(Minghui.org) Sekarang adalah musim dingin di belahan bumi bagian selatan, dan praktisi Falun Gong di Auckland, Selandia Baru, menghabiskan hari Sabtu yang dingin dan hujan, 24 Juni 2017, mengadakan kegiatan untuk memberitahu orang-orang tentang Falun Gong (juga disebut Falun Dafa), serta meningkatkan kesadaran terhadap penganiayaan latihan spiritual ini di negara asalnya, Tiongkok.

Di tangga Aotea Square di kawasan pusat bisnis, mereka duduk bermeditasi sementara para pejalan kaki tergesa-gesa di siang hari. Praktisi mengenakan jaket berwarna biru dan kuning menambah kehangatan pada hari musim dingin.

Eric, seorang pemuda Maori, mempelajari latihan meditasi

Musik yang damai serta gerakan latihan yang lembut menarik perhatian orang-orang. Beberapa orang sangat tertarik dan langsung mempelajari latihan ini.

Suku Asli Auckland Mendukung Falun Gong

Mike mendukung Falun Gong dan percaya bahwa keruntuhan PKT sudah dekat

Mike, seorang warga asli Auckland, adalah pengagum budaya tradisional Tionghoa serta sudah lima kali pergi Tiongkok dalam tiga tahun terakhir ini. Dia telah mengunjungi gunung-gunung terkenal dan sungai-sungai besar serta biara di Beijing. Dia mengatakan bahwa budaya Tionghoa telah menjadi bagian hidupnya.

Mika bertemu dengan praktisi Falun Gong di depan Konsulat Tiongkok. Dia mengatakan bahwa mereka adalah kelompok protes yang paling damai yang pernah dilihatnya. Dia mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKT) membunuh praktisi Falun Gong untuk mengambil organ mereka demi keuntungan. “Ini tidak manusiawi,” katanya. “PKT berusaha untuk menindas rakyatnya sendiri dan membuat mereka tetap terpisah dari komunitas internasional.” Dia mengatakan bahwa hari-hari PKT tinggal dihitung.

Sejati-Baik-Sabar dari Falun Dafa Adalah Indah

Aggy (kiri) dan Sophia (kanan)

Sophia, yang bekerja di Lifewise, sebuah organisasi amal di Selandia Baru, bersimpati kepada praktisi Falun Gong yang ditindas di Tiongkok. Dia mengatakan adalah mengerikan dimana orang-orang dengan keyakinan berbeda diperlakukan secara berbeda. Dia memuji prinsip Falun Dafa Sejati-Baik-Sabar. “Prinsip itu mengagumkan,” katanya.

Teman Sophia, Aggy mengatakan pernah beberapa kali melihat kegiatan Falun Gong dan setiap kali dia melihat praktisi memperagakan latihan, dia terkesan dengan keindahan, kedamaian, dan gerakan yang lembut. “Ketika saya lewat,” ujarnya, “Saya merasa tenang juga. Saya ingin mengikuti mereka!”

Aggy setuju bahwa prinsip Falun Dafa adalah indah. “Prinsip itu memungkinkan seseorang meningkat, menjaga energi positif, dan memperkuat rasa tanggung jawab seseorang. Itulah yang sangat penting, benar-benar fantastis!”

Ketika mengetahui praktisi Falun Gong ditindas di Tiongkok, dia terkejut. “Ini membuat saya sedih setelah mengetahui ada orang yang ingin membeli organ yang dirampas secara ilegal. Ini tidak manusiawi.”

“Praktisi Falun Gong Akan Bebas pada Suatu Hari”

Kheiri dan Violet terkejut mengetahui tentang pengambilan organ secara paksa

Kheiri dan Violet berasal dari Iran dan berhenti untuk mencari tahu lebih banyak. Violet terkejut setelah mengetahui bahwa orang-orang dibunuh karena organ mereka di Tiongkok. Kheiri merasa itu sangat menyedihkan. “Rakyat Tiongkok pinter dan rajin,” katanya. “Mereka (praktisi Falun Gong) akan bebas pada suatu hari.”

Li adalah seorang ahli TI dari Provinsi Gansu, Tiongkok, mengatakan bahwa penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong mengingatkannya akan pengepungan Nasi terhadap orang Yahudi. Dia berkata, “Saya tidak ingin menjadi orang Jerman pada tahun 1940-an, anak saya bertanya pada saya apa yang akan saya lakukan ketika orang Yahudi (tetangga) dibawa pergi. Saya tidak akan berpura-pura menjadi bodoh ketika tahu mereka dibawa untuk dianiaya. Saya tidak bisa mengkhianati hati nurani saya.”

Li mengatakan akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat orang lain tahu tentang fakta dari penganiayaan praktisi Falun Gong.