi dakwaan atau sidang. Seorang wanita meninggal dunia di tahanan empat hari setelah ditangkap.

Ada satu praktisi lainnya yang tidak ditangkap, tetapi sering diganggu di rumah oleh polisi. Dia meninggal dunia karena serangan jantung akibat stres.

Praktisi Falun Gong tidak hanya menjadi korban penganiayaan. Anggota keluarga mereka juga sangat menderita, dan beberapa diantaranya meninggal dunia karena selalu merasa cemas dan stres. Paruh pertama tahun 2017, delapan non-praktisi meninggal dunia setelah praktisi dari keluarga mereka ditangkap.

Gao Yulin dari Kota Harbin, Provinsi Heilongjiang ditangkap pada tanggal 21 September 2016, dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara satu bulan kemudian. Dia menderita tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit lainnya. Istrinya, Dong Yanling, bekerja keras untuk mendapatkan perawatan medis baginya. Dia tiba-tiba terjatuh pingsan pada tanggal 18 April 2017, saat sedang mem-fotocopy berkas-berkas medis yang diperlukan untuk perawatan medis. Dia menderita sakit jantung tidak lama kemudian. Dia berusia 61 tahun saat itu.

Wang Shuying dari Kota Jiamusi, Provinsi Heilongjiang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada tanggal 10 Maret 2017 setelah ditangkap pada tanggal 8 April 2016. Ibu mertuanya, yang bergantung pada dirinya, pindah untuk hidup bersama dengan saudaranya yang lain di Shanghai. Kondisi wanita berusia 88 tahun ini menurun dengan cepat karena sering merasa cemas dengan kondisi menantunya. Dia kembali ke Jiamusi pada tanggal 2 April 2017 dan meninggal dunia 18 hari kemudian.

Di bawah ini adalah daftar 17 praktisi Falun Gong yang meninggal dunia.

1.Wanita dari Beijing Meninggal Dunia Beberapa Minggu Setelah Dijatuhi Hukuman Penjara

Jia Yuping, 52 tahun, ditangkap pada tanggal 12 Desember 2016. Pusat penahanan setempat menolak menerimanya karena dia memiliki jumlah darah merah yang tidak normal. Polisi berusaha supaya pengadilan setempat menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan di pusat penahanan terhadapnya. Dia kembali ke rumah pada hari itu, tetapi kondisinya tidak pernah membaik. Dia meninggal dunia pada tanggal 3 Januari 2017.

Kematian Jia disebabkan penangkapan berulang kali sebelumnya karena menolak melepaskan Falun Gong. Dia pernah memiliki pekerjaan yang baik di Bursa Efek Shenzhen dan menikmati kehidupan keluarga yang bahagia. Penganiayaan telah menghancurkan hidupnya yang tenang. Dia ditangkap tiga kali antara bulan November 2001 hingga Oktober 2005, dan penangkapan ketiga kali berakhir dengan kerja paksa selama dua tahun. Dia kehilangan pekerjaan gara-gara hal ini, dan suaminya menceraikannya karena mendapat tekanan.

Dia kembali ke Beijing untuk tinggal bersama ayahnya setelah dibebaskan dari kamp kerja paksa. Polisi menangkapnya lagi pada akhir Februari 2014, tetapi tidak pernah memberitahu keluarganya. Hanya saat orang-orang tercintanya melaporkan kehilangannya, polisi baru membenarkan bahwa dia telah di bawah ke tahanan polisi.

Jia dibebaskan pada tanggal 29 Desember 2014 setelah dia didiagnosa menderita kanker dubur. Polisi tidak pernah melonggarkan genggaman mereka dan terus mengganggunya di rumah. Dia pindah dengan tinggal bersama rekan praktisi Cheng Yufeng, kemudian ditangkap oleh polisi. Praktisi lain bernama Tian Yajun membawa Jia masuk dengan ramah, tetapi polisi menangkap Tian tidak lama setelah itu.

Jia terus berpindah-pindah tempat namun ditangkap pada akhir tahun 2016.

2.Wanita dari Guangxi Meninggal Dunia Tiga Bulan setelah Dipenjara

Lu Ruizhen, seorang warga di Kabupaten Luchuan, Provinsi Guangxi, ditangkap pada tanggal 13 Mei 2016 dan disidangkan tiga bulan kemudian pada tanggal 4 November. Dia lalu dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun dan empat bulan, dia dipindahkan ke Penjara Wanita Nanning.

Kondisi kesehatan Lu menurun karena penganiayaan yang dia terima selama berada di dalam penjara. Dia dilarikan ke Rumah Sakti Nanning dalam kondisi kritis. Dia meninggal dunia di rumah sakit pada tanggal 18 Februari 2017.

3.Praktisi dari Sichuan Meninggal Dunia Delapan Bulan Setelah Dipenjara karena Menggantungkan Spanduk

Keluarga Cheng Huaigen menerima panggilan telepon yang tak diharapkan dari Penjara Jiazhou, Provinsi Sichuan pada malam hari, 29 Mei 2017, yang memberitahu bahwa Cheng berada dalam kondisi koma dan sekarat.

Pihak penjara berkata semua orang di dalam keluarganya kecuali istrinya bisa melihat Cheng untuk kali terakhir. Mereka mengancam untuk menangkap istri Cheng jika dia datang.

Cheng Huaigen dan istrinya adalah praktisi Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh Partai Komunis Tiongkok sejak 1999.

Putra, saudara, dan lima anggota keluarga Cheng lainnya bergegas ke penjara pada hari berikutnya, dia sudah meninggal dunia.

Kematian Cheng yang berusia 54 tahun sangat tidak diharapkan, dia meninggal dunia delapan bulan setelah dikirimkan ke Penjara Jiazhou, Kota Leshan. Dia sedang menjalani hukuman empat tahun penjara karena hanya membentangkan spanduk yang bertuliskan, “Dunia Membutuhkan Sejati-Baik-Sabar.”

Penjara tidak menjelaskan kepada keluarga Cheng bagaimana dia meninggal dunia. Sekilas tidak terlihat luka atau memar pada jenazahnya. Setelah keluarganya setuju untuk kremasi jasadnya, pihak penjara membiarkan keluarganya untuk membawa jasadnya pulang ke rumah di Kota Chengdu. Penjara akan membayar biaya upacara pemakaman dan memberikan kompensasi 10.000 yuan kepada keluarganya.

Keluarga Cheng berkata bahwa mereka tidak tahu kondisi kehidupan dan fisiknya di penjara, dan mereka tidak bisa tahu apakah ada kemungkinan Cheng disiksa di dalam penjara.

4.Wanita dari Jilin Meninggal Dunia Dalam Waktu Kurang dari 10 Bulan Sejak Dipenjara

Seorang wanita berusia 61 tahun meninggal dunia dalam waktu kurang dari 10 bulan setelah dihukum tiga tahun penjara karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Liu Shuyan, seorang warga Kota Yushu, ditangkap karena keyakinannya pada tanggal 26 November 2015. Permintaan untuk didampingi pengacara di pengadilan ditolak, dan dia disidangkan pada tanggal 29 Maret 2016 tanpa penasihat hukum.

Dia dijatuhi hukuman tiga tahun penjara beberapa minggu kemudian pada tanggal 11 April. Saat putrinya memprotes persidangan tidak adil dan putusan yang salah, gadis muda itu pun ditangkap.

Liu dipindahkan ke Penjara Wanita Provinsi Jilin di Kota Changchun pada tanggal 7 Juli 2016. Dia dipaksa duduk di “bangku kecil” untuk waktu yang lama. Saat dia melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes, para petugas mencekokinya selama 12 hari berturut-turut. Kondisi kesehatannya merosot dengan cepat, dan dia menjadi sakit keras pada awal April 2017.

Pihak berwenang, bagaimana pun tidak mengirimnya ke rumah sakit hingga 20 April. Mereka memanggil putri Liu setelah pemeriksaan medis mengatakan dia perlu dioperasi. Karena membaca tentang laporan pengambilan organ secara hidup-hidup terhadap praktisi Falun Gong yang dipenjara, putrinya memaksa agar dokter menunggu kedatangannya sebelum melakukan operasi pada ibunya.

Sudah sore pada hari itu saat putrinya bergegas dari Kota Yushu ke rumah sakit di Kota Changchun. Dia melihat ibunya berada dalam kondisi koma dan memiliki detak jantung yang sangat lemah. Dokter mengatakan tidak ada harapan lagi.

Putrinya memutuskan untuk melupakan operasi itu dan ibunya dipindahkan ke sebuah rumah sakit setempat di kampung halaman mereka di Kota Yushu. Petugas penjara mendesak agar dia mengajukan pembebasan bersyarat medis bagi ibunya terlebih dahulu.

Pembebasan bersyarat itu tidak dikeluarkan hingga jam 1 siang pada hari berikutnya. Yu meninggal dunia beberapa jam setelah dia dibawa kembali ke kampung halamannya. Dia menghembuskan napas terakhir pada pukul 20.50, 21 April 2017.

5.Pria dari Anhui Dijatuhi Hukuman karena Keyakinannya Meninggal Dunia 10 Bulan Setelah Dipenjara

Seorang warga Kota Bozhou menghabiskan dua minggu terakhir masa hidupnya di IGD rumah sakit dengan borgol di kakinya dan polisi menjaga dari dekat. Keluarganya hanya diperbolehkan mengintipnya dari luar jendela kaca. Setelah dia menghembuskan napas terakhir pihak berwenang dengan cepat mengkremasi jasadnya tanpa sepengetahuan keluarganya.

Kematian Bai Jie terjadi sekitar 10 bulan setelah dia dibawa ke Penjara Suzhou untuk menjalani hukuman 10 tahun di sana karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Pria berusia 55 tahun ini adalah yang terakhir ditangkap pada tanggal 22 September 2013. Polisi menganiayanya dengan parah hingga dia mengalami stroke dua hari setelah ditangkap. Dia bisa selamat tetapi masih ditahan lebih dari satu bulan sebelum dibebaskan dengan jaminan.

Meski dia tidak kuat untuk berdiri di persidangan, pihak berwajib dua kali membawanya ke ruang persidangan dengan brankar untuk mendengarkan tuntutan, pada Desember 2015 dan awal 2016. Dia dijatuhi hukuman penjara pada tahun 11 April 2016, tidak lama setelah dia dibawa ke penahanan.

Bai dipindahkan ke penjara pada tanggal 18 Juni 2016. Dia mengalami stroke kedua kali dan jatuh koma pada tanggal 31 Maret 2017, tetapi dia tidak dikirim ke rumah sakit hingga 12 jam kemudian. Dia meninggal dunia pada tanggal 14 April 2017.

6.Wanita dari Sichuan meninggal Dunia Saat Menjalani Hukuman 10 Tahun

He Xianzhen ditangkap pada tanggal 23 September 2009, dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara pada tanggal 14 September 2010. Warga Kota Xichan diperintah untuk menjalani hukuman di Penjara Wanita Provinsi Sichuan, dimana mengalami berbagai bentuk penyiksaan fisik dan mental.

Dia mengalami stroke pada tanggal 19 Desember 2014 dan dilarikan ke Rumah Sakit Rakyat Kota Jianyang. Dokter di sana melakukan operasi otak padanya. Pihak berwajib penjara meminta agar keluarganya membayar semua biaya medis sebagai bentuk persetujuan mereka untuk pembebasan bersyarat medis. Keluarganya tidak memiliki uang dan harus membawanya kembali ke penjara.

Keluarga He menerima pemberitahuan penjara pada tanggal 2 Februari 2017, yang mengatakan bahwa He meninggal dunia pada pagi hari itu. Dia berusia 67 tahun.

7.Pria dari Hebei Meninggal Dunia di Penjara

Guo Daoyu adalah warga Kota Qinhuangdao, Provinsi Hebei. Dia ditangkap pada tanggal 18 Agustus 2008 dan kemudian dihukum penjara. Masa hukumannya masih diinvestigasi. Akhirnya diketahui bahwa dia meninggal dunia di penjara pada tanggal 6 Februari 2017.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Parents Jailed for their Belief, Children Calling for Help

Mr. Guo Daoyou Arrested in Qinhuangdao City, Family Without Support

8.Wanita dari Shanghai Meninggal Dunia 9 Bulan Setelah Dibebaskan Bersyarat Medis

Seorang wanita berusia 65 tahun di Shanghai meninggal dunia sembilan bulan setelah dibebaskan bersyarat medis saat menjalani enam setengah tahun hukuman karena menolak melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok.

Keluarga Bai Gendi mencurigai kematiannya akibat langsung diberikan obat dan disiksa di penjara. Dia memberitahu orang-orang tercintanya setelah pembebasannya, “Mereka ingin saya meninggal dunia karena saya tidak bisa lagi menyelamatkan manusia.” Dengan “menyelamatkan manusia,” maksud Bai adalah memberitahu masyarakat mengenai penganiayaan Falun Gong.

Karena tidak ada hukum yang melarang Falun Gong, keyakinan Bai tidak pernah goyah atau berhenti berbicara kepada orang-orang mengenai penganiayaan. Karena ini, dia dipaksa untuk membayar mahal. Sebelum pemenjaraan terakhir, dia sudah dua kali dimasukkan ke kamp kerja paksa dengan total lima tahun dan pernah dihukum empat setengah tahun penjara.

Bai terakhir ditangkap pada tanggal 10 September 2012 dan dijatuhi hukuman penjara pada tanggal 3 Mei 2013. Dia dilarikan ke ruang darurat pada tanggal 24 Agustus 2016 dan segera dibebaskan bersyarat medis. Dia meninggal dunia pada tanggal 15 Juni 2017.

9.Pria dari Heilongjiang Meninggal Dunia Kurang dari Satu Tahun Setelah Dibebaskan dari Penjara

Liu Fucai dari Kota Suihua ditangkap pada Maret 2012 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara dua bulan kemudian. Dia berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dimana harus dilarikan ke rumah sakit penjara pada hari dimasukkan ke dalam penjara. Dokter mengeluarkan surat pemberitahuan tentang kondisi kritisnya lima hari kemudian, tetapi petugas di Penjara Hulan mengatakan mereka lebih baik melihat dia mati dari pada membebaskannya bersyarat medis.

Liu kemudian menderita tuberkulosis, tetapi penjara tidak membebaskannya hingga masa tahanannya selesai pada tanggal 6 Maret 2016. Dia meninggal dunia pada tanggal 15 Februari 2017.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Mr. Liu Fucai Near Death, Hulan Prison Authorities Refuse to Release Him

10.Pria dari Hubei Meninggal Dunia Dua Tahun Setelah Dibebaskan dari Penjara

Huang Hailin dari Kota Shayang ditangkap di rumah sekitar jam 3 pagi pada tanggal 27 Juli 2012 dan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada tanggal 20 Desember. Dia diperintahkan untuk menjalani hukuman di Penjara Fanjiatai. Kondisi kesehatannya tidak pernah pulih setelah dibebaskan pada tahun 2015.

Dia mulai menderita edema hingga efusi pleura pada bulan Agustus 2016 dan meninggal dunia pada tanggal 25 Januari, dalam usia 70 tahun.

11.Wanita dari Liaoning Meninggal Dunia dalam Waktu Kurang dari 5 Tahun setelah Dibebaskan dari Penjara

Du Jingqin, 67 tahun, telah beberapa kali ditangkap sebelum kematiannya pada 24 Februari 2017.

Pusat penahanan setempat memerintahkan para tahanan untuk menyiksanya setelah dia ditangkap pada November 2002. Dua pria menendangnya secara berulang kali di dada, membuatnya memuntahkan darah. Mereka tidak berhenti hingga dia pingsan. Tidak lama setelah dia tiba, mereka terus menerus memukulinya hingga kepalanya bengkak dan mengalami memar di sekujur tubuh. Dia lalu dihukum satu tahun kerja paksa.

Du ditangkap lagi pada tanggal 10 Mei 2008 dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara pada Januari 2009. Tidak lama setelah dibawa ke Penjara Wanita Lioning, lebih dari puluhan tahanan menahan badannya di lantai dan menendangnya.

Dia pernah di tahan di ruang pendingin hanya dengan pakaian tipis. Pernah juga dia dimasukkan ke dalam sel isolasi selama 20 hari berturut-turut. Tekanan darahnya naik hingga batas yang berbahaya dan dia dilarikan ke rumah sakit setempat. Petugas memukulinya lagi saat dia kembali dari rumah sakit ke penjara.

Dua diambil darahnya secara paksa, sama seperti ratusan praktisi Falun Gong lainnya yang dipenjara di sana.

Dua mengalami stroke pada akhir masa hukumannya, tetapi penjara tidak membebaskannya hingga masa hukumannya selesai pada tanggal 12 Mei 2012. Dia menderita pendarahan otak pada tanggal 13 Oktober 2014 dan dirawat selama 10 hari. Karena atasannya menunda asuransi kesehatannya sejak pemenjaraan terhadap dirinya, dia harus membayar semua biaya medisnya sendiri.

Du meninggal dunia pada tanggal 24 Februari 2017.

12.Pria dari Liaoning Meninggal Dunia Dalam Waktu Kurang dari Enam Tahun Setelah Dibebaskan

Qi Qingyuan dari Kota Liaoyang ditangkap pada Mei 2006 dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara satu bulan kemudian. Saat dipenjara di Penjara Dongling, dia mengalami berbagai macam penyiksaan. Kondisi kesehatannya merosot akibat penyiksaan ini.

Dia mengalami serangan jantung enam hari sebelum tanggal pembebasannya, 13 Juni 2011. Keluarganya melihat dia diborgol dan diikat saat mereka buru-buru ke rumah sakit untuk mengunjunginya.

Qi tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya setelah dia dibebaskan. Tangan dan kakinya bengkak, dan tidak bisa berjalan dengan baik. Dia mengalami stroke dan meninggal dunia pada tanggal 20 Maret 201. Dia berusia 74 saat itu.

13.Wanita dari Jilin Meninggal Dunia 4 Hari Setelah Ditangkap Karena Keyakinannya

Seorang wanita di Kota Changchun, Provinsi Jilin meninggal dunia empat hari setelah dia ditangkap karena berbicara pada orang mengenai Falun Gong.

Putra Yu Guixiang mendesak polisi agar tidak menahan ibunya saat mereka menelepon memberitahu penangkapan ibunya pada 16 Juni 2017. Pemuda ini sedang bepergian keluar kota bersama ayahnya pada waktu itu, memberitahu polisi bahwa ibunya pernah menderita diabetes dan stroke, dia merasa cemas penyakit ibunya akan kambuh.

Polisi Jiutai mengabaikan peringatannya dan mengirim Yu ke Pusat Penahanan Jiutai tanpa menjalani pemeriksaan medis yang dibutuhkan terhadap Yu.

Seorang petugas menyadari gejala penyakit pada Yu setelah dimasukkan ke pusat penahanan. Dia mengirim laporan kepada atasannya, tetapi pusat penahanan dan polisi menolak untuk memberikan perawatan medis atau pembebasan bersyarat medis kepada Yu.

Yu jatuh di kamar mandi pada malam hari, 20 Juni. Dia tidak pernah sadar kembali dan meninggal dunia beberapa jam kemudian. Dia berusia 65 tahun saat itu.

14.Wanita dari Jilin Meninggal Dunia di Tahanan, Keluarga Mencurigai ada Pelanggaran

Warga Kota Da’an meninggal dunia karena kegagalan sistem pernapasan saat ditahan karena keyakinannya pada Falun Gong. Keluarganya mencurigai bahwa cekok brutal yang dilakukan petugas mencederai paru-parunya.

Han Hongxia 57 tahun, ditangkap dan rumahnya digeledah pada tanggal 18 Oktober 2016. Sui Yanglong, kepala Kantor Keamanan Domestik Kota Daan, bertanggung jawab atas penangkapan dirinya.

Petugas di Pusat Penahanan Kota Baicheng menganiaya Han dengan berbagi macam penyiksaan, termasuk cekok makan, karena dia menolak melepaskan Falun Gong.

Han menjadi sakit kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Changchun pada tanggal 8 Maret 2017. Dia meninggal dunia dua hari kemudian.

Keluarganya terkejut atas dirinya yang pingsan secara tiba-tiba, dan dia terbebaskan dari penyakit sejak berlatih Falun Gong pada tahun 2008. Peradangan, penyakit jantung, dan masalah lehernya semua telah hilang, juga temperamen buruknya. Dia merasa harus memberitahu orang bahwa Falun Gong tidak seperti yang digambarkan oleh propaganda pemerintah, dan dia ditangkap karena berbicara tentang hal ini serta meninggal dunia di dalam tahanan.

15.Wanita dari Henan Meninggal Dunia 3 Bulan Setelah Dibebaskan Bersyarat Medis

Seorang wanita berusia 62 tahun meninggal dunia tiga bulan setelah dia dibebaskan bersyarat medis setelah penahanan delapan bulan karena menolak melepaskan Falun Gong.

Chai Yulan adalah warga Desa Suzhuang, Kabupatean Zhaohe, Kota Mengzhou. Polisi setempat menangkapnya di rumah pada tanggal 19 April 2016 dan langsung mengirimnya ke Pusat Penahanan Kota Jiaozuo.

Petugas Wang Gongjun dari Departemen Kepolisian Kota Mengzhou mengancam akan membuat hidupnya sengsara ketika dia berkata tidak akan pernah berhenti berlatih Falun Gong. Petugas pusat penahanan meneruskan menyiksaannya. Dia segera menderita tulang rusuk patah dan tulang belakang retak, bahkan dia mengalami masalah dalam merangkak, berdiri sendiri atau berjalan. Dia juga tidak bisa mengendalikan air kencing.

Chai tidak diberi perawatan medis apa pun hingga terlihat jelas dia berada dalam kondisi kritis. Petugas tetap memborgol tangannya dan mengikat kakinya saat dia menerima perawatan di rumah sakit setempat.

Keluarganya tidak tahu kondisinya hingga seorang yang baik hati melihat penderitaannya memberitahu mereka. Mereka bergegas pergi ke rumah sakit, hanya setelah itu pihak berwajib setuju memberinya pembebasan bersyarat medis.

Chai dibawa kembali ke kampung halamannya pada tanggal 12 Desember 2016. Dia meninggal dunia pada tanggal 23 Maret 2017.

16.Pria dari Gansu Meninggal Dunia 8 Bulan Setelah Ditangkap

Zhang Bingwu dari Kabupaten Jingyuan, Provinsi Gansu ditangkap pada tanggal 17 Mei 2016 karena menempelkan poster berisikan informasi Falun Gong. Keluarganya diberitahu pada tanggal 22 November bahwa dia menderita tumor otak. Dia dibebaskan bersyarat medis tiga hari kemudian.

Keluarga Zhang menyadari ekspresi Zhang kosong dan tidak ada respon. Dia juga tidak bisa mengendalikan air kencing. Dia memberikan jawaban yang tidak relevan saat ditanya. Jika seseorang memukul di depan wajahnya, dia menjadi sangat takut dan segera menghindarinya. Dia tidak bisa menjawab saat ditanya apakah dipukuli saat berada di penahanan.

Keluarga mendengar bahwa seorang petugas polisi memberitahu orang lain bahwa Zhang akan meninggal dunia dalam waktu satu bulan, dia sakit keras.

Keluarga membawa Zhang ke rumah sakit pada tanggal 31 November. Dokter menanyai keluarga apakah Zhang seorang pencandu narkoba, karena bekas suntikan jarum terlihat di seluruh tubuhnya.

Zhang ditahan, departemen kepolisian merekayasa bukti “kejahatannya” dan mengirimkannya ke kejaksaan. Sidang dijadwalkan pada tanggal 28 Desember 2016, lalu ditunda hingga 4 Januari 2017.

Sebelum persidangan pada Januari, hakim mengunjungi rumah Zhang untuk memeriksa apakah dia benar-benar tidak sehat untuk bisa hadir. Dia mengatakan bahwa Zhang terlihat baik-baik saja sebelum pergi.

Zhang tidak berada dalam kondisi pikiran yang sehat, tidak bisa menghadiri persidangan pada tanggal 4 Januari.

Pada tanggal 17 Januari 2017, keluarga melarikannya ke rumah sakit saat mereka menyadari bahwa dia sakit lagi dan kejang-kejang. Dia dipindahkan ke rumah sakit lain dalam kondisi kritis.

Berbagai gejala lain mulai timbul: kemerahan, jerawatan, ruam, kulit lepuh kecil-kecil. Dua hari berikutnya, serangkaian pemeriksaan menunjukkan dia menderita tumor ganas di otaknya, dan otaknya terlihat tingkat akumulasi cairan yang tinggi, mungkin disebabkan oleh trauma. Dia jatuh koma hari berikutnya setelah dilarikan ke rumah sakit.

Pihak keluarga membawanya pulang ke rumah pada tanggal 22 Januari 2017, saat mereka memutuskan tidak melakukan operasi pada hari itu.

Saat dia sadar berada di rumah, keluarganya mencoba mengajukan pertanyaan, tetapi dia tidak bisa menggambarkan apa yang terjadi saat dia ditahan. Zhang meninggal dunia pada tanggal 26 Januari 2017.

Setelah kematiannya, hakim masih mengganggu keluarganya pada tanggal 6 Januari 2017 melalui panggilan telepon.

17.Pria dari Jilin Meninggal Dunia Setelah Gangguan dalam Waktu yang Panjang dari Polisi

Sun Yufa adalah warga Kota Baishan, Provinsi Jilin. Dia melayangkan tuntutan hukum pada tahun 2015 terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin karena memulai penganiayaan terhadap Falun Gong.

Polisi terus menerus mengganggunya setelah tahu tuntutannya. Dia dipaksa meninggalkan rumah selama tiga bulan. Dia lalu kembali ke rumah, dan diganggu oleh polisi lagi. Masalah jantungnya memburuk pada Maret 2017 saat putrinya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena menolak melepaskan Falun Gong. Pria tua itu meninggal dunia tidak lama setelah itu. Dia berusia 72 saat itu.