(Minghui.org) Sekitar 50 praktisi Falun Dafa dari Surabaya dan sekitarnya di Jawa Timur melakukan aksi damai di depan Konsulat Jenderal Tiongkok di kawasan Mayjend Sungkono, Surabaya, Sabtu (23/4). Kegiatan dimulai pada pukul 15.30 – 18.00, dalam rangka memperingati permohonan damai puluhan ribu praktisi Falun Gong pada 25 April 1999.

Praktisi membentangkan spanduk spanduk bertuliskan "Falun Dafa is Good," "Memperingati Permohonan Damai Puluhan Ribu Praktisi Falun Gong 25 April," "Selamatkan yang Baik; Akhiri Penindasan; Adili Jiang Zemin," "Jiwa Memerlukan Sejati Baik Sabar." Praktisi juga memperagakan lima perangkat latihan Falun Dafa. Para praktisi terlihat begitu teduh dan hening saat melakukan seluruh perangkat latihan tersebut.

Memperingati Permohonan Damai 25 April di depan Konsulat Tiongkok di Surabaya

Kegiatan diakhiri dengan lilin malam untuk mengenang para praktisi yang meninggal dunia karena penganiayaan

Meski cuaca panas dan hiruk pikuk lalu lintas yang melintas di hadapan praktisi, namun praktisi tidak terpengaruh sama sekali, mereka tetap nampak begitu hening dan khidmat. Sudah bukan hal baru lagi, jika ada warga yang mengabadikan aksi damai praktisi ini.

Banyak warga yang melintas merasa ingin tahu dan mereka pun mengambil brosur yang ditawarkan oleh praktisi. Serombongan orang dari daratan Tiongkok yang melintas membuka kaca mobil lebar-lebar dan berteriak “Hai, Falun Gong, Falun Gong baik.” Kadang ada juga mereka yang telah memahami fakta kebenaran mengacungkan jempol ke arah praktisi.

Menurut koordinator lapangan, peristiwa 25 April 1999 merupakan aksi paling damai yang pernah ada. Sepuluh ribu praktisi Falun Gong berkumpul dengan tertib dan memohon pembebasan 45 praktisi yang dipukul dan ditangkap di Kota Tianjin. Setelah Zhu Rongji, perdana menteri Tiongkok waktu itu memenuhi permintaan para praktisi, semua praktisi pulang dengan tertib. Namun tiga bulan kemudian peristiwa ini diputarbalikkan oleh Jiang Zemin, ketua Partai Komunis Tiongkok waktu itu. Aksi damai itu tidak lagi digambarkan sebagai permohonan damai, tapi sebagai "pengepungan" Falun Gong terhadap kompleks pemerintahan pusat – Zhongnanhai (kompleks pusat pemerintahan PKT berdekatan dengan Kantor Negara Urusan Pengaduan).

Melalui upaya gigih para praktisi di seluruh dunia dalam mengklarifikasi fakta, akhirnya kebenaran terungkap.

Koordinator lapanganmenambahkan, “Kami mengadakan kegiatan ini utamanya ingin menyuarakan: ‘hentikan penganiayaan irasional oleh Partai Komunis Tiongkok terhadap rekan-rekan Falun Gong Kami di Tiongkok! Mendukung gugatan hukum oleh lebih dari 200.000 warga Tiongkok terhadap mantan diktator Jiang Zemin, atas kejahatannya terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap Falun Gong.’”

Kegiatan diakhiri dengan lilin malam, untuk mengenang para praktisi yang meninggal dunia karena penganiayaan.