Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Belajar Undang-undang Membuat Saya Bertahan Menentang Penganiayaan yang Sewenang-wenang

29 April 2017 |   Oleh Chunyuan, seorang praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya mulai memperhatikan undang-undang Partai Komunis Tiongkok (PKT) ketika saya mulai berlatih Falun Dafa, untuk mengetahui hak-hak kami berdasarkan Konstitusi dan undang-undang Tiongkok.

Saya tidak memiliki pengetahuan sebelumnya tentang undang-undang atau ketentuan hukum, dan bermaksud untuk menyelesaikan tantangan yang akan dihadapi, namun saya yakin bahwa ini adalah tanggung jawab saya sebagai praktisi Dafa.

Saya memulai penelitian dan mendownload semua dokumen yang relevan untuk dipelajari.

Beberapa praktisi Falun Dafa tidak menyetujui keputusan ini karena saya bukan berprofesi hukum dan mereka berpikir akan membuang banyak waktu. Tapi saya menimbang apa yang saya lakukan dengan Fa, mempercayai pengaturan Guru, dan memutuskan bahwa saya harus berjalan dengan baik di jalan yang Guru atur dalam kultivasi saya. Akhirnya, saya mendapat dukungan dari para praktisi.

Membantu Anggota Keluarga Praktisi yang Ditahan Memahami Dafa

Ketika praktisi Falun Dafa ditangkap dan ditahan secara ilegal, kami menghubungi anggota keluarga mereka sesegera mungkin untuk membantu orang yang mereka cintai dilepaskan. Kami juga mendekati polisi untuk memberi tahu mereka tentang kebaikan Dafa dan penganiayaan yang sewenang-wenang.

Selama kontak kami dengan anggota keluarga, kami menyadari bahwa banyak dari mereka telah tertipu oleh kebohongan dan propaganda PKT, dan mempercayai bahwa Falun Dafa sebagai "aliran sesat", siapa pun yang berlatih Falun Dafa adalah seorang kriminal.

Kami memberi tahu anggota keluarga bahwa praktisi Falun Dafa menjadi sasaran sewenang-wenang oleh PKT, dan pihak berwenang melakukan kejahatan dengan menangkap praktisi.

Kami menunjukkan kepada mereka foto tentang bagaimana Falun Dafa dikagumi di seluruh dunia, dan kami memberikan laporan investigasi tentang pengambilan organ hidup praktisi Falun Gong yang dipenjarakan oleh PKT.

Akhirnya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang Dafa dan penganiayaan, banyak anggota keluarga menjadi peserta aktif dalam usaha penyelamatan kami.

Aturan Penjara Melanggar Hukum

Ketika anggota keluarga mengunjungi praktisi yang ditahan, para penjaga biasanya menanyakan apakah mereka juga berlatih Falun Dafa. Terkadang, para penjaga mengatakan bahwa mereka harus mendapatkan surat dari kantor polisi setempat untuk memastikan bahwa mereka bukan praktisi sebelum diizinkan memberikan hak berkunjung.

Suatu ketika, kami berlima mengunjungi seorang rekan praktisi di penjara. Hanya dua orang yang diizinkan masuk ke dalam gedung, tapi segera dikeluarkan saat para penjaga mengetahui bahwa mereka adalah praktisi.

Penjaga yang bertugas kemudian mengalihkan perhatiannya pada kami bertiga yang ada di luar, dan mempertanyakan apakah kami juga praktisi.

Saya bertanya kepadanya, "Kenapa anda bertanya seperti itu? Siapa yang memberi anda hak?"

Dia menjawab, "Ini aturan penjara ini."

Saya menatap matanya lurus, dan berkata dengan tenang, "Aturan penjara anda melanggar Konstitusi dan undang-undang. Siapa pun yang membuat peraturan ini akan bertanggung jawab secara hukum. Siapa pun yang mengikuti peraturan ini juga akan dimintai pertanggungjawaban."

Penjaga itu menatap saya, lalu berbalik dan pergi. Dia kembali tak lama dan mengumumkan bahwa salah satu dari kami bisa masuk.

Membantu Pengacara untuk Menemui Praktisi yang Ditahan

Seorang pengacara menempuh perjalanan sangat jauh untuk menemui seorang praktisi yang ditahan sehingga dia bisa mendapatkan tanda tangan praktisi sebagai bagian dari prosedur hukum. Namun, ia ditolak masuk karena "kesalahan teknis."

Dia agak cemas, karena gagal menemui praktisi berarti dia tidak bisa mendapatkan tanda tangan yang diperlukan dan perjalanannya yang panjang akan sia-sia. Apalagi, dia tidak bisa kembali keesokan harinya karena dia harus mengurus lebih dari satu kasus.

Saya menawarkan sebuah solusi, dan berkata, "Mengapa anda tidak kembali ke pusat penahanan dan meminta petugas tersebut memberikan dokumen itu kepada praktisi untuk ditandatangani." Pengacara tersebut gembira saat saya menunjukkan kepadanya dokumen yang telah di tanda tangani. "Lihat, bahkan kerabat praktisi telah berhasil mengajukan permintaan yang sama. Anda adalah pengacara mereka, jadi pasti tidak ada masalah."

Ketika kami sampai di pusat penahanan dan mengajukan permintaan kami, penjaga tersebut berkata, "Saya tidak akan menjadi pengantar barang Anda. Saya akan membawa tawanan itu. Anda bisa langsung berbicara dengannya."

Perubahan yang luar biasa.

Berhak Mengikuti Sidang Pengadilan

Bilamana praktisi Dafa muncul di pengadilan, lorong untuk pemeriksaan keamanan biasanya dilapisi dengan polisi khusus dan yang berpakaian preman, dan persidangan semuanya direkam. Ini benar-benar sarana untuk mengintimidasi teman dan saudara yang ingin menghadiri persidangan.

Suatu saat, polisi melepaskan semua atribut dari seragam mereka sehingga kami tidak dapat mengidentifikasi mereka. Mereka memasukkan kami melalui pemeriksaan keamanan, menggeledah kami, mencatat informasi pribadi, mengambil foto, dan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada kami.

Ketika giliran saya, saya bertanya langsung kepada mereka, "Mengapa saya harus menjawab semua pertanyaan anda? Menghadiri sidang terbuka adalah hak warga negara. Apa yang Anda lakukan adalah melanggar hukum. Saya akan menuntut anda. Tolong berikan saya nama dan jabatan anda."

Seorang petugas menjawab, "Kami hanya mengikuti perintah."

Saya menjawab, "Pasal 9 ayat 54 Undang-undang Pegawai Negeri Sipil menetapkan bahwa seorang pegawai negeri yang melakukan perintah yang salah dari atasannya tetap bertanggung jawab secara hukum."

Saya melanjutkan, "Siapa nama dan apa jabatan atasan anda? Dia telah melanggar ketentuan Konstitusi dan hukum. Saya juga harus mengajukan tuntutan hukum terhadap atasan anda."

Polisi berusaha menghindari pertanyaan saya dan orang lain telah berkumpul untuk mengecam perilaku ilegal polisi tersebut.

Akhirnya, 20 kerabat dan teman diizinkan menghadiri persidangan.

Perlu Belajar Lebih Banyak tentang Hukum

Ketika praktisi dikirim melalui sistem pengadilan, sebagian besar mampu mempertahankan pikiran lurus yang kuat dan memanfaatkan kesempatan untuk memberi tahu orang tentang Dafa.

Namun, saya menjadi cemas ketika menyadari bahwa banyak keluarga praktisi tidak mampu menyewa seorang pengacara pembela, jadi saya berpikir untuk terlibat.

Anggota keluarga dari dua praktisi perempuan menyewa dua pengacara setempat pada 8 November 2008, dan entah bagaimana saya menjadi bagian dari tim pembela.

Di pengadilan, saya menekankan di depan hakim, "Berlatih Falun Dafa tidak melanggar hukum. Dua praktisi yang ditahan adalah orang baik. Mereka harus segera dibebaskan tanpa syarat ... "

Sebelum saya bisa menyelesaikan pernyataan saya, hakim meng-interupsi saya, mengatakan bahwa pembelaan saya tidak ada hubungannya dengan kasus ini. Hakim bahkan mengejek saya, berkata, "Pulanglah dan luangkan waktu untuk mempelajari hukum dengan baik."

Saya merenungkan kekurangan pengalaman pengadilan dan sampai pada pemahaman berikut.

Pertama, pikiran lurus saya tidak cukup memadai menekan munculnya kekuatan lama. Kedua, pemikiran awal saya salah, karena tujuan saya adalah untuk menyelamatkan rekan-rekan praktisi dan bukan untuk menyelamatkan polisi atau petugas hukum. Saya juga ada perasaan dendam terhadap polisi. Ketiga, pengetahuan saya tentang hukum masih kurang, dan jauh dari memadai.

Saya merasa bahwa komentar penghinaan hakim sebenarnya adalah petunjuk Guru, jadi saya terus mempelajari hukum dan menyesuaikan pola pikir saya.

Mengajukan Banding

Suatu saat, dua praktisi dinyatakan bersalah oleh pengadilan sehingga kami memutuskan untuk meminta sidang kedua, namun bingung bagaimana melanjutkan.

Melalui belajar Fa dengan gigih, Guru membuka kebijakan kami. Kami mengetahui bahwa untuk mengajukan banding oleh keluarga dan kerabat agar efektif, mereka harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dengan tanda tangan terdakwa.

Jadi, pertama kami mengajukan banding ke pengadilan tinggi. Kemudian kami pergi ke penjara dengan membawa dokumen terkait untuk meminta pertemuan dengan praktisi yang dipenjarakan agar mereka dapat menandatangani surat-surat tersebut.

Itu sangat mengejutkan penjaga penjara, yang mengatakan kepada kami, "Kami tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Ini biasanya dilakukan oleh seorang pengacara, dan khususnya kasus Falun Dafa."

Kami memegang teguh pikiran lurus dan berkata, "Kami melakukan segalanya sesuai dengan aturan hukum. Tanda tangan diminta oleh pengadilan."

Kami mengemukakan pendapat sampai penjaga tidak punya pilihan selain meminta saran dari atasannya. Kompromi akhirnya dibuat, dan anggota keluarga bisa bertemu dengan praktisi yang dipenjara.

Meningkatkan Kesadaran Menuntut Jiang Zemin

Ketika banyak praktisi di daerah kami telah berhasil mengajukan tuntutan hukum mereka terhadap Jiang Zemin, mantan kepala PKT, karena telah melakukan penganiayaan terhadap Falun Dafa, saya bertemu dengan praktisi lain untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dan bagaimana memberi tahu lebih banyak orang tentang membawa Jiang ke pengadilan.

Saya ingin mendorong anggota keluarga praktisi yang ditahan untuk bergabung dalam usaha menuntut Jiang. Saya juga ingin mengirim surat atau mengirimkan salinan tuntutan hukum ke Biro Keamanan Umum, untuk membuat mereka sadar akan begitu banyak orang yang menuntut Jiang.

Saya mengorganisir lebih dari 20 bukti penganiayaan sewenang-wenang Jiang untuk ditambahkan ke dalam tuntutan hukum kami dan didistribusikan secara luas sehingga orang-orang di komunitas kami juga akan mengetahui tentang menuntut Jiang.

Ketika saya ingin mengajukan bukti bahwa orang-orang menuntut Jiang ke departemen kepolisian setempat dan departemen pemerintah lainnya, banyak praktisi tidak mau bekerja sama, jadi secara diam-diam saya terus melanjutkan sendirian karena percaya bahwa apa yang saya lakukan sesuai dengan Fa.

Sampai saat ini, saya sudah menyerahkan secara langsung atau mengirimkan langsung 20 paket ke departemen pemerintah daerah, kantor polisi, pengadilan, dan instansi pemerintah lainnya.

Saya menerima sejumlah umpan balik, beberapa orang masih menolak percaya bahwa pengambilan organ praktisi Falun Dafa sedang terjadi, ada beberapa orang yang menginginkan saya ditangkap, sementara yang lain mengungkapkan penyesalan mendalam yang dicampur dengan perasaan tidak berdaya, dan beberapa meminta pengampunan.

Guru berkata:

“Saya dengar kabar ada sebagian tempat, praktisi Dafa sudah keluar berlatih Gong, ada praktisi melakukan klarifikasi fakta ke kantor polisi, lembaga keamanan umum dan gedung pemerintahan, bahkan dilakukan sangat baik.” (“Ceramah Fa pada Konferensi Fa di New York 2016”)

Kata-kata ini telah memberi saya dorongan.

Saya bertekad untuk memperhatikan apa yang Guru katakan dan terus maju dalam kultivasi dan usaha saya untuk menyelamatkan lebih banyak orang.