(Minghui.org) Saya lahir di sebuah desa. Ayah bertemperamen buruk dan sangat kasar, dan saya dulu sangat keras kepala. Selama masa kanak-kanak, apabila saya tidak menuruti ayah, ayah akan memukul saya dengan keras. Ini menyebabkan rasa benci tumbuh dalam hati saya dan saya bersumpah untuk meninggalkan rumah.

Setelah saya lulus dari sekolah teknik, saya menyadari keinginan saya untuk meninggalkan rumah. Saya ditugaskan bekerja di sebuah kota sekitar 322 kilometer dari rumah.

Saya menikah. Kepribadian suami saya lebih buruk dari pada ayah. Ia sama sekali tidak bisa mengendalikan temperamennya. Ia juga bukan seorang yang bertanggung jawab. Saya setiap hari marah dan menderita banyak penyakit. Putra kami masih sangat kecil waktu itu dan saya merasa tidak mempunyai harapan. Saya sangat menderita dan sudah di ambang batas kesabaran.

Saya tidak bisa lagi bertahan secara fisik maupun mental. Saya alergi terhadap obat, maka untuk memulihkan kesehatan, saya belajar berbagai jenis Qigong asal mendengar orang berbicara tentang khasiatnya. Tragisnya, semua ini adalah Qigong dengan hewan yang merasuk. Saya diajarkan secara tidak benar untuk menyembuhkan penyakit orang lain, meskipun saya sendiri mempunyai banyak penyakit. Wajah saya kelihatan hitam.

Kemudian suatu hari saya mempunyai kesempatan untuk meminjam sebuah buku Zhuan Falun dari rekan kerja. Setelah membaca buku itu, saya mengetahui Qigong yang saya pelajari sebelumnya penuh dengan hewan yang merasuk. Saya bertekad untuk belajar Falun Gong.

Saya tidak berlatih dengan sungguh-sungguh sampai saya mengalami sebuah kecelakaan.

Kebakaran Besar Membangunkan Saya

Sehubungan dengan pencerahan saya yang masih berkualitas rendah, saya menaruh buku Zhuan Falun di laci meja kantor setelah satu kali membacanya. Meskipun saya sudah berhenti belajar Qigong yang mempunyai hewan yang merasuk, saya tidak memahami arti lebih dalam mengenai Zhuan Falun. Saya sibuk mengurusi rumah dan putra saya setiap hari. Tetapi, saya mempunyai suatu perasaan bahwa buku ini bisa melindungi saya.

Suatu hari tempat kerja saya terjadi kebakaran besar di tengah malam. Saya bekerja di sebuah mall besar yang menyimpan banyak barang dagangan yang mudah terbakar. Seluruh struktur luar gedung dari lantai satu sampai lantai lima terbakar habis.

Beberapa hari kemudian, pejabat dari sebuah perusahaan asuransi tiba untuk memeriksa jejak sisa kebakaran. Saya mengikuti mereka ke dalam untuk meninjau. Sangat tragis! Seluruh barang dagangan hancur.

Saya naik ke atas untuk memeriksa kantor di lantai lima untuk melihat apakah uang tunai dan barang milik pribadi saya selamat. Begitu saya berjalan di sepanjang lorong, saya menemukan kantor sudah menjadi abu. Salah seorang rekan kerja menemukan kalung emas dan barang perhiasannya sudah mencair.

Ketika saya berjalan ke dalam kantor, saya terkejut dan senang. Segala sesuatu dalam keadaan baik; hanya pintu yang terbakar. Meja dan lemari tidak ada yang rusak. Saya sangat gembira dan memberitahukan rekan kerja, “Zhuan Falun dalam laci saya telah melindungi kantor ini.”

Setelah kebakaran besar, saya bertekad untuk berlatih Falun Gong, tetapi tidak sepenuhnya berkomitmen untuk berkultivasi dengan sungguh-sungguh.

Suatu hari saya mulai menggigil. Saya merasa dingin, dan demam, dan tidak bisa tidur. Beberapa hari berturut-turut saya melihat seekor hewan seperti kelinci putih mencoba merasuki tubuh saya. Tetapi ia tidak bisa. Saya menyadari bahwa ini dikarenakan saya telah berlatih Qigong yang dirasuki hewan. Ini terjadi ketika saya mulai berlatih Falun Gong dengan sungguh-sungguh.

Memaksa Diri untuk Melihat ke Dalam

Guru menyingkirkan karma penyakit saya beberapa kali setelah saya mulai berlatih Falun Dafa. Terima kasih atas perlindungan Guru, saya mengatasi kesengsaraan karma penyakit satu demi satu. Pada awalnya saya sama sekali tidak merasa ringan, seperti yang dirasakan praktisi lain. Saya selalu dalam kondisi yang menderita.

Otak saya terasa seperti bola karma yang keras dan ketat, saya menderita setiap waktu. Otak saya berdenyut-denyut ketika saya sangat sakit. Sewaktu duduk bermeditasi, wajah saya mengerut dan leher saya kaku.

Kesengsaraan Keluarga

Saya menderita penganiayaan yang dimulai pada bulan Juli 1999. Saya ditahan dua kali di sebuah kamp kerja paksa selama lebih dari empat tahun karena keyakinan saya yang kuat pada Falun Dafa. Kesehatan saya memburuk setelah saya dibebaskan dari kamp kerja paksa. Saya tergantung pada latihan Falun Gong untuk bisa hidup.

Suami telah hidup bersama wanita lain ketika saya ditahan di kamp kerja paksa. Ia tidak mendidik putra kami, juga tidak menjaganya dengan baik. Putra kami tinggal seperti seorang anak tunawisma dan sering pergi tinggal di rumah saudara kami.

Saya tidak mempunyai satu sen pun ketika dibebaskan dari kamp kerja paksa. Tempat saya bekerja sudah memecat saya, dan saya dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Suami tidak pernah mengunjungi saya selama empat tahun waktu saya ditahan. Ia menyumpahi saya ketika orang lain bertanya tentang saya. Saya ingin meninggalkannya, maka saya meminta cerai dan disetujuinya. Putra saya tinggal dengan suami karena saya tidak bisa membiayainya.

Saya cepat menyadari bahwa saya hanya berpikir pada kebutuhan saya pada waktu itu. Saya tidak pernah berpikir untuk menyelamatkan mereka. Dalam waktu yang sangat lama, saya tidak mendengar kabar tentang mantan suami dan putra saya setelah bercerai.

Kemudian saya mendengar situasi buruk tentang mantan suami. Ia melukai seseorang dalam sebuah kecelakaan mobil dan harus membayar kompensasi yang besar. Akhirnya ia berhutang besar, sekitar satu juta yuan. Putra saya tidak mau menerima telepon saya. Ia tidak mengakui saya sebagai ibunya, juga tidak mau berkomunikasi dengan saya.

Begitu saya lebih dewasa dalam kultivasi, saya menyadari bahwa saya tidak berbuat dengan baik apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang praktisi kepada keluarganya. Sebagai seorang praktisi Dafa, saya tidak berkultivasi dengan baik. Bagaimana saya bisa menyelamatkan mereka apabila saya tidak berlatih dengan baik? Saya meminta Guru dalam hati: Saya mempunyai sebuah keinginan untuk menyelamatkan keluarga saya. Tolonglah saya, Guru.

Saya mendapat informasi bahwa putra saya sudah pergi tinggal di sebuah kota lain dan memiliki sebuah toko di sana. Saya berencana untuk pergi melihatnya, tetapi tidak tahu tepat keberadaannya. Pada waktu itu, sebuah pesan muncul dalam pikiran saya: anak saya sedang sekarat dan putus asa. Saya tidak tahu bagaimana mencarinya. Pada waktu itu ada sebuah perjanjian antara putra saya dengan pihak lain di atas meja saya, dan alamatnya tertulis di sana.

Saya pergi ke luar kota untuk mencari tokonya. Akhirnya saya berhasil sampai ke tempat sekitarnya. Saya bertanya pada tetangga sekitarnya, dan saya diberitahukan bahwa tokonya telah tutup beberapa hari. Putra saya datang setelah beberapa hari. Ia tidak ingin bertemu dengan saya dan bertanya kenapa saya datang. Saya memberitahukannya saya khawatir dan perhatian padanya, dan ingin melihatnya.

Saya mengikutinya ke rumahnya. Saya terkejut melihat hanya ada beberapa botol alkohol kosong dan beberapa barang berantakan di lantai. Saya ingin memasak makanan untuknya, tetapi tidak ada bahan makanan dan ia telah tidak makan beberapa hari. Ia mengatakan ia hanya ingin mati. Saya merasa sangat sedih ketika mendengar ini. Saya pergi keluar untuk membeli bahan makan untuknya.

Selama beberapa saat, saya hanya belajar bagaimana berkultivasi dengan sungguh-sungguh. Saya membiarkan putra saya hanya tidur dan main game setiap hari. Saya bisa melihat kondisi mentalnya sungguh merosot. Saya mengetahui hanya Dafa yang dapat mengubahnya, maka saya berusaha memberitahukannya tentang prinsip Falun Dafa ketika ia tenang. Saya memberitahukan bahwa Dafa bisa mengubah nasibnya. Ia menjawab dengan kasar, “Meskipun apa yang kamu katakan itu benar, saya lebih baik menderita dari pada menerima dari ibu.”

Ketika ia mendengar praktisi lain akan datang mengunjungi saya, ia minta saya mengembalikan kuncinya dan meninggalkan tempatnya. Saya sangat sedih dan memutuskan untuk pulang pada keesokan paginya.

Setelah saya berlatih pada pagi berikutnya, saya tidur. Saya melihat pemandangan ini dalam mimpi: Kamar putra saya dipenuhi dengan setumpuk es potong. Dua orang masuk ke kamar dengan sebuah kue besar (Ucapan dalam Bahasa Mandarin adalah “dan gao”, yang mempunyai arti lain, “peningkatan”).

Mereka bersikeras meminta saya tidak pergi dan makan bersama mereka. Keduanya bermarga Liu (yang mempunyai arti lain “tinggal”). Saya mendapat penerangan dari Guru bahwa saya harus tinggal dan meningkatkan diri, bukannya pergi. Es potong berarti sebuah hati yang beku dan perlu waktu untuk mencair. Saya memasak sarapan untuk putra saya dan tidak mengatakan saya akan pulang. Putra saya juga tidak menyinggung hal ini lagi.

Saya tinggal selama sepuluh hari dan tidak juga bisa mengubahnya. Kapan saja saya mempunyai waktu, saya pergi memberitahukan orang-orang tentang Falun Dafa. Saya mengetahui saya mempunyai masalah besar dalam kultivasi, maka saya harus belajar Fa sebanyak mungkin dan meningkat dalam pemahaman tentang prinsip Fa.

Putra saya masih terus main game sepanjang waktu. Saya berpikir lebih baik ia bisa kembali tinggal bersama saya. Kemudian saya memutuskan untuk berdiskusi dengan mantan suami apabila dimungkinkan. Saya kembali ke kota saya dan mengunjungi bapak mertua. Kami sudah tidak bertemu beberapa tahun. Mereka memperlakukan saya dengan ramah dan mengundang saya masuk ke rumah.

Kebetulan mantan suami pulang pada waktu itu. Ia menjadi sangat marah ketika melihat saya. Ia mengambil sebuah pisau dari dapur dan mengatakan akan membunuh saya. Bapak mertua menahannya dengan satu tangan dan menampar pipinya dengan tangan lain. Ibu mertua juga berusaha menghentikannya dan berteriak pada saya, “Lari!”

Saya lari dan menaiki sebuah bus. Saya sangat cemas dan pusing, dan melewati halte bus tempat saya seharusnya turun. Saya akhirnya pulang ke rumah dengan waktu yang lama.

Berkultivasi dengan Sungguh-sungguh dan Mengidentifikasi Keterikatan Saya

Saya berlutut di depan foto Guru sambil mengeluarkan air mata. Saya meminta bantuan Guru. “Apa salah saya, pengikut Guru? Saya sungguh ingin berkultivasi dengan baik. Sesulit apa pun, pengikut Guru ini akan terus bergerak maju. Saya ingin menyelamatkan mereka. Tolong berikan petunjuk dan penerangan, Guru.”

Pada esok hari, saya membaca sebuah artikel online tentang pengalaman kultivasi praktisi. Suami praktisi ini dahulu memukul dan memakinya, dan selalu berjudi. Ia mengubah dirinya dan terus memperlakukan suaminya dengan belas kasih, tanpa kebencian atau keluhan. Suaminya berubah dengan cepat. Setelah membaca artikel ini dan belajar Fa, saya membandingkan hal ini dengan saya dan akhirnya mengetahui masalah saya.

Saya telah mementingkan diri sendiri selama kultivasi. Saya mempersempit arti dari kultivasi. “Saya ingin berkultivasi” adalah hal yang lebih penting dari segalanya. Tidak ada orang yang bisa menunda kultivasi saya. Tidak ada orang yang bisa mempengaruhi kultivasi saya. Saya berpikir kultivasi adalah hal yang paling penting. Saya melepas, membuang, meniadakan, meninggalkan, dan menyerahkan apa pun yang akan mengganggu kultivasi saya. Saya berkultivasi dengan ekstrem, bahkan pembuktian Fa saya berdasarkan keegoisan saya. Maka saya selalu bermasalah.

Mengenai hubungan keluarga, saya tidak pernah berpikir mereka timbul demi kultivasi saya. Masalah mereka semua berhubungan dengan saya. Mereka adalah cermin saya. Saya harus melihat ke dalam untuk mengidentifikasi masalah saya, tetapi saya tidak berkultivasi diri. Kondisi mereka yang tidak mempunyai harapan membangunkan saya: Saya mulai melihat ke dalam untuk mengidentifikasi keterikatan saya, dan menemukan banyak keterikatan.

Di lubuk hati, saya memandang rendah suami: Saya meremehkan segala perbuatannya. Saya mempunyai pandangan yang sama terhadap putra saya. Bukankah ini adalah ciri khas sifat iri hati? Saya tidak berkultivasi diri. Semakin saya meremehkan mereka, kekuatan lama semakin merusak mereka. Apabila saya terus berada dalam jalan sekarang dan tidak berkultivasi diri, kekuatan lama akan menekan mereka sampai kehilangan harapan dan akhirnya menghancurkan mereka.

Kesengsaraan keluarga ini membuat saya sadar bahwa kultivasi saya telah menyimpang dari Dafa. Saya mempunyai masalah serius mengenai iri hati dan tidak pantas membahas tentang kesempurnaan dalam kultivasi. Tiba-tiba saya mendapat pencerahan tentang hal ini; Tidak ada masalah keluarga atau putra saya. Adalah saya yang tidak berkultivasi pada jalur yang benar. Saya tidak berkultivasi diri dengan baik dan mendorong makhluk hidup ke kondisi yang buruk. Setelah pemahaman ini, saya berfokus pada kultivasi diri.

Putra saya pergi tinggal di Beijing. Sekali lagi saya memandang rendah dia dan berpikir ke mana pun mereka pergi mereka tidak bisa melakukan dengan baik. Saya segera menyadari pemikiran yang buruk ini, menangkap pikiran ini dan menghancurkannya. Saya berbicara dengan konsep pikiran lama ini dengan khidmat; Semua makhluk hidup saya datang untuk berasimilasi dengan Fa dan akan diselamatkan. Mereka ada di tangan Guru saya. Takdir keluarga dan putra saya akan diatur oleh Guru. Siapa pun yang mengganggu, berarti melakukan kejahatan.

Saya menganggap keluarga saya sebagai cermin saya dan menganggap penyelamatan mereka sebagai tujuan saya. Kapan pun mereka mempunyai masalah, saya segera melihat ke dalam untuk mencari kesalahan saya sendiri. Saya tidak lagi mengeluh atau menyalahkan mereka. Saya memperlakukan mereka dengan baik dan diam-diam membantu mereka.

Putra Saya Berada di Jalur Benar dan Suami Mengubah Sikapnya

Beberapa tahun putra saya tidak mengunjungi saya. Kemudian ia datang menjenguk saya ketika ia kembali dari Beijing. Saya memberitahukannya saya akan pergi mengunjungi ibu mertua dalam beberapa hari. Ia berkata, “Bu, janganlah pergi tahun ini. Saya akan datang tinggal bersama ibu ketika saya ada waktu.”

Pada saat itu saya memahami ceramah Fa Guru:

Kultivasi itu tergantung pada diri sendiri, sedangkan evolusi Gong tergantung pada Shifu.” (dari Ceramah satu, Zhuan Falun)

Putra saya tidak datang melihat saya bertahun-tahun ketika saya memintanya datang, tetapi ketika saya meluruskan diri, ia datang tanpa undangan saya.

Putra saya berusia tiga puluhan pada waktu itu. Ia tidak pernah membahas pacarnya dengan saya, juga tidak memberitahukan saya bahwa ia sudah menemukan pasangannya untuk menikah. Tetapi ia datang mengunjungi saya lagi dan berbagi berita baik, “Bu, saya menemukan seorang gadis yang baik sekali. Ia baru lulus dari universitas. Ia ingin bertemu ibu.”

Saya menyadari bahwa putra saya akan berada di jalur yang benar ketika saya mengubah pikiran saya. Selama waktu itu, mertua saya pindah ke rumah baru dan memberikan rumah lama kepada putra saya.

Setengah tahun kemudian, putra saya memberitahukan saya ia akan menikah. Saya bertanya-tanya bagaimana berkomunikasi dengan mantan suami tentang pernikahan putra saya. Saya bertanya pada putra saya, “Apakah saya harus hadir dalam pesta perkawinan kamu?”

Ia berkata, “Saya akan diskusi dengan Papa.”

Satu hari, mantan suami datang mengunjungi saya. Saya masih sedikit khawatir mengenai hubungan kami. Saya tidak lagi membencinya. Saya hanya ingin menyelamatkannya.

Kali ini sikapnya sudah sama sekali berbeda. Ia mengungkapkan rasa terima kasih yang sungguh-sungguh atas pengorbanan saya untuk putra kami. “Pada pernikahan putra kami, kamu akan berperan sebagai anggota keluarga,” ia berkata pada saya. “Undanglah semua sanak keluarga dari pihak ibu kamu untuk datang dan juga rekan praktisi kamu.”

Ia masih belum bisa memahami Praktisi Dafa dan memberitahukan saya untuk mengingatkan praktisi untuk tidak mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Falun Dafa pada pesta pernikahan. Saya mengambil kesempatan ini untuk memberitahukannya fakta tentang Falun Gong. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya tersenyum dan pergi.

Melihat ke Dalam untuk Meluruskan Diri Lebih Lanjut

Beberapa hari sebelum pernikahan putra, kepala saya terasa sangat tidak enak. Saya tidak bisa menahan sakit. Kepala saya menggigil sakit. Saya ragu apakah bisa menghadiri pesta pernikahan putra apabila kondisi ini berlanjut. Bagaimana saya bisa membuktikan Fa?

Suatu hari, mantan suami menghubungi saya dan menyalahkan saya karena masalah baju pernikahan putra kami. Akhirnya ia meminta saya untuk tidak hadir dalam pernikahan. Saya sangat tenang ketika mendengarkannya melalui telepon.

Setelah menutup telepon, saya mulai mencari ke dalam untuk mengidentifikasi masalah saya yang tidak sejalan dengan Fa. Saya merasa sangat bersalah, tetapi masih menganggap diri sebagai seorang praktisi. Saya mengingat ceramah Guru,

Di dalam Xiulian, pada saat secara konkret menghadapi konflik, saat orang lain memperlakukan anda dengan tidak baik, mungkin ada dua macam situasi yang terjadi: yang satu adalah dalam kehidupan anda sebelumnya mungkin pernah berbuat tidak baik pada orang lain, kini hati anda merasa tidak adil: “Mengapa saya diperlakukan seperti ini?” Lalu mengapa pada kehidupan sebelumnya anda memperlakukan orang lain seperti itu? Anda berdalih bahwa anda tidak tahu menahu dengan waktu dahulu, kehidupan sekarang tidak ada sangkut paut dengan kehidupan yang lampau, namun itu tidak dapat dibenarkan. Masih ada satu masalah, dalam konflik menyangkut masalah yang berkaitan dengan transformasi karma, oleh karena itu pada saat menghadapinya secara konkret, harus bersikap luhur, jangan seperti manusia biasa.” (dari Ceramah Empat, Zhuan Falun)

Saya mengetahui kami ada hubungan takdir dari inkarnasi sebelumnya. Dulu ketika kami bertengkar, ia berkata pada saya, “Saya datang untuk balas dendam.”

Kami saling memperlakukan satu dengan lain sebagai musuh ketika kami tinggal bersama. Saya bersyukur bisa berlatih Falun Dafa selama kehidupan ini, maka saya bisa menyelesaikan hubungan takdir yang buruk ini dengan belas kasih. Saya berpikir saya mungkin telah mencelakakannya pada kehidupan sebelumnya, maka meskipun bagaimana buruknya ia memperlakukan saya, saya akan tetap memperlakukannya dengan mentalitas seorang praktisi. Saya memancarkan sebuah pikiran: semoga hubungan buruk kami yang sebelumnya dapat diselesaikan dengan belas kasih dalam Dafa.

Pada tengah malam, saya merasakan sebuah medan energi yang sangat kuat ketika memancarkan pikiran lurus. Saya terus memancarkan pikiran lurus, tetapi kemudian saya menjadi tidak sadar. Saya bangun pada jam 1 pagi. Saya berbaring tengkurap di sana, dan kepala saya ada benjolan besar. Wajah saya penuh dengan air liur, tetapi saya merasa sangat ringan dan tidak lagi merasa tidak enak.

Saya tahu Guru telah membantu saya membayar utang kehidupan saya. Setelah itu, mantan suami tidak pernah lagi menyinggung hal tidak boleh hadir di pernikahan putra kami.

Sanak Keluarga Memahami Fakta tentang Falun Dafa

Mantan suami memperlakukan sanak keluarga saya dan praktisi dengan ramah pada pesta pernikahan. Ia sangat senang.

Sanak keluarganya juga mengubah sikap mereka terhadap saya. Ketika saya diganggu oleh polisi lokal, saudara ipar saya pergi ke kantor polisi mewakili saya. Saudari ipar saya membantu saya menjaga cucu saya. Ayah mertua yang berusia 90 tahun mengantar makanan untuk saya dan memahami apa yang saya lakukan. Semua rasa kebencian, penghinaan, penolakan dan perlawanan sudah tidak ada lagi.

Beberapa sanak keluarga sudah menerima fakta tentang Falun Dafa. Tetapi kebanyakan masih belum. Ini tidak lagi mengganggu saya, karena saya tahu belas kasih Dafa yang besar akhirnya akan menyelamatkan mereka. Es perlu waktu untuk mencair. Kelakuan seorang praktisi adalah cara yang paling baik untuk menunjukkan pada mereka. Saya harus menganggap diri sendiri sebagai seorang kultivator yang sejati, melihat ke dalam, dan membalas kebencian dengan kebaikan. Semua makhluk hidup datang untuk diselamatkan, khususnya anggota keluarga Praktisi Dafa. Saya percaya bahwa mereka akhirnya akan diselamatkan dalam Dafa.

Kultivasi Diri dan Meniadakan Kesengsaraan

Cucu laki-laki saya lahir pada bulan Januari 2016. Menantu perempuan saya mengatakan ia akan datang tinggal bersama saya karena rumahnya sedang di renovasi dan penuh dengan bau yang tidak sedap. Selama itu, polisi datang ke rumah untuk mengganggu saya. Saya meninggalkan rumah dan menyewa tempat baru.

Ketika saya kembali ke rumah pada malam tahun baru, putra saya dan menantu sedang pindah ke luar dan saya bertanya kenapa mereka pindah.

Ibu menantu saya mengatakan karena bayi menangis terus di rumah saya. Saya memberitahukan menantu supaya melafalkan “Falun Dafa baik” kepada bayi. Ia tidak mengatakan apa-apa dan meninggalkan rumah. Mereka pindah dengan cepat sekali. Saya bisa mengetahui dari ekspresi wajah mereka bahwa telah terjadi sesuatu. Saya melewati malam tahun baru sendirian di rumah.

Di tengah malam pada malam tahun baru, putra saya datang dan berteriak dengan marah pada saya dengan keluhan dan menyalahkan saya. Ia meminta saya tidak datang ke rumahnya. Saya tidak tergerak dan mendengarnya dengan tenang sambil melihat ke dalam dan menghancurkan elemen jahat di belakangnya. Ia pergi setelah marah-marah. Saya tidak tahu tentang apa yang telah terjadi pada mereka, sehingga ia berbicara dengan saya seperti ini.

Putra saya kembali sekitar setengah jam kemudian. Ia berlutut di depan saya, mengeluarkan air mata, dan meminta maaf. Saya tanya apa yang terjadi dan ia memberitahukan saya semua ceritanya.

Ia mengatakan bayinya menangis tiap malam. Mereka tidak bisa menenangkannya. Menantu saya pergi ke seorang peramal dan diberitahukan ini karena saya. Putra saya berkata, “Ibu, saya tahu mereka menyalahkan ibu, tetapi apa yang mereka katakan masuk akal. Saya meminta ibu untuk tidak pergi melihat bayi saya.”

Setelah putra saya pergi, saya menenangkan diri dan melihat ke dalam untuk mengidentifikasi masalah saya. Sehubungan dengan gangguan dari polisi lokal, medan di dimensi saya tidak bersih. Saya tidak belajar Fa dengan baik, juga tidak memancarkan pikiran lurus yang cukup.

Saya heran mengapa saya bisa mendatangkan peramal. Kemudian saya paham: Saya dulu suka membaca beberapa buku tentang ramalan dan sering memberikan nama-nama peramal kepada orang lain. Ketika cucu saya lahir, saya ingin memberikan nama bayi melalui peramal, tetapi menantu saya menolak.

Saya menyadari bahwa ini tidak sesuai dengan Fa dan merupakan masalah yang sangat serius dari “Xiulian Harus Berspesialisasi Tunggal.” Saya masih menyimpan informasi lama dari aliran lain dalam pikiran saya. Meskipun saya sudah tidak memakainya setelah berlatih Falun Dafa, saya tidak membersihkan hal ini dengan serius. Kejahatan memanfaatkan celah kekosongan ini untuk membuat masalah dan mencegah makhluk hidup saya untuk diselamatkan.

Saya terus mencari ke dalam dan menemukan banyak masalah lain. Saya tidak mengeluh kepada siapa pun. Sebaliknya saya duduk untuk memancarkan pikiran lurus. Setelah beberapa saat, sepertinya jantung saya melompat sampai ke tenggorokkan saya dan saya pingsan.

Saya bangun sekitar jam 1 pagi. Kepala saya terkulai di sudut ranjang. Saya menyadari bahwa saya pasti telah mengalami banyak gangguan hebat. “Saya” yang lain, yang penuh dengan karma telah mati. Guru membantu saya membayar utang lagi. Saya merasa sangat bersyukur pada Guru.

Hal demikian sudah terjadi pada saya beberapa kali sejak saya mulai berkultivasi. Saya tidak tahu berapa banyak karma yang telah tertumpuk dalam kehidupan saya sebelumnya. “Saya” yang penuh dengan karma telah mati beberapa kali dan setiap kali Guru menghidupkan saya kembali. Sekarang saya tahu mengapa saya selalu menangis ketika saya mulai berkultivasi. Sisi saya yang paham melihat apa yang telah Guru lakukan bagi saya. Rasa terima kasih saya kepada Guru tidak pernah bisa mencukupi.

Saya pikir meskipun saya mempunyai banyak keterikatan, mereka tidak bisa menjadi alasan bagi elemen kejahatan untuk mencegah saya menyelamatkan makhluk hidup. Saya tidak akan pernah berhenti menyelamatkan mereka.

Sekali-kali saya akan membeli hadiah ketika mengunjungi keluarga putra saya. Awalnya mereka tidak peduli pada saya.

Mereka tidak mau memperlihatkan bayi kepada saya, dan saya juga tidak minta untuk melihat bayi. Saya akan berbicara cepat dengan mereka dan kemudian pergi. Saya merasa sangat sedih dalam perjalanan pulang. Mudah untuk mengatakan tidak akan terpengaruh oleh kata-kata yang kasar, tetapi hati saya sangat gelisah oleh ekspresi mereka yang tak acuh. Kadang-kadang saya tidak bisa menahan cucuran air mata saya.

Saya melihat ke dalam untuk mencari tahu kenapa saya merasa tidak enak. Saya peduli dengan nama, kesombongan dan harga diri. Saya selalu terikat dengan benda-benda ini. Karena saya belum menyingkirkannya, semua ini meningkat dan menjadi lebih serius dari sebelumnya. Saya tahu bahwa saya harus menyingkirkan semua keterikatan ini.

Saya terus mengunjungi putra saya dan selalu membawa kado. Tujuan saya untuk menyelamatkan mereka. Dengan perlahan mereka tidak lagi tak acuh pada saya. Pada kunjungan di bulan April, ibu menantu saya memberitahukan saya, “Bayi itu sering menangis karena mengalami sakit perut. Ia sekarang baik-baik saja setelah meminum obat tradisional Tiongkok.”

Setelah itu, mereka mengizinkan saya menggendong bayi. Mereka juga dengan cepat menerima saya dengan ramah. Tidak ada lagi celah di antara kami. Saya memberitahukan mereka fakta tentang Falun Dafa ketika mereka kelihatan senang. Orang tua menantu saya sangat sopan dan menghargai saya.

Ibu menantu mengingatkan menantu saya harus memperlakukan saya dengan baik. “Apabila ibu mertua kamu datang pada siang hari,” ia berkata, “kamu harus memasak makanan siang untuknya.” Sejak itu, kapan pun saya mengunjungi mereka, menantu saya menyiapkan makanan untuk saya ketika waktu makan siang.

Putra dan menantu saya pindah ke kota lain dan meninggalkan anak mereka untuk dijaga oleh orang tua menantu saya. Dalam seminggu saya beberapa kali pergi ke sana untuk membantu mereka.

Sekali, cucu saya demam. Saya berkata “Falun Dafa baik” padanya berulang kali. Saya meminta ibu menantu memutar rekaman ceramah Fa Guru pada malam hari. Ibu menantu memutar rekaman dengan suara kecil di samping bayi itu sepanjang hari dan malam.

Solusi Kebajikan

Bagi makhluk hidup yang mempunyai hubungan takdir dengan kita selama beberapa inkarnasi, kita bisa menyelamatkan mereka ketika kita mengikuti prinsip Fa. Saya selalu mengingat Ceramah Fa Guru tentang solusi kebajikan. Guru berkata,

Jika demikian sesungguhnya ini dosa siapa? Menurut hemat saya, bukanlah dosa dari siapapun. Dalam karakter alam semesta “terbentuk-bertahan-rusak-musnah,” makhluk hidup niscaya akan jadi demikian, itu dikarenakan kebijakan alam semesta tidak mencukupi. Oleh sebab itu saya berpikir, cara yang terbaik adalah segala kehidupan diberikan solusi kebajikan! Tak peduli siapa telah berhutang pada siapa, siapapun jangan lagi menagihnya, karena semuanya juga telah berdosa. Semuanya jangan lagi menagih hutang itu, di antara mereka diselesaikan dengan balasan kebajikan di dalam pelurusan Fa, melangkah menuju masa mendatang, alangkah indahnya hal ini! (Tepuk tangan meriah) Makhluk hidup pasti akan suka, semuanya akan gembira, ini adalah yang hendak saya lakukan pada awalnya.” (dari Ceramah Fa pada Konferensi Fa Great New York tahun 2013)

Apa yang saya ceritakan, hanyalah sebagian kecil dari jalur kultivasi saya, tetapi perubahan kecil ini telah membuat perubahan besar dalam kehidupan saya. Apabila saya menghadapi hal ini sebelum kultivasi, saya tidak tahu apakah saya masih bisa hidup. Apa yang membantu pengikut Dafa dalam menyelesaikan kesengsaraan ini? Adalah Dafa. Apa yang terus memperluas hati seorang pengikut Dafa supaya bisa menghadapi penderitaan yang amat berat dan membalas keluhan dengan kebaikan hanyalah Dafa.

Dafa menyelamatkan saya dan telah memberikan saya segala sesuatu, dan ini adalah segalanya bagi pengikut Dafa. Sebagai seorang pengikut Dafa, saya hanya mengikuti Guru dengan ketat dan tetap mengingat ajaran Guru:

Di saat terjadi masalah, terjadi konflik, atau muncul kesulitan dan perlakuan yang tidak adil, masih dapat mencari kekurangan diri sendiri dan melihat ke dalam, ini barulah Xiulian sesungguhnya, dengan demikian baru dapat meningkat tanpa henti, baru dapat menempuh jalan Xiulian dengan lurus, baru dapat melangkah menuju kesempurnaan!” (Ucapan Selamat kepada Konferensi Fa Taiwan)

Hanya dengan mengultivasi diri sendiri dengan baik, baru dapat menyelesaikan misi pengikut Dafa dengan baik.” (Ucapan Selamat kepada Konferensi Fa Amerika Selatan)

Terima kasih, Guru besar atas belas kasih dan rahmatnya!