Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Ibu dan Putra Berkultivasi Falun Dafa

4 Mei 2017 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Ibu saya, seorang Buddhis, meninggal saat bermeditasi beberapa waktu yang lalu. Dia mengunjungi saya dalam mimpi pada suatu malam dan mengatakan bahwa dia hidup senang di sebuah gunung yang dipenuhi oleh bunga persik. Dia juga mengatakan jika saya berkultivasi dengan gigih, saya bisa bergabung dengannya di surga saat waktunya tiba. Saya memikirkan bagaimana saya harus memulai? Saya bertanya-tanya apa yang dimaksud ibu dengan berkultivasi.

Saat ibu masih hidup, dia sering mengunjungi kuil untuk sembahyang. Saya berpikir mungkin itu yang dia maksud. Saya pergi mengunjungi berbagai kuil untuk berdoa. Akhirnya, saya menyadari bahwa selama ini saya terus berjuang untuk menemukan jalan berkultivasi dan kembali ke surga.

Menemukan Dafa Besar

Seorang praktisi Falun Dafa datang ke desa saya pada tahun 1997 dan memperkenalkan latihan pada kelompok kami. Ketika saya melihat foto Guru Li (pencipta), saya menangis, segera tahu bahwa Guru ada di sini untuk menyelamatkan saya.

Saya mulai belajar Falun Dafa secara teratur dan dengan tekun berlatih. Pada saat itu, hanya ada satu buku Zhuan Falun (ajaran utama latihan ini) dan satu rekaman video dengan instruksi latihan di desa kami, jadi kami semua belajar Fa dan melakukan latihan bersama.

Saya sering merasa tidak enak, dengan sensasi dingin di dalam tubuh. Namun, begitu saya mulai berlatih Falun Dafa, gejala hilang. Setelah sekitar tiga bulan, berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti sakit maag, pusing, dan patah tulang lumbal, semuanya lenyap. Secara umum, saya merasa sangat nyaman dan energik seolah ada yang mendorong saat saya mengendarai sepeda. Fenomena yang saya alami digambarkan sebagai hal yang wajar di Zhuan Falun dan saya sekarang mendapat manfaatnya. Saya sangat bersyukur, dan kepercayaan diri saya terhadap Falun Dafa semakin kuat.

Saya sendiri akhirnya mendapatkan buku Zhuan Falun dan kaset ceramah Guru pada bulan Agustus 1998. Namun, karena saya buta huruf, saya tidak dapat segera membaca Zhuan Falun, jadi saya berlutut di depan foto Guru dan memintanya untuk membantu saya membaca. Pada siang hari, saya meminta praktisi lain membacakan untuk saya. Di malam hari, saya mendengarkan kaset audio. Akhirnya, karakter Zhuan Falun mulai bersinar saat saya melihatnya. Dalam beberapa bulan, saya bisa membaca keseluruhan buku dan juga menghafal Hong Yin. Keluarga saya, rekan praktisi, dan saya semua bisa menyaksikan kekuatan Falun Dafa.

Guru berkata,

"Belajar Fa mendapatkan Fa

Banding belajar banding kultivasi

Cocokkan setiap masalah

Dapat melakukannya berarti berkultivasi." ("Berkultivasi Nyata" di Hong Yin)

Saya menyelaraskan diri lebih dekat dengan prinsip-prinsip Falun Dafa. Dulu, saya membenci siapa pun yang mengejek saya. Setelah saya menjadi seorang praktisi Dafa, saya menyadari bahwa itu semua karena hubungan karma yang kadang-kadang diganggu oleh orang-orang tertentu. Rasa benci saya hilang, dan pada gilirannya, hubungan saya dengan orang lain menjadi jauh lebih menyenangkan. Saya juga bisa lebih tenang bilamana suami saya tidak sabar dengan saya.

Melihat manfaat Falun Dafa, orang-orang di sekitar saya mulai berlatih juga. Putra saya segera jadi tertarik dan membaca ceramah dan melakukan latihan bersama saya. Setelah mulai berlatih, dia memperkenalkan Falun Dafa kepada lebih banyak orang, akhirnya mengorganisasi sebuah kelompok kecil bersama tiga orang muda lainnya secara teratur bertemu dan belajar Fa.

Putra Saya Dianiaya karena Berlatih Falun Dafa

Ketika rezim komunis mulai menganiaya Falun Dafa pada bulan Juli 1999, saya dan putra saya mulai berbicara dengan orang-orang tentang fakta Falun Dafa.

Putra saya ditangkap pada bulan Juni 2001. Dia ditahan dan disiksa lebih dari 50 hari. Dia pulang dengan luka parah. Begitu sampai di rumah, polisi datang ke rumah kami untuk mengganggu. Putra saya tidak ada pilihan selain pergi dari rumah.

Putra saya memasang stiker Falun Dafa pada bulan Januari 2002 ketika dia ditangkap lagi. Kali ini mereka membawanya ke kamp kerja paksa, di mana dia akhirnya ditahan selama dua tahun. Di kamp, putra saya dipaksa jongkok di kandang besi sambil diikat ke tempat tidur, dijemur di bawah sengatan sinar matahari untuk waktu yang lama di musim panas, disiram dengan air es dari atas kepala selama musim dingin, dan secara teratur mengerjakan pekerjaan sulit. Ketika dia dibebaskan karena waktunya di kamp telah habis, dia dalam kondisi fisik yang buruk.

Dia ditangkap untuk ketiga kalinya pada Maret 2007 Dia disiksa selama dua puluh hari sebelum dibawa ke kamp kerja paksa selama dua tahun lagi, di mana dia memutuskan untuk melakukan mogok makan untuk memprotes semua ketidakadilan tersebut.

Meskipun ditangkap berkali-kali, putra saya dalam keadaan selamat dengan berkah Guru. Seperti putra saya, saya juga diganggu dan dianiaya karena berlatih Falun Dafa secara terbuka. Namun, saya mengerti bahwa praktisi Falun Dafa harus gigih tidak peduli seberapa parah penganiayaan yang kita hadapi.

Saya Tetap Teguh

Ketika putra saya pergi, polisi secara teratur datang mencarinya. Mereka memasang kamera pengawas di luar rumah dan mengatur agar orang-orang mengawasi tempat tinggal saya. Ketika ada yang datang, seperti anak perempuan saya, polisi dengan saksama menggeledah barang-barang saya. Kerabat dan tetangga tidak mengerti apa yang sedang terjadi, dan memperburuk keadaan, suami saya sering berteriak pada saya. Saya sabar menghadapi kesulitan-kesulitan ini, saya ingat apa yang Guru katakan:

"Mencapai kesempurnaan memperoleh buah status Buddha

Mengalami penderitaan dianggap bahagia

Lelah tubuh belum dianggap derita

Berkultivasi hati paling sulit dilewati

Tiap rintangan harus diterobos

Di mana-mana semua ada iblis

Ratusan derita sekaligus menimpa

Lihat dia bagaimana hidup

Bisa menelan derita dunia,

Keluar duniawi adalah Buddha." ("Derita Pikiran dan Hatinya" di Hong Yin)

Saya menyadari bahwa semakin sulit situasinya, semakin rajin kami harus belajar Fa dan tetap melakukan hal-hal yang dibutuhkan. Saya mengirim materi Falun Dafa ke praktisi di desa lain dan secara teratur berbicara dengan orang-orang tentang Dafa.

Saya diculik pada bulan November 2008 dan dibawa ke Pusat Cuci Otak Xianyang. Saya terus-menerus dipaksa menonton video yang memfitnah Guru dan Falun Dafa. Saya mengatakan kepada penculik bahwa melakukan hal-hal seperti ini adalah kejahatan. Saya tetap rajin dan dibebaskan setelah menghabiskan dua puluh enam hari di penahanan.

Putra saya dan saya menuntut Jiang Zemin pada tahun 2015 untuk melawan penganiayaan yang telah kami derita.

Selama dua puluh tahun saya sebagai praktisi Falun Dafa, saya menyadari bahwa selama kami percaya pada Falun Dafa dan tetap gigih, kebijakan dan kemampuan kami akan meningkat, sehingga kami bisa kembali ke rumah yang sebenarnya.