(Minghui.org) Saya dipromosikan sebagai guru di sebuah sekolah menengah terkemuka di wilayah saya setelah menjadi perwakilan dari sekolah. Saya tidak bisa menghadiri Perayaan Hari Guru yang pertama karena sakit. Saya menantikan peran baru ini sebagai seorang guru dan telah mempersiapkan rencana besar untuk pekerjaan baru ini. Sayang sekali, saya dicerca oleh rekan kerja. Ditolak oleh guru-guru lain dan staf sangatlah berat. Setelah berjuang melawan depresi, saya merasa tidak ada harapan dan akhirnya jatuh sakit berat.

Bagaimana Saya Mulai Berlatih Falun Gong

Pada waktu mengalami keputusasaan yang paling dalam, mantan teman sekolah memberikan saya sebuah buku Zhuan Falun. Saya mulai membacanya dengan harapan mendapat sedikit sinar terhadap kondisi saya. Tidak lama setelah mulai membaca, orang tua dari seorang murid memperkenalkan sebuah seminar Falun Gong, dan saya menonton video ceramah Guru Li (pencipta Falun Gong). Saya merasakan Falun Gong baik dan mulai berlatih. Setelah berlatih Falun Gong dan belajar Zhuan Falun selama dua bulan, semua masalah kesehatan mental dan fisik hilang dan pandangan kehidupan saya berubah secara fundamental.

Sebelum bertemu dengan Falun Gong, saya tidak pernah berpikir tentang saya berasal dari mana atau kenapa saya ada di dunia ini. Saya selalu mencari sesuatu bersifat materi dan berusaha tidak kehilangan muka. Tidak lama setelah mulai berlatih Falun Gong, saya menyadari saya tidak bisa membawa semua ini ketika meninggalkan dunia ini, dan perasaan menjadi berbeban ringan dan santai! Sungguh gembira. Saya juga menemukan tujuan kehidupan yang sebenarnya dan kenapa kehidupan di dunia manusia begitu menderita.

Ketika pada Hari Guru di tahun itu tiba, saya bersalaman dengan guru-guru dan staf yang menolak saya dan berterima kasih kepada mereka dari dasar hati. Tanpa tantangan yang mereka buat untuk diatasi oleh saya, mungkin saya telah menjalankan kehidupan yang menyedihkan, mengejar nama baik dan kepentingan diri.

Rekan kerja sungguh mengapresiasi saya yang telah berubah. Manajemen mengizinkan saya menggunakan aula sekolah untuk Praktisi Falun Gong lokal berlatih, belajar Falun Gong dan berbagi pengalaman. Aula sekolah menjadi tempat rapat kami dari 1996 sampai 1999, merupakan waktu yang berharga bagi kami. Ini berakhir pada tanggal 25 Juli 1999 ketika penganiayaan Falun Gong yang brutal dimulai.

Tidak Takut Setelah Dianiaya

Saya pergi ke Beijing untuk menuntut keadilan bagi Falun Gong, tetapi ditangkap dan dikirim ke sebuah pusat rehabilitasi narkoba. Saya ditahan secara tidak sah dan dipaksa bekerja berat selama setahun. Selama dalam penahanan, saya kehilangan penghasilan, anak saya dikeluarkan dari sekolah, dan salah satu orang tua saya meninggal dunia.

Akhirnya setelah dibebaskan, manajemen sekolah dan semua rekan kerja menyambut saya kembali pada hari pertama tahun ajaran tersebut. Kepala sekolah berkata, “Saya sangat kagum kepada Praktisi Falun Gong.” Seorang guru bertanya apakah saya menyesal karena berlatih Falun Gong. “Tidak” saya menjawab. Saya telah dijauhi oleh rekan kerja, sekarang saya dipuji atas keberanian dan kebulatan tekad saya.

Kehidupan saya kembali normal secara perlahan, saya mengajar sejarah kepada murid-murid dan membantu mereka melafal beberapa kata-kata dalam buku Falun Gong. Kepala sekolah mengatakan saya membuka hati dan pikiran murid.

Murid-murid dan saya pergi ke Beijing pada tahun 2002 untuk belajar sosial dengan kunjungan lapangan. Berdiri di depan patung Buddha Sakyamuni, saya menangis. Bagaimanapun juga saya memahami bahwa saya pernah menjadi pengikutnya di kehidupan sebelumnya. Di tembok raksasa, saya melihat diri saya sebagai seorang jenderal yang bertarung dengan berani dalam peperangan. Di Kota Terlarang, kursi raja terasa begitu akrab. Ini memicu ingatan kehidupan saya sebelumnya. Melalui serangkaian perjalanan, saya menyadari saya mempunyai banyak kehidupan dan mempunyai banyak sejarah dengan kota ini.

Di Lapangan Tiananmen, saya mengklarifikasi fakta tentang insiden bakar diri yang telah di rekayasa. Cara saya efektif dan saya membantu banyak orang menyadari bahwa insiden ini adalah rekayasa.

Saya mendidik murid saya tentang tradisi kebudayaan dengan tujuan mematahkan teori evolusi dan ateisme yang telah ditanamkan dalam pikiran mereka.

Meskipun murid-murid melakukan tugas mereka dengan baik, saya dipecat pada tahun 2003 dan suami dipaksa untuk menghentikan usahanya karena kami berlatih Falun Gong. Dengan tanpa penghasilan, kehidupan kami menjadi kacau. Saya menulis sebuah surat kepada setiap guru di sekolah dan ke departemen pendidikan di kota praja dan provinsi, memberitahukan mereka fakta tentang Falun Gong dan penganiayaan tersebut adalah salah. Dengan bantuan praktisi lokal berbicara langsung kepada guru-guru, banyak guru-guru menjadi paham kebenaran ini.

Saya mengklarifikasi fakta kepada orang di kantor 610 lokal. Mereka menjadi yakin bahwa penganiayaan adalah tidak benar dan mereka memutuskan mengembalikan gaji saya.

Memaafkan Penganiaya Saya

Pada Hari Guru sebelum saya pensiun, banyak guru menunjukkan dukungan kepada saya dan memahami saya. Mereka menyalami dan memeluk saya. Beberapa guru tidak berani menunjukkan dukungannya kepada saya secara terbuka, tetapi saya bisa merasakan hati mereka mendukung saya.

Saya melihat Liu (wanita) di sana. Ia adalah Sekretaris Partai Komunis Tiongkok (PKT) di sekolah kami. Ia telah aktif terlibat dalam penganiayaan terhadap saya beberapa tahun itu dan ia kelihatan sedikit terganggu ketika melihat kebanyakan staf memberikan salam kepada saya.

Setelah ia pensiun, ia mengirim pesan kepada saya melalui suami saya bahwa ia hanya mengikuti instruksi dari atas. Saya enggan berbicara dengannya atau mengunjunginya karena banyak kesulitan dan kesengsaraan saya disebabkan olehnya.

Begitu belajar lebih banyak Falun Gong, sikap kepadanya berubah secara perlahan. Saya tidak lagi melihat apa yang ia telah lakukan di masa lalu, tetapi lebih melihat pada masa depannya. Sebenarnya setiap orang di Tiongkok dianiaya oleh PKT. Ia sebenarnya salah satu korban. Saya memahami bahwa harus menyadarkannya untuk memahami fakta tentang Falun Gong.

Saya menyampaikan pesan kepadanya melalui matan seorang rekan kerja. Saya menawarkannya kesempatan untuk mundur dari PKT dan menciptakan masa depan yang lebih baik baginya.

Interferensi

Saya diundang ke perjamuan terima kasih setelah pesta perkawinan putra seorang teman sekolah lama. Saya mempersiapkan materi informasi Falun Gong untuk diberikan kepada mantan teman sekelas yang datang ke perjamuan.

Sebelum perjamuan, tiba-tiba saya mengalami sakit yang dahsyat di tumit kanan. Rasa sakit meningkat gelombang demi gelombang sampai saya menjadi lumpuh. Saya telah bertekad menghadiri perjamuan supaya bisa memberikan materi yang sudah disiapkan kepada mantan teman sekelas. Saya mengetahui mereka menunggu saya dan saya sedang diinterferensi.

Dengan sangat sulit saya melangkah keluar apartemen. Begitu menginjak keluar pintu, rasa sakit berkurang banyak. Begitu masuk ke aula perjamuan, rasa sakit hilang total. Ada sekitar dua puluh mantan teman sekelas di sana dan saya memberikan mereka semua materi yang sudah disiapkan. Sebelum berakhirnya hari itu, enam belas teman sekelas dan anggota keluarga mereka mundur dari keanggotaan PKT.

Klarifikasi Fakta kepada Mantan Murid

Murid-murid tiga puluh dua tahun lalu mengadakan reuni sebelum Hari Guru di tahun 2016. Saya memberikan materi informasi tentang Falun Gong kepada 40 murid yang hadir. Kebanyakan mereka sudah mempelajari sebagian fakta tentang Falun Gong dan ingin mengetahui lebih banyak tentang Falun Gong dan penganiayaan. Saya menjawab pertanyaan mereka satu per satu. Sebagian orang sudah pernah melihat praktisi dan kegiatan praktisi di luar negeri. Banyak dari mereka memuja Falun Gong dan mengecam mantan pimpinan Jiang Zemin karena memulai penganiayaan terhadap Falun Gong.