(Minghui.org) Seorang wanita berusia 71 tahun di Jinzhou baru-baru ini disidangkan atas tuduhan "menggunakan aliran sesat untuk melemahkan penegakan hukum" -- sebuah dakwaan standar yang digunakan oleh rezim komunis Tiongkok untuk memenjarakan praktisi Falun Gong.

Xu Xiuyun menghargai Falun Gong -- sebuah aliran spiritual yang didasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar -- karena membantunya pulih dari penyakit artritis dan penyakit-penyakit lain yang melemahkannya. Dengan demikian, dia tidak pernah menghindar untuk mengatakan kepada orang-orang bahwa Falun Gong tidak seperti apa yang digambarkan oleh propaganda negara.

Dia pertama kali ditangkap pada tanggal 29 Juni 2014, karena mendistribusikan DVD berisi informasi tentang Falun Gong. Petugas Yang Guang dan Huang Jian bermaksud mengirimnya ke pusat penahanan setempat namun harus membebaskannya dengan jaminan saat dia gagal dalam pemeriksaan medis yang dipersyaratkan. Mereka, muncul di rumahnya beberapa kali tidak lama sesudahnya untuk meminta dia menandatangani beberapa dokumen sehingga mereka bisa menyerahkan kasusnya ke jaksa setempat.

Xu dengan tegas menolak untuk mematuhi permintaan tersebut dan tidak pernah mendengar kabar dari polisi lagi sampai bulan Agustus 2016, saat dia tiba-tiba dijatuhi tahanan rumah selama satu tahun. Suatu hari, dia keluar pada bulan Agustus 2017 untuk berbicara dengan orang-orang tentang Falun Gong dan dibawa kembali ke tahanan. Polisi menuduh bahwa dia telah melanggar persyaratan tahanan rumahnya.

Xu hadir di Pengadilan Distrik Linghe pada tanggal 22 November 2017. Dia meminta agar semua anggota Partai Komunis Tiongkok ditarik dari pengadilannya. Hakim Zhang Xufang segera menolak permintaannya.

Pengacara Xu menunjukkan bahwa menurut undang-undang hanya presiden pengadilan yang diberi wewenang untuk membuat keputusan terkait permintaan rekusal. Zhang memberi isyarat agar persidangan terus berlanjut.

Pengacara tersebut mengajukan permintaan tidak bersalah atas Xu dan membantah tuduhan tersebut. Jaksa menuduh bahwa Xu melanggar Pasal 300 UU Pidana, yang menetapkan bahwa mereka yang menggunakan sebuah organisasi sesat untuk melemahkan penegakan hukum harus disidangkan semaksimal mungkin.

Pengacara tersebut membantah bahwa karena Kongres Rakyat (badan legislatif Tiongkok) tidak pernah memberlakukan undang-undang yang menyatakan Falun Gong sebagai "aliran sesat," namun mantan diktator Tiongkok, Jiang Zemin, mengarahkan Pengadilan Rakyat Agung dan Kejaksaan Rakyat Agung untuk mengeluarkan sebuah interpretasi hukum atas Pasal 300 di bulan November 1999, yang mewajibkan setiap orang yang berlatih atau mempromosikan Falun Gong harus disidangkan semaksimal mungkin.

Sebuah interpretasi baru undang-undang yang menggantikan versi 1999 mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2017. Penafsiran baru tersebut tidak menyebutkan tentang Falun Gong dan menekankan bahwa sebuah dakwaan terhadap siapa pun yang terlibat dalam sebuah pemujaan harus didasarkan pada dasar hukum yang kuat. Karena tidak ada hukum di Tiongkok yang menyebut Falun Gong sebagai aliran sesat, surat dakwaan terhadap Xu tidak memiliki dasar hukum.

Pengacara tersebut juga mengatakan bahwa tidak ada barang sitaan yang disyaratkan oleh undang-undang. Dia selanjutnya menentang penangkapan terakhir Xu yang disampaikan jaksa penuntut bersamaan dengan penangkapannya pada tahun 2014. Dia menyampaikan bahwa kedua penangkapan tersebut harus diperlakukan sebagai dua kasus terpisah, karena polisi gagal memberi tahu Xu tentang status kasusnya antara bulan Juni 2014 dan Agustus 2016. Dengan demikian, kasus penangkapannya pada tahun 2014 seharusnya dianggap selesai tanpa tuduhan terhadapnya.

Jaksa merekomendasikan sebuah hukuman berat untuk Xu, dengan menyebutkan satu tahun kerja paksa yang sebelumnya dijatuhkan karena menolak untuk melepaskan keyakinannya pada Falun Gong. Pengacara tersebut membantah bahwa kliennya seharusnya tidak pernah ditahan karena menjalankan hak konstitusionalnya untuk kebebasan berkeyakinan. Dia menuntut pembebasannya.

Hakim Zhang menunda sidang tanpa mengeluarkan vonis. Xu tetap berada di Pusat Penahanan Kota Jinzhou, dia menderita tekanan darah tinggi dan nyeri dada sejak penangkapannya.