(Minghui.org) Seorang warga Kota Shaoguan berada di rumah pada tanggal 29 Maret 2017 ketika sekelompok penegak hukum menerobos masuk dan menangkapnya.

Komite Urusan Politik dan Hukum (PLAC) setempat diperintah untuk menangkap Li Yun. Sun Quping, Wakil Sekretaris PLAC, memberitahu keluarga Li bahwa mereka membawa Li Yun kembali ke tahanan karena dia “melanggar persyaratan jaminannya.”

Li Yun

Li pertama kali ditangkap pada akhir tahun 2015 karena mengajukan tuntutan terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin karena memerintahkan penganiayaan terhadap Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang berdasarkan pada prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Li mencari keadilan terhadap Jiang Zemin karena secara ilegal melakukan penganiayaan: tidak ada hukum di Tiongkok melarang Falun Gong dan lebih lanjut, Falun Gong tidak seperti yang digambarkan di dalam propaganda pemerintah. Li memuji Falun Gong karena mengembalikan kesehatannya dan membuat dia menjadi orang yang lebih perhatian serta ramah.

Polisi setempat membebaskan Li dengan jaminan setelah penangkapannya pada tahun 2015. Dia melakukan perjalanan ke luar kota sekali untuk urusan bisnis, dimana PLAC mengatakan itu adalah pelanggaran persyaratan jaminannya.

Keluarga Li berkonsultasi dengan pengacara dan diberitahu bahwa hanya pengadilan yang memiliki otoritas hukum untuk menentukan apakah bisa mencabut jaminan.

Pengacara juga memberitahu keluarga Li bahwa PLAC, sebuah lembaga yang sering mengabaikan sistem peradilan dalam kampanye rezim Tiongkok terhadap Falun Gong, secara jelas melampaui batasannya dan melanggar hukum dalam tindakannya.

Latar Belakang

Pada tahun 1999, Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok, mengabaikan anggota Komite Tetap Politbiro lainnya dan melancarkan penindasan berdarah terhadap Falun Gong.

Penganiayaan ini telah mengakibatkan kematian banyak praktisi Falun Gong selama 18 tahun terakhir. Lebih banyak lagi yang telah disiksa karena keyakinan mereka dan bahkan dibunuh untuk diambil organ tubuhnya. Jiang Zemin bertanggung jawab langsung karena telah memulai dan meneruskan penganiayaan brutal tersebut.

Di bawah perintahnya, Partai Komunis Tiongkok membentuk lembaga keamanan di luar kerangka hukum, “Kantor 610” pada tanggal 10 Juni 1999. Organisasi tersebut berada di atas kepolisian dan sistem yudisial dalam melaksanakan perintah Jiang Zemin terkait Falun Gong: hancurkan reputasi mereka, bangkrutkan secara finansial, dan hancurkan mereka secara fisik.
Konstitusi Tiongkok mengizinkan warganya untuk menjadi penggugat dalam kasus pidana, dan banyak praktisi yang sekarang menggunakan hak tersebut untuk mengajukan gugatan pidana terhadap mantan diktator tersebut.