(Minghui.org) Pusat Pendidikan Hukum Guangdong, juga dikenal dengan Pusat Cuci Otak Sanshui, adalah penjara hitam yang dijalankan oleh Kantor 610 Guangdong.

Penjara hitam merupakan jaringan dari pusat penahanan di luar hukum yang didirikan di seluruh Republik Rakyat Tiongkok.

Ratusan praktisi Falun Gong telah ditahan di fasilitas ini selama bertahun-tahun. Mereka mengalami sejumlah kekerasan fisik dan mental, dengan tujuan memaksa praktisi melepaskan keyakinan spiritual mereka.

Awalnya, pusat cuci otak ini terkenal karena memukuli praktisi dengan tongkat listrik, membakar mereka dengan air panas, dan menaburkan garam pada luka mereka. Juga dilaporkan bahwa praktisi diberi makanan yang dicampurkan obat tidak jelas yang menyebabkan demensia.

Memanfaatkan Kelemahan Psikologis

Terjadi perubahan taktik yang dimulai beberapa tahun lalu. Para penjaga menggunakan cara halus dan metode menjebak untuk memaksa praktisi melepaskan keyakinan mereka. Dikatakan bahwa seluruh staf sangat terlatih dan ahli dalam menemukan dan memanfaatkan kelemahan psikologis.

Tidak seperti kamp kerja paksa, dimana praktisi Falun Gong diperlakukan sebagai kriminal, praktisi di sini diberi, setidaknya pada awalnya, tempat tinggal yang nyaman dan makanan enak. Staf memperlakukan pendatang baru sebagai teman dengan tujuan untuk mempelajari tentang kehidupan pribadi, pengalaman kultivasi, dan kepentingan umum mereka. Mereka bersimpati dan bahkan setuju dengan pemahaman serta pengalaman praktisi. Mereka memperlihatkan pemahaman tinggi dan rasa hormat kepada praktisi. Begitu mereka menjalin hubungan kepercayaan dengan praktisi, mereka berusaha untuk mempengaruhi mereka dengan pemahaman menyimpang dari ajaran Falun Gong.

Meskipun diperlakukan dengan ramah, praktisi tidak memiliki kebebasan. Setiap praktisi ditahan di ruang isolasi dan diawasi oleh seorang asisten. Setiap ruang diperlengkapi dengan kamera pengawas. Praktisi tidak bisa meninggalkan ruangan mereka kecuali untuk jadwal jalan-jalan. Makanan dibawakan oleh asisten.

Praktisi tidak diperbolehkan mengakses dunia luar dan dilarang untuk membaca buku-buku atau melakukan latihan Falun Gong. Mereka dipaksa untuk mengikuti rutinitas sehari-hari dengan ketat dan digeledah secara acak serta pemeriksaan fisik. Staf menciptakan rencana individu bagi setiap praktisi berdasarkan latar belakang, kondisi keluarga dan sejarah mereka. Staf mengadakan pertemuan rutin untuk membahas kemajuan setiap praktisi dan mengubah rencana mereka seperlunya.

Beberapa taktik tipikal digunakan adalah: - memfitnah website Minghui, sebuah website yang didirikan oleh praktisi untuk memublikasikan artikel berbagi pengalaman kultivasi, penganiayaan, dan konten lainnya; - memutarbalikkan fakta dan menyatakan bahwa praktisi menyebabkan diri sendiri dan keluarga mereka dalam bahaya; - memaksa praktisi untuk menonton video propaganda yang memfitnah Falun Gong dan meminta mereka untuk menulis laporan pemahaman; - mengajak anggota keluarga bekerja sama dengan polisi dalam “mengubah” praktisi.

Praktisi diberitahu bahwa mereka akan dipindahkan ke pusat penahanan lain jika menolak untuk melepaskan Falun Gong. Jika seorang praktisi masih menolak untuk “diubah” setelah dua atau tiga bulan, metode fisik akan digunakan. Praktisi mungkin tidak diperbolehkan tidur atau hukuman fisik.

Menurut informasi yang belum lengkap, sekarang ini paling tidak empat praktisi ditahan di Pusat Cuci Otak Sanshui:

1. Ye Xiaojie, wanita, 50 tahunan, ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan pada 24 Februari 2017.

2. Hu Shunhua (wanita) ditangkap pada 2 Januari 2017 karena membagikan materi informasi Falun Gong. Dia dibawa ke Pusat Penahanan No. 2 Dongguan sebelum dipindahkan ke pusat tahanan ini pada Februari 2017.

3. Zhu Yuhong (wanita) ditangkap pada 15 November 2016. Keluarganya diberitahu bahwa dia telah dibawa ke pusat penahanan ini.

4. Li Yun (pria) ditangkap dan dibawa ke pusat penahanan ini pada 29 Maret 2017.