(Minghui.org) Kesepian banyak terjadi di semua lapisan masyarakat. Ini adalah rasa sakit dari kesendirian, kekosongan spirit, dan sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan kerugian material. Hal ini juga diungkapkan dalam sebuah puisi kuno.

Di belakang diri, tidak melihat pria bijak kuno tersebut, di hadapan saya tidak seorang pun mengikuti langkah mereka.

Merenungkan hamparan luas langit dan bumi, diri diliputi kesedihan dan air mata pun mengalir.

"Puisi di atas Menara Youzhou" oleh Chen Zi'ang

Dua karakter Tiongkok kesepian, Ji dan Mo, berarti “kehilangan suara” dan “tunawisma.” Rasa sakit kesepian dapat diartikan karena tidak ada seseorang yang diajak berbicara dan tidak ada rumah yang di tuju. Semua makhluk merindukan kehangatan bersama. Orang menghindari kesepian dengan mencari cinta, membangun keluarga, melakukan pertemuan, berkomunikasi dengan orang lain, dan langkah-langkah eksternal lainnya.

Meskipun ada berbagai cara untuk menghindari kesepian, banyak orang masih terjebak, bahkan setelah mendapat beberapa kesenangan. Banyak orang yang memiliki keluarga masih merasa kesepian, meskipun mereka memiliki tempat. Mengapa bisa seperti ini? Apakah tidak cukup dengan keberadaan anggota keluarga di sekitar Anda? Sebenarnya, itu karena dunia manusia adalah tempat ilusi. Orang-orang tampaknya hidup di tengah-tengah mimpi kehidupan material, tapi jauh di dalam jiwa sejati kita tersimpan kerinduan kepada rumah dan keluarga yang sebenarnya!

Kembali ke asal adalah keinginan semua orang saat datang ke dunia ini. Hanya mereka yang telah memahami arti sebenarnya dari kehidupan dan telah menetapkan tujuan yang jelas untuk diri mereka sendiri tidak akan merasa kesepian, karena mereka sangat percaya bahwa sedang berlangsung proses penempaan di dunia manusia yang merupakan satu-satunya cara untuk kembali ke rumah yang sebenarnya.