(Minghui.org) Praktisi Falun Gong di Tiongkok telah ditindas selama 17 tahun. Banyak orang percaya pada propaganda pemerintah pada awalnya dan menjadi bermusuhan terhadap praktisi. Selama bertahun-tahun, semakin banyak orang, termasuk polisi, mengetahui fakta kebenaran dan mendukung Falun Gong.

Hati Petugas Polisi Berubah

Nama saya adalah Du Baoguo. Saya adalah petugas polisi di Provinsi Hebei. Saya berumur 56 tahun. Saya harus pensiun karena kesehatan yang buruk. Untuk kebutuhan sehari-hari, saya bergantung pada pengasuh.

Saya menggunakan kursi roda, dan pengasuh membawa saya keluar untuk melihat sinar matahari. Saya bertemu dengan seorang wanita yang berlatih Falun Gong. Dia bertanya kenapa saya duduk di kursi roda dengan usia yang begitu muda.

Ketika tahu saya adalah seorang petugas polisi, dia memberi tahu saya bahwa praktisi Falun Gong adalah orang-orang baik dan mantan kepala Partai Komunis Tiongkok, Jiang Zemin, melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong dan kampanye propaganda. Banyak orang yang mengikuti Jiang Zemin dan menganiaya praktisi sekarang mendapatkan balasan karma. Sebagai contoh, Zhou Yongkang, mantan pemimpin keamanan Tiongkok, sudah dipenjara.

Semakin banyak mendengar, saya mulai sadar. Praktisi Falun Gong adalah orang baik. Saya merasa tertipu oleh propaganda pemerintah terhadap Falun Gong. Saya pernah memukuli tiga praktisi dengan sangat buruk. Saya percaya bahwa masalah kesehatan saya adalah pembalasan atas perbuatan saya. Saya merasa sangat menyesal dan menangis.

Wanita baik hati ini memberi tahu saya bahwa Falun Gong berbelas kasih. Selama saya tahu bahwa Falun Gong adalah baik dan memilih untuk memisahkan diri dari Partai Komunis Tiongkok (PKT), saya akan diberkati. Saya meminta dia agar membantu saya mundur dari PKT dengan nama asli.

Sekarang, saya sering mengucapkan berulang-ulang, “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” Saya juga menggunakan pengalaman sendiri untuk memberi tahu orang-orang bahwa Falun Gong adalah baik dan jangan ikut di dalam penganiayaan Falun Gong bahkan sedikitpun. Saya ingin semua orang memiliki masa depan yang baik.

Warga Desa Melindungi Praktisi

Seseorang melaporkan saya kepada polisi karena saya memberi tahu orang-orang tentang Falun Gong dan penganiayaan.

Polisi mengejar saya saat saya mengendarai sepeda motor. Saya tiba di sebuah desa dan masuk ke sebuah halaman rumah. Tidak ada orang di sana, jadi saya memarkirkan motor di sana. Pemilik rumah melihat saya memasuki halamannya dan keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Saya memberi tahu dia, “Saya adalah praktisi Falun Gong. Saya adalah orang baik. Saya dilaporkan ke polisi karena berbicara kepada orang-orang tentang Falun Gong, dan sekarang polisi mengejar saya!”

“Saya mengenal beberapa praktisi Falun Gong di desa sini,” jawabnya. “Masuklah. Kami tidak akan menyusahkan Anda.”

Saya tidak ingin dia mendapatkan masalah, jadi setelah duduk di rumahnya beberapa saat, saya bangkit untuk pergi. Pemilik rumah memberi tahu saya jalan lain untuk keluar dari desa, dan saya tiba di rumah dengan selamat.

Kemudian saya kembali ke rumahnya untuk berterima kasih. Dia dan istrinya memberi tahu saya bahwa polisi memang datang ke rumah mereka untuk mencari saya tidak lama setelah saya pergi. Polisi masuk halaman mereka, dan pemilik rumah bertanya pada mereka apa yang sedang mereka cari. Seorang petugas berbohong dan mengatakan mereka sedang mencari seorang pencuri.

Pemilik rumah mengajukan banyak pertanyaan kepada petugas polisi. Mereka tidak bisa menjawab, sehingga dia berkata, “Kalian tidak ada urusan di sini. Kalian harus pergi.” Dua polisi itu terlihat malu. Pemilik rumah menambahkan, “Ada seseorang di sini, tapi dia sudah pergi. Kalian boleh selidiki.”

Polisi masuk ke dalam rumahnya. Ketika tidak melihat siapapun, mereka bertanya, “Ke arah mana dia pergi?” Pemilik rumah menunjuk arah yang lain.

Pemilik rumah berkata kepada saya, “Jiang Zemin menganiaya praktisi Falun Gong, dan dia tidak melakukan kebaikan apapun kepada rakyat.”

“Benar,” kata saya. “Para petugas polisi perlu dikasihani. Mereka telah diracuni oleh propaganda pemerintah dan diperalat.”