(Minghui.org) King College London (KCL) menyelenggarakan kegiatan “Perpaduan Keyakinan” pada tanggal 23 Maret 2017, sebagai bagian dari Antar-Keyakinan Mingguan Universitas untuk merayakan keberagaman dan spiritualitas di kampus. Kegiatan ini diumumkan sebagai “malam di mana seni pertunjukan berpadu dengan keyakinan dan budaya,” dengan bersama-sama membawa berbagai organisasi mahasiswa untuk menampilkan beragam budaya dan keyakinan melalui tarian, musik dan puisi.

Perhimpunan Falun Dafa cabang kampus berpartisipasi dalam perayaan tersebut, memperkenalkan latihan spiritual damai (juga dikenal sebagai Falun Gong) dan meningkatkan kesadaran tentang penganiayaan yang dihadapi di Tiongkok.

Peragaan latihan Falun Dafa di King College London.

Para praktisi Dafa memperagakan latihan yang merupakan bagian utama dari latihan tersebut, dan berbagi pengalaman tentang hidup menurut prinsip-prinsip Dafa, Sejati-Baik-Sabar. Seorang praktisi menjelaskan bagaimana ayahnya di Tiongkok dipenjarakan selama 15 tahun karena menolak melepaskan latihan Falun Dafa. Beberapa peserta tampak tersentuh oleh kisahnya.

Koordinator Acara: “Falun Gong memanifestasikan energi yang sangat besar”

Koordinator organisasi mahasiswa King College bersama anggota Perhimpunan Falun Dafa.

Emma, koordinator organisasi mahasiswa KCL dan penyelenggara Perpaduan Keyakinan, belajar tentang Falun Dafa untuk pertama kalinya pada acara tersebut. Dia berkata bahwa dia senang melihat peragaan latihan dan merasakan energi yang sangat besar.

Emma berkata, “Banyak orang masih tidak tahu tentang Falun Dafa dan apa yang terjadi di Tiongkok. Acara seperti ini baik untuk membantu siswa agar mengenal budaya dan keyakinan lainnya.”

Presiden Asosiasi Hindu KCL: “Sangat bagus ada hampir 100 juta praktisi Falun Gong!”

Tujuh perempuan muda keturunan Asia yang termasuk dalam Asosiasi Hindu KCL menampilkan tarian India klasik pada acara Perpaduan Keyakinan. Mereka berasal dari perguruan tinggi dan departemen yang berbeda dan semua tumbuh dewasa di Eropa.

Mereka belajar tentang Falun Gong untuk pertama kalinya malam itu. Salah satunya berkata, “Kalian para praktisi terlihat sangat tenang. Kalian tampak berada dalam kedamaian saat duduk bermeditasi di atas panggung.”

Akshaya, Presiden Asosiasi Hindu dan koreografer dari tari India, tersentuh oleh keberanian tanpa kompromi dari praktisi Falun Gong di Tiongkok. Dia berkata, “Ini adalah pertama kalinya kami belajar tentang Falun Gong. Kami semua tertarik. Kedamaian dan ketenangannya yang mengagumkan!”

Dia melanjutkan, “Penganiayaan yang diceritakan praktisi sangat menyentuh. Yang membuat saya paling terkesan adalah hampir 100 juta orang berlatih Falun Gong, meskipun dianiaya di Tiongkok. Ini hebat!”

Ketua Asosiasi Kristen KCL: “Masyarakat tidak bisa hidup tanpa keyakinan”

Ketua Asosiasi Kristen KCL pernah mendengar tentang penganiayaan terhadap Falun Gong, namun baru mengetahui tentang apa itu Falun Dafa di acara tersebut, dan datang untuk memahami lebih lanjut tentang upaya dari seluruh dunia untuk mengakhiri penganiayaan tersebut.

Dia mengatakan, “Saya tahu bahwa orang Kristen juga dianiaya di Tiongkok. Masyarakat tidak bisa hidup tanpa keyakinan. Kisah tentang Falun Gong juga menceritakan tentang hal ini.”

Dia menunjukkan bahwa keyakinannya kepada Tuhan memberinya keberanian, harapan dan bimbingan, tidak peduli apa yang dia hadapi dalam hidup. “Dari Falun Gong, saya melihat harapan yang sama,” ucapnya.