Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tidak Heran Ketika Orang-orang Ingin Berlatih Falun Dafa Setelah Mendengar Tentang Latihan Ini

2 Mei 2017 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Setiap tahun pada hari Tahun Baru Imlek, keluarga kami berlutut di depan foto Shifu (pencipta Falun Dafa) dan menyembahnya sembilan kali. Kami mengulang kata-kata, ”Falun Dafa Hao (baik),” dan “Sejati-Baik-Sabar baik,” untuk mengucapkan selamat Tahun Baru kepada Shifu.

Meski putra dan menantu saya bukan praktisi Falun Dafa, rasa hormat yang mereka tunjukkan kepada Shifu dan Dafa telah memberkati mereka. Bisnis mereka berjalan sangat baik pada tahun-tahun belakangan ini, sehingga mereka bisa membeli rumah baru untuk disewakan. Mereka juga memiliki rumah bagus untuk diri mereka sendiri di tempat yang bagus untuk sekolah.

Shifu berkata:

“Jika umat manusia dapat menampilkan ketulusan dan penghormatan yang sepatutnya terhadap manifestasi Dafa di dunia, maka itu akan menghantarkan kebahagiaan atau kemuliaan bagi manusia, bagi bangsa atau negara.” (Lunyu)

Kehidupan yang Pahit Sebelum Berlatih Dafa

Saya adalah orang yang agresif dan ambisius sebelum berlatih Falun Dafa. Saya merasa cemburu pada orang-orang kaya yang hidup penuh gaya, dan saya hanya memikirkan diri sendiri. Saya pernah bekerja sebagai buruh di tempat konstruksi pada siang hari dan memberi makanan kepada babi-babi; mengurus putra dan istri saya, serta anak pada malam hari. Di penghujung hari, saya begitu kelelahan sehingga sulit menegakkan punggung.

Hati saya terasa sangat pahit sampai diperkenalkan Falun Dafa pada 1 April 1996. Mengikuti saran seorang teman, saya mendengarkan ceramah-ceramah Fa Shifu. Mulai saat itu saya gigih belajar Fa setiap hari.

Setelah berlatih, saya lebih bertenaga daripada sebelumnya. Saya sekarang berusia tujuh puluhan tetapi merasa sepuluh tahun lebih muda. Saya terkesan dengan perubahan besar yang terjadi pada tubuh dan mental saya dalam waktu yang begitu singkat.

Karena mempelajari buku-buku Falun Dafa, saya secara otomatis mulai mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika bekerja di toko yang menjual aksesoris mesin, saya mengerjakan tugas ekstra dan dapat diandalkan. Dengan badan yang begitu sehat, saya mampu memuat peralatan pertanian yang berat bersama rekan-rekan kerja. Saya tiba di toko sejam lebih awal, membersihkan halaman, kemudian mengelap konter dan menyapu lantai di dalam toko. Manajer menghargai kerja ekstra yang saya lakukan dan meminta saya untuk memegang kunci toko serta gudang.

Anggota keluarga meledeki saya karena bekerja ekstra tanpa dibayar. Saya tidak peduli kata-kata mereka dan menjawab, ”Saya hanya mengikuti ajaran Shifu dan selalu memperhatikan orang lain terlebih dahulu.”

Mereka Ingin Berlatih Dafa

Saya pernah bekerja sebagai pencuci piring di sebuah restoran. Saya selalu mendengarkan ceramah Shifu dengan headphone saat istirahat. Seorang pramusaji bernama Xiao He menjadi ingin tahu apa yang saya dengarkan sepanjang waktu. Suatu hari ia duduk dekat saya dan mendengarkan ceramah Shifu. Makin didengarkan, ia makin tertarik. Ia juga ikut berlatih Falun Dafa dan memperkenalkannya kepada ibu dan kakaknya. Mereka sekarang menjadi praktisi Dafa.

Tetangga saya Dage sangat lemah dan menderita banyak penyakit dalam hidupnya. Ia terpaksa pensiun dan disuntik serta minum obat setiap hari. Ia merasa berada di ambang kematian. Ia bahkan mempersiapkan pakaian kematiannya.

Pada hari setelah saya berlatih Falun Dafa, saya memberitahu Dage betapa bagus latihan ini. Ia ingin mempelajarinya juga.

Kami belajar Fa dan melakukan latihan bersama pada hari itu. Ia sangat serius dalam mempelajari Dafa dan menaruh perhatian pada setiap gerakan. Ia bahkan menjadi asisten tempat latihan kami dan membantu memperbaiki gerakan praktisi baru. Ia juga menjadi sangat sehat sejak berlatih 20 tahun lalu.

Meski sangat sibuk, saya tetap bertenaga dan selalu tersenyum di wajah. Penyakit Dage juga hilang. Melihat peningkatan ajaib yang dialami Dage dan saya, seorang tetangga lainnya, bernama Xiaoliu, datang untuk belajar Fa dan melakukan latihan bersama dengan kami.

Kehidupan Keluarga Menjadi Harmonis Selama 15 T ahun Terakhir Ini

Putra saya menikah pada tahun 2001, dan sejak itu saya tinggal bersama keluarganya. Saya memperlakukan menantu seperti putri saya sendiri dan mengurus semua pekerjaan rumah tangga.

Menantu saya sebelumnya bertemperamen buruk dan akan mengomeli saya atas masalah kecil.

Suatu kali ia sedang menelepon putranya, dan saya ingin berbicara dengan putranya sebentar. Ia berusaha mengambil telepon darinya, tetapi ia bereaksi sangat kuat dan mendorong tangan saya. Tangan saya tergores dan berdarah.

Saya masuk dalam kamar dan menangis. Saya berpikir, ”Saya bekerja keras untuk menjaga rumah tetap bersih dan rapi, namun ia masih tidak menghormati saya.” Setelah menenangkan diri, saya menyadari sebagai praktisi harus mencari ke dalam. Saya terlalu ingin bicara kepada anak itu dan itu tidak sopan. Itu adalah kesalahan saya. Saya melepaskan kesedihan saya.

Ketika keluar kamar, saya berbicara pada menantu seperti tidak terjadi apa-apa. Ia tampak malu dan meminta maaf pada saya.

Kami telah tinggal bersama selama 15 tahun sekarang. Menantu saya tersentuh dengan kesabaran saya, dan temperamennya juga membaik. Ia tahu saya bisa mentolerirnya dengan begitu baik karena saya berlatih Falun Dafa. Saya telah membantu banyak keluarga mereka dan ia menghormati Dafa serta mendukung saya berkultivasi.

Putra saya tahu bahwa kebanyakan orang yang dulu pernah bekerja dengan saya di tempat konstruksi telah meninggal dunia karena sudah tua. Meski saya berusia tujuh puluhan, saya masih bisa membawa barang berat menaiki tangga dan saya mengemban semua pekerjaan rumah tangga. Ia juga menghormati Dafa dan mendukung kultivasi saya.

Saya pernah menemani cucu jalan-jalan keluar kota bersama dengan sekolahnya, putra dan menantu saya membakar dupa kepada Shifu setiap hari selama saya pergi. Putra saya menyembah sembilan kali kepada foto Shifu pada pagi hari dan menantu melakukan sembilan kali pada malam hari.