(Minghui.org) Saya lahir pada tahun 1948. Pada tahun 1999, saya bersama suami telah mendengar keindahan Falun Dafa dari kakak saya, dan dalam waktu singkat kami berdua ikut berlatih Dafa.

Namun karena sibuk dengan pekerjaan, saya berhenti berkultivasi dan melanjutkan mengonsumsi obat-obatan. Tetapi suami saya terus berlatihan.

Suatu hari suami ditabrak oleh mobil. Dia tidak minta uang sepeser pun kepada pengemudi, karena alasan itu saya memakinya. Di samping itu saya juga sering mempersulit suami, bahkan memukulnya dan mengatakan hal-hal buruk tentang Dafa.

Ketika kami pindah ke rumah baru pada tahun 2015, saya merasa kondisi saya mulai menurun, bahkan setelah minum obat. Saat menemukan tonjolan di perut bagian bawah, saya segera memeriksanya ke rumah sakit dan dokter mendiagnosa saya memiliki kanker usus. Sejak itu kesehatan saya terus menurun.

Suami dan kakak menyarankan saya untuk berlatih Falun Dafa, namun saya menolak dan bersikap kasar pada mereka berdua.

Saya menjalani perawatan kemoterapi, meski dalam kondisi terbius saya masih merasakan sakit akibat tumor yang menyebar. Menyadari diri dalam keadaan sekarat dan tidak ingin meninggal di rumah sakit, maka saya putuskan untuk pulang ke rumah.

Sesampai di rumah, saya tahu hanya Falun Dafa yang dapat menyelamatkan saya. Saya memberitahu suami bahwa saya ingin kembali berkultivasi Falun Dafa. Dia kemudian meminta saya mengundurkan diri dari organisasi Pionir Muda Partai Komunis Tiongkok, dan saya setuju. Saya memintanya untuk membantu menuliskan surat penyesalan saya karena pernah bersikap tidak hormat terhadap Dafa. Saya mengubah sepenuhnya perilaku dan menghormati Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Dafa.

Bersama suami, saya sering mengucapkan berulang-ulang kalimat, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Selain itu saya mendengar rekaman ceramah Guru Li.

Suatu hari sakit di perut terasa begitu hebat, sehingga saya jatuh tak sadarkan diri. Saya dikatakan berhenti bernapas oleh putra saya. Ia dan anaknya menangis memohon saya jangan meninggal. Saya bernapas dan kembali sadar pada hari berikutnya. Hal ini terjadi lebih dari dua kali, dan setiap kali terjadi saya mulai bernapas lagi.

Saat terjadi kedua kali, saya bangun dalam kondisi lapar. Saya dibantu dengan minum susu oleh anak, dan menantu membuatkan bubur. Mereka berkata saya telah mengigau selama lebih dari sepuluh hari. Ketika terbangun untuk ketiga kalinya, saya berkata “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.” Saya tahu Dafa telah menyelamatkan saya.

Suatu hari di bulan Februari yang cerah, saya berjalan di luar untuk menikmati sinar matahari. Banyak tetangga yang datang berkunjung, merasa kagum dan terheran-heran mengapa saya masih hidup. Saya berkata kepada mereka bahwa Falun Dafa-lah yang menyelamatkan saya. Beberapa dari mereka yang dulunya tidak percaya, kini setuju, “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik.”

Saya membagikan pengalaman ini untuk membuktikan kebenaran Dafa. Saya telah mengucapkan hal-hal buruk tentang Dafa, namun Guru dan Dafa telah memaafkan saya serta menyelamatkan jiwa saya. Saya akan selamanya mempertahankan “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik” di hati saya.