(Minghui.org) Sejak mulainya penganiayaan terhadap Falun Gong pada tahun 1999 di Tiongkok, tidak terhitung banyaknya praktisi Falun Gong yang dianiaya, ditahan, dan disiksa secara brutal; ribuan yang telah disiksa hingga meninggal.

Di antara mereka yang secara langsung terlibat dalam penganiayaan, banyak yang tahu penganiayaan itu adalah ilegal dan telah memilih untuk membantu praktisi secara diam-diam. Berikut ini adalah laporan dari dua praktisi Falun Gong.

Kepala Polisi Diam-Diam Membantu Praktisi Meloloskan Diri

Saya mengenal seorang kepala polisi yang ibunya berlatih Falun Gong sebelum penganiayaan. Ia tahu bahwa praktisi Falun Gong adalah orang-orang taat hukum yang berkultivasi tubuh dan jiwanya untuk menjadi orang yang baik dan sehat.

Saya ditangkap tidak lama setelah mulainya penganiayaan dan dibawa ke gedung Biro Keamanan Nasional, dan saya bertemu dengannya di lorong. Ketika tidak ada orang, ia berbisik, “Kamu lihat keadaannya sekarang, otoritas pemerintah menekan kami untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Kamu harus melindungi diri kamu sendiri dan berlatih di rumah kapan pun kamu mau.” Saya bisa melihat dia mengkhawatirkan saya.

Praktisi lain memberi tahu saya bahwa ketika ia ditangkap dan dibawa masuk ke ruang interogasi, kepala polisi ini ada di sana untuk menginterogasinya. Banyak alat-alat penyiksaan di ruang itu.

Kepala polisi itu berwajah garang ketika bertanya kepadanya, “Kamu akan memberi tahu semuanya sendiri, atau kami paksa?”

Rekan praktisi menjawab, “Apakah kamu punya alat-alat penyiksa yang lebih banyak? Keluarkan semuanya.”

Lalu kepala polisi berkata, “Pikir baik-baik sebelum menjawab. Akan sulit bagimu untuk menanggungnya.” Sambil berjalan menuju pintu ia berkata, “Saya ingin pergi ke kamar mandi, tetapi jangan berpikir untuk melarikan diri!”

Praktisi itu pikir kepala polisi benar-benar pergi ke kamar mandi, tetapi ia segara menyadari bahwa tidak ada penjaga di pintu. Saat itu, ia tiba-tiba mengerti bahwa kepala polisi sebenarnya memberi petunjuk untuknya melarikan diri dan dia keluar dengan aman.

Saya Mendapatkan Pekerjaan Saya Kembali

Saya ditangkap ketika pergi ke Beijing untuk memohon bagi Falun Gong pada tahun 2000, dan kehilangan pekerjaan karena itu.

Setelah saya dipecat, saya menerima telepon dari orang yang tidak dikenal, yang memberi tahu saya untuk menunjukkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tiongkok kepada perusahaan saya untuk mendapatkan pekerjaan saya kembali.

Ketika saya pergi ke kepala bagian sumber daya manusia, ia berkata, “Kami memecat kamu karena kamu berlatih Falun Gong.”

Saya memintanya untuk mempelajari undang-undang untuk menemukan apa pun yang dapat melegitimasi tindakan mereka memecat seseorang karena orang itu berlatih Falun Gong. Karena tidak ada hukum yang dapat dijadikan dasar tindakan mereka, saya meminta dia untuk menandatangani sebuah pernyataan bahwa saya dipecat karena keyakinan saya.

Dia tidak mau menandatanganinya. Saya lalu berkata jika ia tidak mau tanda tangan, ia harus memulihkan posisi saya. Dia tidak berkata apa pun, tetapi saya mendapatkan pekerjaan saya kembali pada akhir tahun 2001. Gaji saya juga dikembalikan, termasuk jumlah yang telah ditangguhkan.