Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Media Fokus pada Aksi Damai Praktisi Falun Gong Selama Pertemuan Trump – Xi di Florida

15 April 2017 |   Oleh praktisi Falun Gong

(Minghui.org) Media-media setempat meliput aksi damai praktisi Falun Gong selama pertemuan Trump-Xi di Palm Beach, Florida pada tanggal 6 dan 7 April 2017. Mereka menyerukan agar diakhirinya penganiayaan terhadap Falun Gong di Tiongkok dan mengadili mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin, yang memulai penganiayaan terhadap Falun Gong dan secara pribadi mengarahkan penindasan tersebut.

Praktisi Falun Gong menyeruan diakhirinya penganiayaan

Palm Beach Daily News menurunkan laporan berjudul “Para pengunjuk rasa Falun Gong berharap bisa memberikan pernyataan di Bingham Islam hari ini” oleh Eleanor Roy pada tanggal 6 April 2017.

Artikel tersebut melaporkan bahwa praktisi Falun Gong Yuanqing (Iris) Lu, seorang warga dari Kota Tampa, berpartisipasi dalam aksi damai ini dan menyerukan pembebasan ibunya, Deng Cuiping, yang ditangkap karena membagikan materi informasi Falun Gong di Tiongkok.

Berita itu menyatakan, “Lu, 28 tahun, adalah salah seorang dari 100 pengunjuk rasa yang diperkirakan demo berlangsung dari jam 10.00 hingga 18.00 hari ini dan Jumat di Bingham Island. Kelompok ini akan membentang pesan-pesan untuk mendorong Presiden Xi Jinping agar mengakhiri penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong, atau Falun Dafa, dan secara resmi menuntut mantan pemimpin Partai Komunis Jiang Zemin, yang secara pribadi melarang latihan spiritual ini.”

Lu berkata bahwa dia baru berusia 10 tahun ketika Falun Gong mulai dilarang di Tiongkok. Ibunya terpisah dari keluarga selama bertahun-tahun sejak penganiayaan dimulai.

“Saya tumbuh besar dalam ketakutan – takut ibu akan direnggut dari saya setiap saat,” Lu menulis di surat elektronik. “Saya merasa lemas saat melihat ibu saya kehilangan segalanya dalam hidupnya; pertama-tama teman-temannya, lalu karir dan terakhir kebebasannya.”

Lu berkata bahwa ibunya ditangkap lagi pada bulan Juli tahun lalu dan keluarganya tidak bisa menghubunginya.

Dennis Wilder, seorang profesor di bidang keamanan nasional Tiongkok di Universitas Georgetown, berkata bahwa para pengikut Falun Gong jika ditotalkan ada sekitar 100 juta orang di Tiongkok dan banyak anggota keluarga dari anggota Partai Komunis termasuk di dalamnya.

“Apa yang terjadi berikutnya adalah pemenjaraan ‘brutal’ secara luas terhadap pengikut Falun Gong, dan ‘banyak penyiksaan dan pemukulan,’ kata Wilder.”

Praktisi Yuanqing meminta Presiden Xi agar membebaskan ibunya Deng Cuiping

Tampay Bay menurunkan laporan dengan tajuk “Wanita asal Temple Terrace berencana melakukan permohonan di pinggir jalan kepada Presiden Tiongkok atas pemenjaraan ibunya” oleh Tony Marrero pada tanggal 6 April.

Berita itu menyatakan, “Cuiping Deng, seorang guru sekolah dasar, dibawa ke sebuah pusat penahanan, kedua kalinya dia dipenjara karena berlatih sebuah latihan spiritual Tiongkok yang disebut Falun Gong. Deng akan mengalami penyiksaan psikis dan fisik oleh rezim Komunis yang berusaha membuatnya melepaskan keyakinannya, menurut Lu.”

“Pada musim panas lalu, Deng ditangkap untuk ketiga kalinya dan sekarang menjalani hukuman enam tahun penjara.”

Lu, seorang akuntan di South Florida University, pergi ke Palm Beach untuk berunjuk rasa bagi ibunya. Dia berharap Xi Jingping bisa melihat spanduknya yang menyerukan pembebasan ibunya.

“Saya hanya ingin menyampaikan kisah saya pada beliau dan memberitahu dia bahwa ada keluarga-keluarga biasa sedang menderita di Tiongkok,” kata Lu. “Dan saya berharap beliau bisa melakukan sesuatu untuk membantu saya.”

Berita itu menceritakan tentang ibunda Lu, yang mulai berlatih Falun Gong pada tahun 1997 untuk menghilangkan stres dan menyembuhkan insomnia. Penyakitnya hilang setelah berlatih Falun Gong. Dia memiliki hubungan yang lebih baik dengan teman-teman dan anggota keluarga.

Jiang Zemin, mantan kepala Partai Komunis Tiongkok, memulai penganiayaan karena takut kehilangan kekuasaan. Praktisi Falun Gong ditangkap dan dikurung di kamp kerja paksa. Banyak yang disiksa hingga meninggal dunia.

Deng Cuiping dipecat dari tempat kerjanya dan dikirim ke sesi pencucian otak.

Kakaknya, juga seorang praktisi, hilang tanpa jejak pada musim gugur 2000. Dia pergi ke Beijing untuk memohon kepada pemerintah pusat namun ditangkap di stasiun kereta api. Dia kemudian mengetahui bahwa kakaknya telah dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena memohon keadilan bagi Falun Gong.

Deng Cuiping dibebaskan setelah satu bulan di penahanan. Dia kembali ditangkap pada tahun 2006 dan dipenjara selama tiga tahun, dimana dia disiksa dan kedua kakinya cedera.

Seorang praktisi lainnya, Shen Yueping, ditahan di penjara yang sama dengan Deng. Shen menderita penyiksaan yang lebih kejam, termasuk disetrum listrik dan disuntik obat-obatan tidak jelas. Dia meninggal dunia pada bulan Juli 2009.

Laporan itu menyatakan, “Lu pindah ke Amerika pada tahun 2012 dan mendapatkan gelar pasca sarjananya di bidang akuntansi di Universitas Tampa.”

Dia terus menerus menghubungi orangtuanya. Dia mendapat berita dari ayahnya bahwa ibunya telah dipenjara enam tahun karena membagikan materi informasi Falun Gong.

Kondisi kesehatan ibunya menurun drastis, dan ada pembengkakan yang menyakitkan di kaki kirinya.

Laporan itu menjelaskan bahwa Lu mencari bantuan dari Anggota Kongres Amerika Serikat Dennis Ross, seorang anggota dari Partai Republik di Lakeland yang mewakili Hillsborough County bagian timur. Ross dan tiga anggota dewan lainnya mengirim surat kepada Xi untuk meminta Deng dibebaskan.

“Kami yang ada di Kongres harus menegaskan diri kami sendiri atas nama HAM dan menyatakan ini tidak bisa diterima,” kata Ross. “Penganiayaan ini harus dihentikan, khususnya atas nama ibunda Iris.”