Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tentara Kembali Berkultivasi Setelah Melepaskan Dafa ketika Penganiayaan

24 Mei 2017 |   Oleh praktisi Falun Dafa dari Qindao, Shandong, Tiongkok

(Minghui.org) Saya adalah seorang prajurit di Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Tiongkok sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa.

Itu akhir tahun 1997 ketika saya diberi Zhuan Falun (Jilid II) oleh istri saya. Saya sangat terkesan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam buku itu. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membaca Zhuan Falun, buku utama Dafa. Setelah membaca buku ini, pandangan hidup saya secara fundamental mengalami perubahan. Saya memahami tujuan sesungguhnya dari kehidupan.

Setelah kembali ke unit militer, saya mengikuti prinsip-prinsip Dafa “Sejati-Baik-Sabar” dan menolak korupsi atau menerima suap.

Saya membantu prajurit yang keluarganya mengalami kesulitan keuangan dan membersihkan toilet di perkemahan batalion kami ketika saya ada waktu. Saya membuang pikiran menyuap atasan dalam mempromosikan saya, kemudian melepas keterikatan nama dan keuntungan pribadi.

Di awal saya berkultivasi Dafa, gangguannya luar biasa. Saya tidak bisa tenang ketika melakukan latihan. Bahkan beberapa kitab suci ajaran Buddha yang pernah saya pelajari di masa lalu muncul di pikiran saya ketika melakukan latihan. Selama saya menekannya, gangguan itu berhenti setelah beberapa waktu.

Sedih karena Melepaskan Kultivasi

Sebelum terjadinya penganiayaan itu, Komisi Militer Pusat menuntut bahwa unit militer mendata jumlah praktisi Falun Gong di tentara, menjanjikan tidak akan ada yang menderita karenanya.

Saya hendak melaporkan bahwa saya adalah seorang praktisi, tapi salah satu atasan saya menghentikan saya. Dia mengatakan bahwa partai komunis Tiongkok (PKT) tidak akan menepati janjinya. Dia terbukti benar. Saya selamat dari penganiayaan karena perlindungannya. Karena perbuatan baiknya, ia mendapatkan impian kerjanya di badan pemerintah daerah pada saat pensiun.

Setelah 20 Juli 1999, lebih dari seratus personil militer yang mengaku menjadi praktisi Dafa dipecat secara tidak hormat dan dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan militer PKT.

Seorang direktur baru ditugaskan ke perkemahan saya, dengan promosi dia menuntut saya melepaskan Falun Dafa. Karena takut, saya setuju pada permintaannya dan menghancurkan buku-buku Dafa. Namun, saya merasa sangat sedih dan menyesal, dan menangis sedih. Saya tahu bahwa saya telah gagal memenuhi harapan Guru.

Setelah beberapa waktu, saya berpikir tentang kultivasi lagi. Namun, saya sangat kecil hati oleh kesalahan yang pernah saya lakukan dan berasumsi bahwa saya telah dicampakkan sebagai pengikut Dafa. Tidak dapat melepaskan simpul dalam pikiran saya, pikiran untuk kembali pada kultivasi Dafa saya lepaskan.

Kembali ke Dafa

Ibu saya meninggal pada bulan Maret tahun 2000 setelah dianiaya karena menolak melepaskan keyakinannya pada Dafa. Saya menangis sampai air mata merasa baal.

Saya tidak hanya menderita masalah kesehatan serius tapi juga terbangun setiap malam dari sakit luar biasa di tubuh bagian atas dan mimpi buruk.

Berkecil hati dengan pikiran obsesif bahwa Guru tidak lagi melindungi saya, saya pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan fisik. Saya diberitahu bahwa saya sehat.

Dalam mimpi satu malam, Yuanshen saya melafalkan, “Buddha Amitabha, lindungi saya!” Tiba-tiba, cahaya terang keemasan besar sekali menerjang ke arah saya. Saya pikir itu Buddha Amitabha datang menyelamatkan saya. Tapi kemudian, saya melihat Falun di perut bawah saya mulai berputar sangat cepat, seperti angin topan. Topan itu meninggalkan tubuh saya dan terus berputar dari atas kepala saya. Putarannya menarik Yuanshen saya keluar dari tubuh dan naik ke udara. Saya menyadari Falun yang diberikan kepada saya oleh Guru, masih ada, dan Guru masih menjaga saya. Saya memutuskan untuk kembali ke Dafa.

Setelah bangun, saya memutuskan untuk menyingkirkan semua pikiran negatif, seperti “Guru tidak menginginkan saya lagi,” “Guru tidak akan melindungi saya lagi,” dan “Tidak ada gunanya terus berkultivasi.” Saya mengatakan kepada diri sendiri bahwa Guru masih melindungi saya. Apa yang saya takutkan? Saya lepaskan keterikatan hidup dan mati dan tidak lagi peduli tentang rasa sakit di tubuh saya. Begitu pikiran ini muncul, tubuh saya segera nyaman, dan mendengar suara meletus berasal dari tulang dan persendian saya. Setelah itu, rasa sakit itu hilang.

Keesokan harinya, saya katakan kepada mertua bahwa saya akan melanjutkan berkultivasi Dafa. Ini adalah sembilan bulan setelah saya dipaksa melepaskan kultivasi. Suatu malam, saya bermimpi, di mana Guru bertanya dengan hangat pada saya, “Kau kembali?” Saya jawab, “Saya kembali.” Saya melihat senyum lega di wajah Guru sebelum menghilang.

Meningkat dalam Dafa

Setelah saya kembali berkultivasi, Guru cepat membersihkan tubuh saya: tiga hari pertama, ketika saya akan mulai melakukan latihan di pagi hari, saya muntah dan diare. Saya baik-baik saja jika tidak melakukan latihan. Saya menyadari ini berhubungan dengan pemurnian tubuh saya dan melanjutkan latihan sesudahnya.

Setelah melewati kesengsaraan fisik, kesengsaraan mental muncul. Setiap kali saya akan mengambil Zhuan Falun, pikiran seperti “Ini palsu, jangan membacanya” muncul. Saya tetap teguh dalam membaca buku dan mengatasi karma pikiran. Setelah tekun tiga bulan, Guru membantu saya menyingkirkan karma pikiran, dan saya tidak lagi punya pikiran seperti itu ketika membaca buku.

Namun, apa yang mengikuti adalah saya tertidur setiap kali membaca buku itu, kadang-kadang setelah kurang dari dua halaman. Saya tidak bisa membuka kelopak mata dan buku jatuh ke lantai setelah tertidur. Saya penasaran dan berpikir apa yang harus dilakukan. Muncul sebuah solusi: Saya akan menampar kepala saya sendiri setiap kali saya mengantuk. Ini membersihkan pikiran saya sedikit, dan saya akan terus membaca. Setelah saya bertahan dengan cara ini selama beberapa bulan, saya tidak lagi merasa mengantuk ketika membaca buku dan merasa lebih energik.

Kesengsaraan saya berikutnya adalah konflik dengan keluarga. Karena istri saya berhenti berkultivasi setelah penganiayaan dimulai, setiap kali saya belajar Fa, dia menonton TV dengan suara keras. Rumah kami hanya satu kamar. Ketika saya membaca keras-keras untuk meredam suara TV, istri dan anak akan mengeluh bahwa saya mengganggu mereka menonton TV. Saya hanya bisa melatih diri untuk berkonsentrasi, menenangkan pikiran, dan memblokir suara lain dari ruang saya. Setelah beberapa waktu, saya sudah terbiasa dan dengan tenang bisa belajar Fa terlepas dari kebisingan eksternal.

Itu sama dengan latihan di pagi hari: Saya harus mengecilkan musik sampai saya nyaris tidak bisa mendengarnya, sebelum istri saya puas. Setelah beberapa waktu, pendengaran saya membaik.

Saya membuat terobosan cepat waktu itu. Guru juga mengawasi saya dan membuat saya bertahan. Kami tidak ada alarm di rumah, jadi saya tidak punya cara untuk bangun dan memulai latihan tepat waktu. Namun, dalam tidur saya setiap pagi mendengar dering telepon. Setelah bangun, saya menyadari bahwa telepon itu sebenarnya tidak berdering dan itu adalah waktu untuk melakukan latihan. Seperti ini setiap hari. Seiring waktu, saya sudah terbiasa dan akan bangun tepat waktu. Jika saya malas satu hari dan berbaring di tempat tidur, tubuh saya tiba-tiba semuanya sakit; ketika saya menyadari masalah saya dan mulai melakukan latihan, rasa sakit itu hilang. Itu benar-benar ajaib.

Suatu kali, Guru mengizinkan saya melihat guanding seperti apa: gelombang hangat mulai dari bagian atas kepala dan bergerak ke seluruh tubuh saya. Itu sangat nyaman.

Pada tahun 2002, istri saya tidak hanya kembali berkultivasi tapi juga sangat rajin.

Tiga tahun kemudian, saya mulai bekerja di bagian sipil dan ingin memproduksi materi, sehingga praktisi bisa mendistribusikan dan memberitahu orang-orang tentang penganiayaan. Saya juga belajar memuat ceramah Fa dan musik latihan ke MP3 untuk membantu praktisi lain.

Pekerjaan ini memberi saya banyak kesempatan untuk meningkatkan Xinxing. Saya bertanya-tanya apakah saya harus memasukkan kompensasi semua usaha dan biaya perjalanan yang timbul dalam menyediakan audio player ke praktisi. Saya berpikir, “Saya menjual lebih murah daripada harga toko-toko lokal. Jika saya juga kenakan berbeda, pendapatan aliran dana seperti itu apa baik! Bukankah juga masuk akal karena saya memberikan perawatan gratis? Praktisi tidak akan berkata sesuatu.” Tapi saya segera menyadari bahwa pikiran-pikiran ini salah. Bukankah saya mengumpulkan keuntungan dari Dafa? Saya belum melepaskan keterikatan keuntungan pribadi. Saya memutuskan untuk terus melanjutkan, hanya memungut biaya yang saya bayar dan menyediakan layanan pemeliharaan gratis. Seiring waktu, keterikatan saya untuk keuntungan pribadi benar-benar lenyap.

Dalam 19 tahun saya berkultivasi Dafa telah benar-benar menjadi perjalanan yang luar biasa. Meskipun banyak keterikatan saya telah disingkirkan, ada beberapa yang belum sepenuhnya saya lepaskan, dan dalam banyak hal saya jauh dari persyaratan Guru. Saya masih harus bekerja keras, menemukan kesenjangan dalam kultivasi, dan lebih gigih maju supaya tidak mengecewakan penyelamatan belas kasih Guru.