Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Dua Puluh Tahun Mendapat Berkah dari Falun Dafa

5 Mei 2017 |   Oleh praktisi Falun Dafa di Mongolia Dalam

(Minghui.org) Saya lahir dengan kondisi sakit-sakitan, dan putri saya juga sakit-sakitan. Kami berdua sering keluar masuk rumah sakit. Karena suami saya satu-satunya orang yang sehat di keluarga kami, ia menjadi satu-satunya pencari nafkah dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Menjelang akhir tahun 1995, suami saya tiba-tiba sakit karena hepatitis dan penyakit kuning, dan dirawat di rumah sakit setempat. Meski dirawat, kondisinya memburuk.

Berlatih Falun Dafa

Sewaktu di rumah sakit, suami menyarankan agar kami berjalan-jalan pada 13 Mei 1996. Saat beristirahat di bangku, seorang karyawan rumah sakit lewat. Dia mengatakan sedang dalam perjalanan ke kelas qigong dan bertanya apakah kami tertarik untuk mempelajarinya. Saya membujuk suami yang ragu untuk ikut bersama saya ke kelas Qigong.

Di tempat latihan, kami menonton video Ceramah Guru Li di Guangzhou. Saya sangat tersentuh oleh kata-kata Guru dan menyadari dengan pasti bahwa saya menemukan latihan kultivasi yang saya cari.

Sejak saat itu, kami mengunjungi tempat latihan setiap hari dan pada malam keempat, saya merasakan aliran hangat dari kepala sampai kaki. Setelah itu saya tidak lagi mengalami gejala penyakit yang saya derita selama bertahun-tahun.

Sebaliknya, suami mengatakan bahwa tubuhnya terasa lebih berat setiap hari. Saya teringat akan tulisan di kertas yang kami pasang pada pakaiannya, berharap ini akan membantu pemulihannya. Kami melepaskan tulisan itu dan membakarnya. Yang mengherankan kami, kondisi suami saya segera membaik dan saat diperiksa, hasil tes darahnya normal! Kami mengurus prosedur pulang ke rumah.

Segera setelah itu, putri saya mulai berlatih bersama kami. Dalam beberapa hari, dia terbaring di tempat tidur dengan demam tinggi selama tiga hari berturut-turut. Pada hari ketiga demamnya, bersamaan dengan berbagai penyakit kronis, telah lenyap.

Dafa Menampakkan Kekuatan

Awal penganiayaan, suami saya melepaskan latihan kultivasi, namun saya terus berkultivasi. Saya memiliki pemahaman yang kurang dan melakukan hal-hal yang ekstrem. Akibatnya, saya sering dianiaya oleh pihak berwajib. Saya bahkan berkompromi dengan mereka dalam tiga kesempatan terpisah, yang menyebabkan masalah bagi keluarga dan kerugian bagi Dafa.

Awalnya, suami melindungi saya karena dia yakin akan kebaikan Dafa. Namun dia menjadi kecewa dengan tingkah laku saya yang ekstrem dan mulai memukul dan mencaci maki saya, dan mengancam dengan perceraian saat memaki-maki Guru dan Dafa.

Dengan rajin belajar Fa dan membaca artikel di Mingguan Minghui, saya sedikit demi sedikit melihat kesalahan tindakan saya dan selalu berusaha untuk berbelas kasih. Saya melakukan yang terbaik dengan bersikap ramah dan lebih perhatian pada suami, dan saya mengoreksi cara klarifikasi fakta yang dulunya tidak baik. Perlahan-lahan saya mengasihi suami, dan sikapnya terhadap Dafa dan saya berubah menjadi lebih baik.

Penyakit suami yang pernah ia derita kambuh parah pada bulan Oktober 2005. Kami membawanya ke rumah sakit untuk perawatan. Setelah menyadari bahwa perawatan medis yang mahal pun tidak menjamin penyembuhannya, suami saya patah semangat dan menangis. Praktisi lain menasihatinya untuk melanjutkan latihan kultivasi.

Dia berkata, "Saya merobek buku-buku Dafa dan mencaci Dafa. Saya malu meminta bantuan Dafa!"

Saudari dan praktisi membujuk suami untuk belajar Fa dan membaca artikel yang diterbitkan di Mingguan Minghui. Siang itu demam tinggi dan diare lenyap, dan berhenti menjelang tengah malam. Dia sudah pulih dalam lima hari.

Putri Bungsu Teguh Berkultivasi

Karena penganiayaan, saya dipenjara secara ilegal berkali-kali atau terpaksa meninggalkan rumah untuk menghindari penangkapan. Akibatnya, saya sering tidak berada di rumah. Putri bungsu saya baru berusia dua tahun saat dia mengalami perpisahan pertamanya yang berkepanjangan dengan saya.

Meskipun ketiadaan saya telah menyebabkan dia sangat sedih dan menderita, putri bungsu saya tetap teguh dalam berkultivasi Dafa. Selama tahun-tahun sekolahnya, dia sering mengklarifikasi fakta tentang Dafa kepada teman sekelas dan teman-temannya, dan membujuk mereka mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi pemuda.

Orang tua teman sekelasnya sangat terkesan dengan kedewasaan dan rasa tanggung jawab putri saya sehingga mereka sering mengundangnya ke rumah mereka. Putri saya akan memanfaatkan kesempatan untuk memberi mereka materi klarifikasi fakta dan menjelaskan fakta tentang Dafa.

Saat belajar di SMA, putri saya mengambil kesempatan untuk mengklarifikasi fakta kepada tujuh teman sekelasnya.

Dia menjelaskan manfaat kesehatan dan perbaikan nilai moral yang saya alami dari latihan kultivasi dan penganiayaan yang saya derita.

Di antara tujuh teman sekelasnya adalah seorang siswa yang sering berkelahi dan mengabaikan pelajaran. Dia pura-pura tidur begitu putri saya mulai berbicara. Namun, menjelang akhir ceritanya, murid itu tiba-tiba duduk tegak dan berseru, "Ibu kamu adalah pahlawan! Dia harus terus berlatih dan berkultivasi. Saya mendukungnya!"

Teman sekelasnya yang lain juga tergerak dan menangis. Putri saya menyuruh mereka mengingat kata-kata itu, "Falun Dafa baik; Sejati-Baik-Sabar baik." Dia juga membantu mereka mundur dari organisasi pemuda PKT.

Sejak saat itu, ketujuh teman sekelas ini secara aktif membantu putri saya setiap kali dia mengklarifikasi fakta kepada orang lain. Mereka bahkan membantunya menulis slogan klarifikasi fakta.

Kejahatan Telah Dilenyapkan

Anak putri sulung saya berusia dua setengah tahun. Namun dia sudah bisa memancarkan pikiran lurus dan menghafal bagian Fa Guru.

Putri sulung saya dianiaya dan hampir menyerah berkultivasi. Pada pertengahan tahun 2015, cucu perempuan saya lemas karena demam tinggi selama saya tidak di rumah. Khawatir, anak perempuan saya memberi obat pada anaknya, tapi demamnya tidak turun.

Saya kembali pada malam keempat dan pergi mengunjungi cucu saya, yang menangis karena tidak nyaman. Saya mengatakan kepada putri dan cucu untuk memancarkan pikiran lurus. Perlahan cucu saya tenang, meski demamnya tetap ada. Saat dia terbaring gelisah di tempat tidur, saya mengatakan kepadanya, "Minta Guru untuk membantu kamu." Cucu saya setuju.

Setelah beberapa saat, dia berdiri di tempat tidur, membuka matanya, dan berkata, "Guru telah datang untuk menyelamatkan saya!" Putri saya menyentuh keningnya dan mengatakan bahwa demamnya telah hilang. Cucu perempuan saya memberi isyarat dengan tangannya yang kecil dan berkata, "Iblis telah dimusnahkan!" Putri saya dan suaminya tercengang melihat pemulihannya yang cepat.