(Minghui.org) Istri dan saya menghadiri ceramah Falun Gong pada musim semi 1999. Segera setelah kami mempelajari latihan gerakan, kesehatan kami dipulihkan. Pengalaman ini menjadi sarana untuk memperkenalkan Falun Gong kepada kerabat dan tetangga saya, juga kepada kolega dan murid-murid. Bahkan penganiayaan oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak menghentikan saya untuk klarifikasi fakta mengenai keyakinan saya.

Saya pergi ke Beijing untuk memohon keadilan bagi Falun Gong pada musim panas 2000. Saya ditangkap, ditahan, dan dipecat dari pekerjaan. Baik istri maupun saya merupakan sedikit praktisi baru yang menolak untuk melepaskan Falun Gong. Ini menjadi topik diskusi penting di kota kami.

Memahami kebaikan Falun Gong, saya memutuskan untuk menanam bunga di dalam dan di luar halaman rumah kami. Ini adalah kesempatan bagus untuk memberitahu orang-orang yang melihat atau meminta bunga mengenai fakta kebenaran latihan kultivasi ini.

Teringat Masa Penderitaan Kelaparan Mengubah Hati Seseorang

Seorang pria lansia melihat bunga-bunga pada April tahun ini. Akan tetapi, dia tidak ingin mendengar apa pun tentang Falun Gong, dan berkata dia merasa bersyukur atas kebijakan PKT. Tidak mau berbicara dan tidak mau menjawab, saya mengubah pendekatan dan membicarakan tentang bencana kelaparan tahun 1960. Wajahnya berubah pucat begitu mendengar tahun 1960.

Saya berkata banyak orang mati kelaparan karena kebijakan PKT. Hal ini membuatnya menangis dan dia berkata baik orang tua maupun adiknya meninggal dunia karena kelaparan. Seorang petugas PKT dan kroninya mendatangi rumah mereka pada suatu malam dan menghancurkan periuk mereka. Kalau tidak, keluarganya bisa memasak sup sayur mayur untuk bertahan hidup.

Kemudian, dia mendengarkan klarifikasi fakta dan setuju mundur dari Liga Pemuda PKT.

Pria Cacat: Falun Dafa Baik

Seorang pria separuh baya dengan kaki cacat duduk di atas batu di depan rumah saya pada suatu sore hari di musim gugur tahun lalu. Dia mengatakan tidak punya uang untuk naik bus pulang ke rumah. Saya menawarkan makan siang untuknya dan mengantarnya pulang. Dia tidak percaya apa yang didengarnya dan bertanya: “Apakah ada orang baik seperti ini di dunia ini?” Saya menjelaskan kepadanya bahwa saya berlatih Falun Gong dan telah mengantar banyak orang pulang ke rumah.

Pria itu makan sambil mendengar penjelasan saya tentang fakta Falun Gong. Dia kemudian memutuskan mundur dari PKT.

Karena kondisinya, saya membantu dia naik ke sepeda roda tiga. Dia memegang amulet Dafa di tangannya dan meneriakkan dua kalimat Dafa yang saya ajarkan kepadanya: “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!”

Orang-orang Mendengar Fakta Kebenaran Falun Gong

Ketika mengendarai mobil di tol, saya perhatikan ada pasangan lansia sedang duduk di bawah jembatan. Mereka baru mengunjungi dokter dan dalam perjalanan pulang ke rumah dengan membawa banyak obat-obatan. Akan tetapi, mereka kehabisan uang untuk perjalanan sisanya. Mereka bertanya apakah mereka boleh meminjam uang untuk membayar ongkos naik bus.

Saya berkata akan mengantar mereka pulang ke rumah dan juga memberitahu mereka tentang satu metode yang akan membantu mengembalikan kesehatan mereka serta tetap sehat.

Sambil mengendarai mobil, saya berbicara tentang Falun Gong dan menyarankan mereka melafalkan dua kalimat Dafa, karena mereka akan mendapatkan manfaat yang besar. Sang pria kemudian mengatakan dia tertarik untuk mempelajari Falun Gong.

Ada banyak orang yang mengapresiasi saat diperkenalkan Falun Gong. Seorang pria lansia sedang berdiri di samping tol. Ketika saya melewatinya, dia tersenyum pada saya. Saya berhenti dan bertanya apakah dia mengenal saya? Dia berpikir pernah bertemu saya sebelumnya. Saya memberitahu dia tentang Falun Gong dan menyarankan dia mundur dari PKT. Dia telah bergabung dengan Pionir Muda PKT dan setuju mundur. Dia juga menerima amulet Dafa.

Saya sedang gelisah di rumah dan hanya ingin beristirahat di luar,” katanya. “Saya tidak menyangka mendapat amulet sambil menunggu di sini.”

Bunga Udumbara Mekar di Pekarangan Saya

Banyak macam dan warna bunga tumbuh di pekarangan saya pada bulan Mei lalu; setidaknya 20 bunga Udumbara (dikatakan bunga ini mekar hanya 3.000 tahun sekali) mekar pada salah satu kuncup bunga. Istri dan saya percaya bahwa Guru Li sedang menyemangati kami.

Banyak pemuda mengambil foto sementara istri saya berbicara tentang Falun Gong dan membagikan Minggu Minghui. Orang-orang mendengarkan fakta kebenaran Falun Gong dan setuju untuk melafalkan dua kalimat Falun Gong.

Akan tetapi, ada seorang pria menghentikan mobilnya untuk menanyakan arah. Sebelum dia pergi, saya berkata kepadanya: “Mohon sering melafalkan Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik! Anda akan mendapatkan manfaat ketika menghadapi masalah!”

Dia segera menghentikan mobilnya, menatap saya dengan penuh ancaman, dan bertanya: “Apakah kamu berlatih Falun Gong?”

Saya merasa dia adalah seorang pejabat PKT yang bekerja di Kantor 610 atau Komite Urusan Politik dan Hukum. Saya berkata kepadanya: “Pergilah!” Anehnya, dia melakukan apa yang saya katakan padanya.

Kampanye Mengetuk Pintu

Saya melayangkan tuntutan hukum terhadap Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis yang memulai penganiayaan terhadap Falun Gong, dan mengirimnya ke Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung. Saya sudah tujuh kali diganggu selama “Kampanye Mengetuk Pintu” untuk memeriksa praktisi.

Keempat kali, polisi muncul dengan dua kendaraan untuk menangkap saya. Saya tidak berada di rumah dan lolos dari penangkapan.

Ketujuh kali pada bulan Mei tahun ini. Seorang polisi pria dan polisi wanita muncul. Mereka masuk ke dalam dan melihat puisi-puisi saya tentang kultivasi dan tersenyum.

Saya memberitahu mereka: “Praktisi Falun Gong mengultivasi karakter moral mereka dan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar. Bukankah ini bagus? Bilamana saya bertemu orang berusia lanjut, buta, atau orang cacat di pasar, saya mengantar mereka pulang. Saya telah melakukan ini selama beberapa tahun. Pejabat PKT mana yang melakukan demikian? Mereka hanya tahu menyogok.”

Polisi pria berkata: “Tulisan tinta Anda sangat indah.” Lalu polisi wanita berkata: “Bunga-bunganya sangat indah!” Mereka lalu keluar dari pintu depan untuk menikmati bunga-bunga dan pergi.