(Minghui.org) Pada hari Jumat, 9 Juni 2017, relawan DAFOH (Doctors Against Forced Organ Harvesting) di Indonesia diundang oleh Universitas Matana, Tangerang Selatan untuk menyelenggarakan bersama pemutaran Film Human Harvest, yaitu film dokumenter produksi Kanada yang mengungkap praktek pengambilan organ tubuh secara ilegal dari para praktisi Falun Gong di Tiongkok. Kejahatan kemanusiaan serius tersebut ironisnya direstui oleh penguasa komunis Tiongkok, terindikasi dari keterlibatan rumah sakit-rumah sakit militer maupun pemerintah dalam praktek-praktek yang sepenuhnya bertentangan dengan etika kedokteran, maupun norma agama.

Kegiatan nonton bersama dan diskusi tersebut dihadiri oleh beberapa dosen dan para mahasiswa. Mereka semua tampak memberi perhatian penuh terhadap topik yang diangkat oleh dokumenter pemenang Peabody Award 2014 tersebut.

Setelah pemutaran film, acara dilanjutkan dengan diskusi film. Kaprodi (Kepada Program Studi) fakultas DKV (Desain Komunikasi Visual), Bapak Bramanta menyampaikan bahwa pesan moral dari film ini kuat sekali. Film tersebut telah menggambarkan bahwa moralitas manusia sudah rusak sedemikian rupa sehingga menjadikan sesamanya sebagai komoditi untuk mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara. Dimana ada kekhawatiran dari beliau apabila kejahatan ini mulai menular ke negara kita. Beliau mengatakan perlunya menyuarakan hal ini dan membangkitkan kesadaran masyarakat luas.

Acara ini ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada perwakilan DAFOH dan foto bersama seluruh peserta.

Pembicara dari DAFOH sedang menjelaskan maksud pemutaran film Human Harvest

Kaprodi DKV Universitas Matana, Bapak Bramanta memberikan sertifikat penghargaan kepada perwakilan DAFOH atas upayanya memutarkan film Human Harvest di kampus.