Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Mengalami Kekuatan Dafa Setelah Kembali Berkultivasi

16 April 2017 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Ketika saya berusia sekitar 10 tahun dan tinggal bersama kakek-nenek, saya mendengar paman berbicara tentang kebaikan Falun Dafa pada musim panas 1997. Saya senang mendengarkan dan juga ingin belajar Falun Dafa. Paman mencarikan tempat latihan di dekat rumah nenek.

Setiap pagi saya bangun sekitar pukul 05:00 dan pergi ke arena berlatih. Melihat bahwa saya serius untuk belajar, pembimbing di arena berlatih membuatkan tas kain warna emas untuk buku Dafa saya.

Meskipun saya jarang membaca buku-buku Dafa, saya selalu mengingat ajaran Guru tentang Sejati-Baik-Sabar. Ketika saya konflik dengan anak-anak lain, saya mengikuti prinsip-prinsip ini.

Petunjuk untuk Kembali ke Dafa

Ibu mulai berlatih Dafa pada tahun 1999. Namun, tidak lama setelah itu, Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis, mulai menekan dan menganiaya Falun Dafa. Banyak properti praktisi di sekitar saya disita secara ilegal, dijatuhi hukuman penjara, atau dipenjarakan di kamp kerja paksa.

Banyak kerabat menentang kami berlatih Falun Dafa. Guru di sekolah juga memfitnah Falun Dafa. Saya melepaskan Dafa, tetapi tidak pernah lupa tentang kebaikan Dafa. Menghadapi penindasan dan penganiayaan Jiang Jemin, saya sangat tertekan.

Suatu hari, saya jatuh dari tangga. Ketika saya melihat ke atas, saya melihat sebuah poster yang bertuliskan, “Falun Dafa baik” di dinding. Saya berdiri, hati bergejolak, dan ingin berkultivasi Dafa lagi.

Ibu dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun karena berlatih Falun Dafa pada tahun 2011. Banyak pengikut Dafa yang kenal ibu mencari dan menghibur saya. Beberapa dari mereka memberi pakaian, memberi uang untuk membantu ibu, dan beberapa membantu saya menemukan seorang pengacara. Mereka memperlakukan saya sebagai kerabat, dan upaya tanpa pamrih mereka menyentuh saya, yang juga membantu saya untuk berkultivasi Dafa lagi.

Sejak itu, saya mulai membaca buku-buku Dafa dengan rajin. Saya menyadari tidak belajar Fa dengan serius di masa lalu. Saya bersikeras melakukan latihan. Saya menjadi optimis dan ceria, memori saya membaik, saya bisa berpikir lebih jernih dan saya tidak lagi tertekan.

Ketika saya berhenti berlatih Dafa, ayah berselingkuh dengan wanita lain dan sering tidak pulang ke rumah. Dia tidak memberi saya uang sekolah, tapi malah mengutuk saya. Saya benci ayah dan jarang komunikasi ketika di perguruan tinggi. Dia tampaknya tidak peduli terhadap saya selama bertahun-tahun, dan saya juga tidak mengatakan apa-apa kepadanya. Ketika teman satu kamar berbicara dengan ayah mereka, saya berpikir sangat jauh dari ayah.

Ketika saya pulang liburan, saya kadang-kadang mengeluh kepada bibi, mengharapkan mereka akan bersimpati dan berbicara dengannya. Tapi, mereka malah memihak ayah dan mengatakan kepada ayah bahwa saya mengatakan hal-hal buruk tentang dia di belakang punggungnya. Sejak itu, saya sangat membenci mereka dan tidak ingin berhubungan dengan mereka.

Setelah saya kembali berkultivasi, saya secara bertahap melepaskan kebencian terhadap ayah dan bibi. Saya tahu Guru ingin kita berbelas kasih dan mempertimbangkan orang lain terlebih dulu, terlepas dari bagaimana mereka memperlakukan saya, saya harus baik kepada mereka dan mematut diri sebagai seorang praktisi.

Saya mulai mengambil inisiatif untuk peduli kepada ayah. Selama lima tahun ibu ditahan secara ilegal di penjara, saya sering berbicara dengan ayah sehingga ia tidak khawatir. Saya mendesaknya untuk lebih sedikit minum dan lebih memperhatikan kesehatannya dan kebutuhan medisnya. Saya mengatakan bahwa Dafa yang mengubah saya.

Mengalami Kekuatan Dafa

Ketika saya berpikir tentang ibu saat ia dibebaskan dari penjara pada tahun 2015, saya berencana untuk mengundurkan diri dari pekerjaan dan tinggal bersamanya selama satu tahun. Namun, kakak saya mengatakan bahwa pemerintah kampung halaman kami mempekerjakan orang dan itu tidak perlu menjadi anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT) atau menunjukkan dukungan seseorang untuk Partai. Hanya sebuah ijazah lulus kuliah dan gelar diploma yang diperlukan. Tapi, tenggat waktu hanya dua hari kemudian.

Ijazah saya berada di rumah teman. Saya takut tidak akan dapat mengambilnya dan mengesampingkan peluang pekerjaan ini dari pikiran. Kemudian, yang mengejutkan, teman saya membawakan ijasah saya malam itu.

Saya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman pada hari berikutnya untuk melamar pekerjaan. Saya menjalani ujian seleksi pekerjaan 10 hari kemudian dan menjawab dengan sangat baik ujian tertulis. Seorang gadis di ruang tunggu memberi saya beberapa tips bermanfaat tentang cara untuk lulus wawancara kerja. Sehingga, saya melewati wawancara kerja dengan skor tertinggi.

Tapi, saya masih memerlukan lulus fisik dan ujian politik. Saya sangat prihatin tentang ujian politik karena pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh biro arsip, terkenal untuk menganiaya Dafa. Saya merasa marah dan memutuskan untuk tidak mengajukannya. Saya lebih suka melepaskan kesempatan mendapatkan pekerjaan daripada melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Guru dan Dafa. Kemudian, muncul di pikiran untuk mendatangi kantor polisi dari kampung halaman untuk mengeluarkan surat pernyataan tentang saya.

Kantor polisi di kota saya memberi ujian politik tanpa pernyataan yang memfitnah Falun Gong. Jadi, saya menjadi seorang pegawai pemerintah.

Ayah dan kerabat lainnya sangat terkejut. Mereka tahu Dafa adalah baik, tetapi mereka takut kepada PKT. Mereka takut bahwa pemenjaraan ibu akan menghancurkan karier saya dan tidak akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.

Saya menjelaskan kepada ayah tentang kekuatan Dafa, yang merupakan landasan saya mencari pekerjaan dan berbicara banyak tentang Dafa. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian. Sejak saat itu, ayah selalu melafalkan dalam hatinya, “Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik” ketika ia merasa tidak nyaman secara fisik.