(Minghui.org) Seorang wanita dihukum karena keyakinannya baru-baru ini mengajukan mosi agar kasusnya dipertimbangkan kembali setelah pengadilan banding lokal memutuskan untuk mempertahankan hukumannya tanpa mengadakan sidang yang diharuskan.

Wen Ying ditangkap pada 28 Juni 2016, karena menolak untuk melepaskan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang sedang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Lebih dari seratus praktisi Falun Gong di seluruh Provinsi Liaoning juga ditangkap pada hari itu selama operasi penangkapan skala besar polisi.

Penduduk Kota Dalian itu diadili pada 22 Februari 2017. Ia dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara dan denda 10.000 yuan pada 31 Maret.

Pengacara yang mengajukan banding melihat catatan elektronik dari interogasi polisi dan jalannya persidangan (termasuk rekaman video) hilang dari berkas kasusnya. Ia meminta persidangan umum, tetapi hakim Yin Chuanmo dengan Pengadilan Menengah Kota Dalian menolaknya dan pada tanggal 16 Agustus memutuskan mempertahankan hukuman awal.

Wen bertekad untuk memperjuangkan hak konstitusionalnya untuk kebebasan berkepercayaan, karena tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan berlatih Falun Gong adalah sebuah kejahatan. Ia menyewa seorang pengacara baru untuk mengajukan mosi untuk mempertimbangkan kembali kasusnya.

Dalam mosi itu pengacara yang baru berargumen bahwa pengadilan pertama dan pengadilan banding tidak ada alasan hukum untuk menghukum kliennya.

Wen dituntut melanggar Pasal 300 Hukum Pidana, yang menyatakan bahwa mereka yang menggunakan organisasi sesat untuk mengacaukan penegakan hukum harus dituntut seberat-beratnya.

Karena Kongres Rakyat (Badan Legislatif Tiongkok) tidak pernah memberlakukan hukum yang menyatakan Falun Gong adalah “aliran sesat,” mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin memerintahkan Mahkamah Agung Rakyat dan Kejaksaan Agung Rakyat untuk menerbitkan interpretasi hukum pasal 300 pada November 1999, yang mengharuskan setiap orang yang berlatih atau mempromosikan Falun Gong dituntut seberat-beratnya.

Sebuah interpretasi hukum baru menggantikan versi tahun 1999 berlaku sejak 1 Februari 2017. Interpretasi hukum yang baru ini tidak menyebutkan Falun Gong dan menekankan bahwa setiap tuntutan terhadap siap pun yang terlibat dalam sebuah aliran sesat harus mempunyai dasar hukum yang kuat. Karena tidak ada hukum di Tiongkok yang menyatakan Falun Gong adalah aliran sesat, tuntutan terhadap Wen adalah tidak pantas.

Pengacara meminta Wen dibebaskan dari segala tuduhan dan dibebaskan.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Woman Appeals Prison Sentence, Key Information Missing from Her Case File

Ms. Wen Ying Facing Prosecution for Her Belief

Liaoning Province: 101 Arrested in One Day