(Minghui.org) Saya mengendarai sepeda untuk mencari pekerjaan pada suatu hari di musim panas. Setelah bertanya di beberapa tempat, saya masih belum mendapatkan pekerjaan, dan merasa lelah serta berkeringat karena mengayuh sepeda di bawah terik matahari.

Saya mengendarai sepeda di bawah bayangan pohon dalam perjalanan pulang ketika melihat sesuatu berkilauan di dalam genangan air di jalan. Rupanya, seseorang membuang air cucian setelah mencuci pakaian. Saya menjadi penasaran terhadap benda berkilauan dalam genangan air itu, jadi saya berhenti untuk mencari tahu.

Hilang dan Menemukan

Benda itu adalah cincin emas. Saya memperkirakan pemilik cincin itu pasti yang membuang air cucian, jadi saya mengambilnya dan menunggu orang yang datang untuk mencari cincin tersebut. Tapi tidak ada yang datang.

Saya merasa sangat kepanasan dan kelelahan karena mencari pekerjaan, jadi pulang ke rumah untuk mendinginkan diri dan makan. Begitu sampai di rumah, saya memandang lagi cincin itu. Saya membayangkan bahwa orang yang kehilangan cincin itu pasti merasa cemas, jadi saya merasa harus kembali ke tempat itu. Setelah cuaca di luar menjadi adem, saya membawa cincin itu ke tempat ditemukan untuk menemukan pemiliknya. Namun tidak ada siapapun yang muncul.

Saya berjalan ke pondok terdekat dimana seorang wanita tua sedang mendinginkan diri karena cuaca panas. Ada cincin terpasang di jarinya, jadi saya merasa cincin yang saya temukan bukan miliknya. Ketika saya akan pergi, dia bertanya, “Siapa yang sedang kamu cari.”

“Apakah ada seseorang di rumah Anda mencuci pakaian hari ini?” tanya saya. Dia menjawab ya. Kemudian sepasang anak muda keluar dari rumah. Saya bertanya kepada sang wanita apakah dia kehilangan sesuatu. Dia mengangkat tangannya dan berkata, “Cincin saya.”

Saya tersenyum sambil mengeluarkan cincinnya dari saku dan memperlihatkan. Dia merasa sangat senang! Pasangan itu ingin memberikan uang sebagai balasan, tetapi saya menolaknya. Saya mengatakan, “Saya berlatih Falun Dafa dan tidak ingin menerima uang dari kalian. Guru kami mengajarkan kami untuk selalu memikirkan orang lain dan mengikuti Sejati-Baik-Sabar.” Mereka hanya menatap saya. Kemudian sang suami berkata, “Sekarang kami tahu bahwa Falun Dafa adalah baik!”

Kecelakaan Mobil

Beberapa tahun yang lalu, saya pergi berbelanja untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Saat menyeberangi jalan dalam perjalanan pulang, sebuah mobil melaju dan menggilas kaki kanan saya. Saya terjatuh ke tanah.

Saat saya berdiri, seorang wanita muda dan wanita lansia berdiri di dekat saya. Sang wanita muda bertanya, “Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu tertabrak?”

Saya menjadi marah dan berkata, “Menurut kalian apa?” Segera setelah mengatakan itu, saya teringat, “Saya adalah seorang praktisi,” dan memikirkan situasi saat itu. Guru berkata,

“Pengemudi memang memacu mobil, namun apakah mungkin dia sengaja menabrak orang?” (Zhuan Falun)

Kemudian saya berkata, “Saya baik-baik saya.”

Pengemudi menghampiri. Dia sangat ketakutan hingga wajahnya pucat. “Apakah kamu baik-baik saja? Saya akan membawa kamu ke rumah sakit.”

Saya menjawab, “Saya adalah seorang praktisi Falun Dafa! Jangan khawatir, saya tahu kamu tidak bermaksud menggilas kaki saya. Saya baik-baik saja. Kamu boleh pergi sekarang.”

Pengemudi tidak bisa mempercayainya. Lalu saya berkata, “Saya berlatih Falun Dafa. Praktisi Falun Dafa adalah orang baik. Kami selalu memikirkan kepentingan orang lain.”

Dia bisa melihat kaki saya mulai terasa sakit dan menawarkan untuk mengantar saya pulang. Saya berkata, “Keluarga saya tidak berlatih Falun Dafa. Jika mereka mengetahui kamu menggilas kaki saya, mereka tidak akan melepaskan kamu.”

“Saya telah tertipu oleh media selama ini,” katanya dengan rasa syukur. “Sekarang saya langsung mengetahui seperti apa sesungguhnya praktisi Falun Dafa itu.” Dia berterima kasih kepada saya dan pergi.

Rasa sakit menjadi sangat parah sehingga saya tidak berjalan kaki dan harus naik taksi untuk pulang ke rumah. Ketika tiba di rumah, saya pingsan karena rasa sakit. Putra saya datang membantu untuk membawa saya masuk ke dalam rumah. Saya dibaringkan dan jatuh tertidur. Ketika bangun, saya melihat kaki saya telah bengkak sebesar bakpao. Saya melakukan latihan gerakan dan belajar Fa setiap hari meskipun sangat sakit. Dalam satu bulan, kaki saya kembali menjadi normal.