(Minghui.org) Meimei (nama panggilan), keponakan dari praktisi Falun Dafa Liang, terlahir dengan bagian telinga hilang. Meskipun demikian, dia menikah dan hidup dengan cukup bahagia. Ketika dia mengandung, dokter memberitahu dia bahwa bayinya mungkin bisa menderita deformity dan menyarankan dia menggugurkannya.

Orangtua dari kedua pihak pasangan itu menekan pasangan muda ini mengikuti saran dokter. Ibunda Meimei merasa khawatir bahwa bayi yang cacat itu akan mengancam nyawa putrinya. Mereka membawa laporan dokter ke rumah sakit lain untuk mendapatkan opini kedua.

Meimei suka membaca materi klarifikasi fakta Falun Dafa dan mendukung bibinya berlatih. Meimei bertanya pada Liang apa yang harus dilakukan. Liang mengatakan bahwa dia tidak boleh melakukan aborsi, bahkan jika anak itu cacat, karena hal itu adalah pembunuhan, dan dia akan mengalami pembalasan karma di masa depan.

Dia mengingatkan keponakannya, “Kamu mengetahui fakta kebenaran Falun Dafa. Kamu sudah mundur dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi terkaitnya. Guru Dafa akan melindungi kamu. Kamu harus benar-benar percaya bahwa Guru akan menjaga kamu.”

“Mulai sekarang, kamu harus mengucapkan berulang-ulang di dalam hati ‘Falun Dafa Hao (baik), Zhen-Shan-Ren Hao (Sejati-Baik-Sabar baik).’ Guru akan mengatur dan memberikan seorang bayi yang sehat.”

Meimei dengan tulus melafalkan, “Falun Dafa Hao, Zhen-Shan-Ren Hao.” Beberapa hari kemudian, mereka menerima opini kedua, yang menyatakan bahwa janinnya normal. Meimei menelepon Liang sambil meneteskan air mata dan meminta dia agar menyampaikan terima kasih kepada Guru karena telah menyelamatkan nyawa bayinya.

Putri Meimei sekarang berumur kira-kira tiga tahun dan sangat sehat, ramah, serta pinter.

Percaya Dafa Mengubah Nasib Seorang Anak Kecil

Cao (nama panggilan) sering meminta informasi tentang Falun Dafa kepada koleganya Zhang, seorang praktisi Falun Dafa. Dia mendukung Zhang berkultivasi dan mundur dari PKT serta organisasi afiliasinya.

Suatu hari Cao memberitahu Zhang bahwa istrinya sedang mengandung, namun dokter memberitahu mereka bahwa janinnya tidak normal dan menyarankan istrinya melakukan aborsi. Kedua pihak keluarga menekan mereka untuk mengikuti saran dokter, dan bahkan seseorang mengancam akan menenggelamkan bayi yang baru lahir.

Istri Cao mengandung enam bulan ketika pasangan itu meminta nasihat kepada Zhang. Zhang memberitahu mereka bahwa melakukan aborsi adalah pembunuhan dan menyarankan mereka untuk mengulang-ulang mengucapkan, “Falun Dafa Hao, Zhen-Shan-Ren Hao.”

Hasil ultrasound (USG) sebulan kemudian tidak menunjukkan perubahan.

Cao tertekan ketika memberitahu Zhang. Zhang bertanya pada Cao apakah dia pernah melakukan keburukan, seperti memfitnah Dafa atau menghancurkan materi klarifikasi fakta. Cao mengatakan tidak pernah melakukan hal seperti itu. Zhang kemudian bertanya apakah istri atau orangtuanya mungkin pernah melakukan hal seperti itu.

Cao bertanya pada anggota keluarganya. Ternyata ayahnya, yang terkenal di kalangan komunitas umat Buddha, pernah memublikasikan sebuah artikel yang mendeskritkan Dafa.

Ketika Cao memberitahu hal ini, Zhang meminta dia agar menyuruh ayahnya untuk melafalkan “Falun Dafa Hao, Zhen-Shan-Ren Hao” dengan tulus setiap hari dan menyesali apa yang telah dia lakukan.

Awalnya, ayahanda Cao tidak percaya apa yang dikatakan oleh putranya, jadi Cao mengumpulkan segala macam materi klarifikasi fakta untuk ayahnya. Setelah membaca materi-materi itu, ayahanda Cao mengubah sikapnya dan mulai mengucapkan berulang-ulang dua kalimat tersebut.

Sebulan kemudian, istri Cao pergi untuk melakukan USG lagi yang menunjukkan bahwa janinnya sudah normal. Dokter terkejut. Cao segera menelepon Zhang dari rumah sakit untuk mengabarkan berita baik.

Sekarang Cao sering membantu Zhang menjelaskan fakta penganiayaan kepada rekan-rekan kerja mereka, dan ayahnya sering membawa cucunya untuk mengunjungi Zhang.