Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Praktisi Falun Gong Malaysia Merayakan Hari Falun Dafa Sedunia

26 Mei 2017

(Minghui.org) Pada Hari Falun Dafa Sedunia, 13 Mei 2017, praktisi Falun Gong Malaysia bersama dengan sekelompok dari Vietnam, mengadakan dua pawai di Negara Bagian Selangor untuk menyelenggarakan hari itu dan mengirimkan ucapan selamat ulang tahun kepada Guru Li Hongzhi, pencipta dari latihan kultivasi Tiongkok kuno ini.

Pawai pertama berangkat siang hari di Kota Seri Kembangan. Pawai dipimpin oleh Tian Guo Marching Band lokal, dan kemudian diikuti oleh tim genderang pinggang, tim tarian naga, dan satu kelompok praktisi berpakaian bidadari memperagakan latihan.

Pawai Falun Gong di Malaysia pada Hari Falun Dafa Sedunia.

Penduduk setempat Rathakrishnan, yang tidak pernah melihat pawai Falun Gong sebelumnya, sangat menyukai penampilan dalam pawai itu. Ia berharap praktisi akan mengadakan ini setiap tahun.

Setelah pawai pertama, praktisi bergegas menuju ke kota kedua, Petaling Jaya, untuk pawai kedua yang mulai jam 6 sore.

Pawai kedua, di Kota Petaling Jaya.

Elaine (kiri) terkejut melihat pawai sedemikian besar.

Aishah menyukai pawai itu. Ia mengatakan suaminya mereka keseluruhan pawai.

Selain memberi tahu publik apa itu Falun Gong, praktisi juga mengekspos penganiayaan berat di Tiongkok. Banyak penonton menyatakan dukungan bagi perlawanan damai Falun Gong.

Saiful berharap Falun Gong sukses dalam perlawanan damai mereka.

Saiful mendengar tentang penganiayaan. Sebagai penjaga keamanan, ia tidak menyukai kekerasan, dan berharap PBB bertindak untuk melindungi hak asasi manusia. Ia sangat mengecam pengambilan organ yang disetujui negara di Tiongkok.

“Hanya iblis yang bisa melakukan kejahatan sedemikian mengerikan,” katanya.

Saiful mendorong praktisi untuk terus melakukan kerja baik ini untuk meningkatkan kesadaran akan penganiayaan. Ia juga berterima kasih kepada Guru Li Hongzhi yang telah memperkenalkan latihan sedamai itu ke publik.

Guru musik Rahim, yang prihatin dengan masalah hak asai manusia di Tiongkok, percaya Falun Gong akan segera kembali mendapatkan kebebasannya di Tiongkok.

Azman (kiri 1) belum pernah mendengar tentang penganiayaan. Setelah berbicara dengan praktisi, ia juga menyatakan dukungan untuk Falun Gong.

Praktisi Falun Gong, Zhuang Chenli mendengar latihan ini dari abangnya dan mulai berlatih sembilan tahun yang lalu.

Praktisi Zhuang Chenli percaya sangat penting ada lebih banyak lagi orang yang tahu mengenai penganiayaan, jadi akan semakin banyak orang yang akan bergabung dalam perlawanan damai ini dan mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan untuk mengakhirinya.

Li Meili, Enam puluh delapan tahun merasa beruntung menjadi praktisi.

Li Meili mendengar tentang Falun Gong ketika penganiayaan mulai pertama kali pada tahun 1999. Karena ingin tahun ia membaca materi Falun Gong, dan merasa tertarik. Ia dan suaminya adalah dua praktisi pertama di Distrik Kluang.

“Saya sangat menghargai kesempatan berlatih Falun Gong, yang memberikan saya kesehatan, kebaikan, dan keluarga yang harmonis,” ia berkata, “Saya berterima kasih kepada Guru Li untuk mengajari saya prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Ini mengapa saya datang ke sini untuk bermain genderang pinggang dalam pawai ini.”