Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Kepercayaan, Pengorbanan dan Penghargaan: Kisah Ibu Saya

26 Maret 2017

(Minghui.org) Meskipun penindasan rezim komunis terhadap kepercayaan spiritual tradisional, ibu saya telah lama memiliki kepercayaan akan keberadaan Dewa dan Buddha. Dia percaya bahwa kebaikan dihargai dan perbuatan jahat akan bertemu dengan pembalasan karma, dan dia menanamkan kepercayaan ini di saudara saya, kakak dan saya.

Kami melihat kebenaran ini terjadi di depan mata kami beberapa tahun yang lalu, ketika ibu saya lepas dari stroke berat dan menjadi normal. Ternyata ini menjadi titik awal baginya dalam berlatih Falun Dafa.

Setelah bertahun-tahun membuat pengorbanan untuk mendukung saya dan saudara saya selama kami menghadapi penganiayaan yang tidak henti-hentinya karena kepercayaan kami, ibu saya sekarang mengalami sendiri keajaiban Falun Dafa, yang dapat mengatasi kesulitan apa pun.

Mendukung Saya Melewati Tahun-Tahun Penganiayaan

Dalam keluarga saya, saya adalah orang pertama yang berlatih Falun Dafa. Dalam beberapa hari, semua gejala penyakit saya hilang. Kemudian, saudara saya mengikuti dan mulai berlatih dan mempelajari ajaran itu juga.

Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mulai menganiaya Falun Dafa pada tahun 1999, saudara saya dan saya dilecehkan, ditangkap dan dipenjara. Polisi datang ke rumah orang tua saya beberapa kali, meminta mereka untuk menyerahkan buku-buku Falun Dafa kami. Orang tua saya menolak.

Ketika saya ditangkap, mantan suami saya, yang menyerah pada tekan rezim komunis untuk menceraikan saya, tidak ingin mengambil anak kami, yang baru berusia beberapa tahun. Jadi ibu meminta ayah untuk membawanya pulang. Selama 16 tahun berikutnya, mereka mengurus anak saya, dari taman bermain sampai perguruan tinggi, sementara saya berulang kali ditangkap dan dipenjara. Mereka tidak punya banyak uang, tetapi mereka membayar semua biaya kuliah dan memberinya sebuah keluarga yang hangat.

Setelahnya, tepat setelah saya dibebaskan, puluhan polisi datang ke rumah orang tua saya untuk menangkap saya lagi. Mereka menyeret saya ke mobil polisi. Ibu sedang menjalani terapi infus pada saat itu. Dia menarik keluar jarum dan bergegas keluar, berdiri di depan mobil untuk menghentikan mereka. Beberapa polisi mendorongnya ke samping. Mobil-mobil polisi melesat pergi, meninggalkan orang tua saya yang patah hati dan anak yang menangis di jalan.

Sementara keluarga praktisi lain sering menyalahkan praktisi karena mengundang masalah, ibu saya tidak pernah menyalahkan saya untuk memegang teguh kepercayaan. Dia mengerti bahwa tidak ada yang salah dengan berlatih Falun Dafa, yang salah adalah tindakan kejam PKT.

Saya sering keluar untuk membagikan brosur tentang Falun Dafa dan penganiayaan. Ibu, meskipun hanya memiliki sedikit uang lebih, menawarkan saya uang yang dia simpan sehingga saya bisa mencetak lebih banyak materi.

Saya pernah terlambat menghadiri pertemuan keluarga untuk merayakan ulang tahun ayah. Abang saya mengeluh, "Ibu, adik tidak membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dia menghabiskan seluruh waktunya membagikan materi Falun Dafa. Kita Jangan izinkan dia datang ke rumah ini. Jika dia datang, saya akan pergi!"

"Kalau begitu kamu boleh pergi," kata Ibu dengan tenang.

Abang saya berjalan keluar, namun kembali tidak lama kemudian. Ibu kemudian membantunya memahami pentingnya apa yang saya lakukan dalam melawan penindasan yang tidak adil.

Pemulihan yang Luar Biasa

Ketika Ibu mengalami stroke beberapa tahun yang lalu, dia benar-benar lemah.

Saya berkata padanya, "Bahkan jika ibu mendapatkan suntikan dan minum obat, ibu mungkin tidak dapat sepenuhnya pulih. Falun Dafa dapat membantu ibu, jika ibu benar-benar percaya."

Ibu membungkus amulet Falun Dafa di saputangan dan memasukkannya ke dalam saku dekat dengan tubuhnya. Ketika dia tidak bisa tidur di malam hari, dia berbaring sambil melafalkan, "Falun Dafa adalah baik! Sejati-Baik-Sabar adalah baik!"

Beberapa hari kemudian, kami melihat keajaiban.

Dia tidak lagi membutuhkan infus. Setiap kali dia mendapat suntikan atau minum obat, dia merasa menderita. Ketika dia tidak disuntik atau minum obat lagi, perasaan buruk segera menghilang.

Jadi dia menghentikan semua pengobatan dan meminta saya dan kakak saya untuk membacakan buku-buku Dafa padanya, karena dia buta huruf.

Tak lama kemudian, dia membuang penopang dan benar-benar kembali normal.

Praktisi Baru Falun Dafa

Ibu ingin saya dan kakak untuk terus membacakan Zhuan Falun kepadanya. Karena kami tidak selalu punya waktu untuk melakukannya, saya memberinya salinan Hong Yin.

Beberapa hari kemudian, saya bertanya apakah dia telah membaca buku itu.

"Iya. Saya membaca seluruh buku setiap hari."

Saya terkejut. "Apakah ibu mengerti?"

"Iya! Saya mengerti!"

Saya juga memberinya perangkat speaker yang memutar ceramah Guru Li Hongzhi. Saya menunjukkan hanya sekali cara mengoperasikannya dan dia bisa sendiri. Saya kagum karena di masa lalu, tidak peduli bagaimana saya mengajarinya untuk menggunakan ponsel, dia tidak bisa melakukannya.

Sejak saat itu, setiap hari Ibu setia mendengarkan ceramah.

Ketika orang-orang mulai menuntut Jiang Zemin, mantan kepala PKT yang meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Dafa, baik ibu dan ayah ingin mengajukan tuntutan. Saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka bisa menandatanganinya dengan nama asli mereka atau menggunakan nama pena untuk menghindari balas dendam oleh PKT.

"Mengapa menggunakan nama pena?" Kata ibu dengan yakin. "Saya ingin menandatanganinya dengan nama asli saya!"

Ketika Tahun Baru Imlek sudah dekat, saudara saya dan saya berencana untuk mengirim kartu ucapan elektronik untuk Guru.

Ibu meminta kami untuk memasukkan dia: "Selamat Tahun Baru Kepada Guru! Terima kasih kepada Guru yang telah menyelamatkan hidup saya!"

"Bagaimana ibu ingin menandatanganinya?" Saya bertanya. "Sebagai seorang anggota keluarga dari seorang praktisi Falun Dafa atau praktisi Dafa?"

"Saya seorang praktisi baru," kata ibu.