(Minghui.org) Chen Guo-feng, umur 56, adalah seorang dokter gigi di Taiwan. Dia besar di Yilan, Taiwan. Saat dia belajar di Taipei Medical School pada tahun 1979, dia bergabung dengan klub Buddhis, dan selama 20 tahun berikutnya dia membaca banyak kitab suci Buddhis, namun depresi dan insomnia yang telah mengganggunya selama bertahun-tahun terus berlanjut.

Pada tanggal 21 September 1999, sebuah gempa di Taiwan menewaskan hampir 2.500 orang. Chen tiba-tiba merasa bahwa hidup ini sangat singkat dan dia seharusnya tidak membuang-buang waktu lagi. Saat itulah dia menemukan Falun Gong dan membaca Zhuan Falun, buku utama latihan ini. Pertanyaan seumur hidupnya terjawab, dan dia tahu bahwa Falun Gong adalah yang dia cari.

Depresi dan Insomnia Lenyap

Saat Chen menonton video ceramah Guru Li Hongzhi sembilan hari, dia melihat lingkaran emas di sekitar Guru Li.

Meskipun Chen biasa tidur larut malam dan bangun hanya setelah dibangunkan alarm pada pukul 8 pagi, dia kemudian berkomitmen untuk berpartisipasi dalam latihan bersama pagi hari dan mulai bangun tanpa alarm pukul 3:50 pagi. Ini berlangsung seminggu penuh. Dia tahu Guru Li sedang mengamatinya, dan dia semakin percaya diri.

Chen mengatakan bahwa dia dulu memiliki temperamen buruk yang dengan mudah menimbulkan konflik, namun dia menjadi berpikiran terbuka setelah mulai berlatih Falun Gong. Dia juga mulai memikirkan orang lain terlebih dahulu. Depresi kronis dan insomnianya hilang. Ia menjadi sehat, meski sudah menderita sejak ia masih belia. Selama 18 tahun, dia tidak perlu mengunjungi dokter atau minum obat apa pun.

Meningkatkan Kesadaran untuk Membantu Menghentikan Penindasan Falun Gong di Tiongkok

Ayah Chen mencoba banyak aliran Qigong setelah pensiun dari pengusaha kayu. Menyaksikan perubahan yang luar biasa pada istri Chen maupun Chen setelah mereka mulai berlatih Falun Gong, ayah Chen juga berlatih. Ayah Chen tidak lagi menderita penyakit jantung.

Chen sering diundang untuk memberikan ceramah di sekolah, instansi pemerintah, dan perusahaan. Dia umumnya memulai presentasinya dengan berbicara dari sudut pandang ilmu kedokteran. Dia kemudian mengenalkan Falun Gong kepada pendengar melalui pengalamannya sendiri tentang manfaat kesehatannya yang luar biasa.

Chen mengetahui penganiayaan Falun Gong oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT) tidak lama setelah dia mulai berlatih. Dia tahu bahwa PKT mulai menganiaya hanya karena jumlah praktisi melebihi jumlah anggota PKT. PKT kemudian menyebarkan kebohongan untuk mencemarkan nama baik Falun Gong dengan insiden bakar diri di Lapangan Tiananmen. Melihat hal ini, Chen dan rekan-rekan praktisi mulai meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan tersebut.

Chen Guo-feng melakukan latihan Falun Gong di New York

Selain diundang untuk memberikan presentasi dan menyampaikan esai untuk diterbitkan, Chen sering berpartisipasi dalam acara lokal dan luar negeri untuk memperkenalkan Falun Gong dan mengekspos penganiayaan. Dia pernah ke Eropa, Amerika, dan Australia untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan PKT.

Seseorang bertanya kepadanya, "Sebagai seorang dokter gigi, sering bepergian ke luar negeri bukankah merupakan masalah tentang waktu dan pendapatan anda?” Tetapi Chen percaya bahwa dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan, berdasarkan pada prinsip umum untuk berterima kasih kepada mereka yang membantu anda. Pada saat yang sama, Chen mengikuti ajaran Guru Li untuk menjadi orang baik. Dia bekerja lembur untuk merawat pasiennya dan untuk meminimalkan efek perjalanan ke luar negerinya pada perawatan pasien.

Mencari ke Dalam Saat Menghadapi Konflik

Praktisi Falun Gong percaya sumber penyakitnya adalah karma. Praktisi tidak memiliki penyakit tapi kadang-kadang mungkin mengalami gejala penghapusan karma. Chen telah mengalami gejala tersebut dua kali.

Saat pertama kali mulai berlatih, lehernya tiba-tiba menjadi kaku dan tidak bisa bergerak. Dia berbaring di tempat tidur dan tidak bisa bergerak. Bergerak sedikit saja sungguh sangat sakit. Sebagai praktisi baru, dia tidak berpikir apa pun, "Saya adalah seorang praktisi. Saya tidak apa-apa." Dia juga tidak tahu untuk mencari ke dalam. Dia sembuh dalam dua hari.

Chen mengalami penghapusan karma lain pada bulan April 2015. Dia tiba-tiba menderita sakit perut yang luar biasa dan tidak dapat berdiri atau duduk. Dia berbaring di tempat tidur dan terus berguling setiap beberapa menit. Jika tidak, rasa sakit itu bahkan lebih buruk lagi.

Penderitaan tidak berhenti selama 24 jam. Dia melafalkan "Falun Dafa baik," dan istrinya mendorongnya untuk mempertahankan pikiran lurus. Sebuah keajaiban terjadi pada hari berikutnya.

Chen ingat bahwa titik kritis penghapusan karma adalah mencari ke dalam. Dia menyadari bahwa dia telah menghindari konflik dengan orang tuanya selama bertahun-tahun. Dalam kondisi sangat menderita, dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia harus menghadapi konflik itu dan tidak menghindar lagi.

Begitu dia punya pikirkan seperti ini, semua sakit dan gejalanya lenyap. Dia mengunjungi orang tuanya keesokan harinya dan dengan tulus minta maaf kepada mereka atas tingkah lakunya di masa lalu. Hubungan mereka menjadi baik sejak saat itu.

Memikirkan Orang Lain dan Melepaskan Ego

Chen ambil bagian dalam banyak proyek klarifikasi fakta dan melakukan kerja koordinasi. Dia mengatakan, merasa peningkatan hatinya [Xinxing] terbatas, meski melakukan banyak pekerjaan. Dia mengatakan penyebab utama untuk hal ini adalah tidak mencari ke dalam sepenuhnya.

Dia sering menekankan pendapatnya sendiri dan tidak suka mendengarkan pandangan praktisi lainnya. Ini berarti dia tidak menerima saran mereka dan mempertahankan sikap seperti pejabat. Dia merasa senang saat metode yang dia usulkan digunakan, dan ini memperkuat keterikatannya.

Pada suatu proyek, Chen harus bekerja sama dengan rekan praktisi yang sombong. Chen berpikir akan sulit bekerja sama dengan dia, jadi dia berusaha semaksimal mungkin untuk tidak bertemu dengannya. Ketika mereka bekerja sama pada bulan Desember 2016, ada lebih banyak gesekan, karena mereka sama-sama kehilangan kesabaran.

Chen meminta maaf kepada praktisi lainnya, meskipun dia merasa dirinya tidak bersalah. Dia kemudian menemukan bahwa kekhawatirannya untuk tidak menyinggung praktisi lain telah memperburuk keadaan. Dia mengatakan sadar bahwa permintaan maaf bukanlah yang utama; Sebaliknya, sebagai praktisi dia harus melepaskan ego.

Dalam sebuah acara belajar bersama dan berbagi pengalaman yang dihadiri oleh lebih dari 100 orang, Chen dengan tulus berbicara tentang keterikatannya dan mencari ke dalam untuk keterikatan bersaing, keinginan untuk menang, keinginan untuk mendapatkan, dan mengejar. Dia minta maaf kepada praktisi lain di depan semua orang, bukan untuk meminta pengampunan namun pertimbangan sebagai satu tubuh dan memajukan proyek. Akhirnya, proyek bergerak maju dengan lancar dan keduanya mencari ke dalam lebih jauh.

Gigih Maju dan Menghargai Guru

Ini adalah peringatan 25 tahun pengenalan Falun Dafa ke publik dan peringatan 20 tahun ceramah Guru Li di Taiwan. Chen secara khusus menyampaikan penghargaannya kepada Guru Li. Dari seorang manusia biasa yang tertutup dan depresi, Chen sekarang adalah seorang praktisi Falun Dafa yang sehat dan aktif.

Chen menekankan bahwa dia akan lebih memperhatikan untuk meningkatkan hatinya dan akan berusaha gigih maju. Dia berharap lebih banyak orang berlatih Falun Gong dan membantu mengakhiri penganiayaan sesegera mungkin.