(Minghui.org) Sebagai praktisi Falun Dafa saya memiliki tanggung jawab untuk memenuhi prinsip-prinsip Fa. Namun, kadang-kadang saya menghadapi gangguan dari kekuatan lama juga dari konsep manusia saya sendiri. Saya masih berusaha untuk mengatasi rintangan-rintangan ini dan menjadi praktisi yang lebih gigih dan rajin.

Keterikatan pada Pamer

Mengultivasi diri sendiri artinya adalah keterikatan harus disingkirkan. Bagi saya, satu keterikatan seperti itu adalah pamer. Saya tidak menyadari bahwa saya memiliki keterikatan seperti ini sebelum saya mulai berlatih Falun Dafa, tetapi sekarang saya tahu saya harus sungguh-sungguh menyingkirkannya.

Saya harus melihat ke dalam untuk mencari akar yang menyebabkan pamer saya. Ketika saya menyadari bahwa segala sesuatu adalah pemberian Guru, apa yang harus saya pamerkan? Ketika kita menggenggam keterikatan, kita tidak menghormati Guru.

Iri Hati adalah Akar dari Semua Kejahatan

Mantan pemimpin Tiongkok Jiang Zemin mulai menganiaya Falun Dafa karena iri hati. Sekitar 80 juta orang berlatih Falun Dafa ketika penganiayaan mulai pada 1999. Jumlah orang yang berlatih Falun Dafa lebih tinggi dari jumlah anggota Partai Komunis Tiongkok (PKT).

Guru berkata:

“Orang jahat diakibatkan oleh perasaan iri hati, karena ego, karena jengkel, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil.” (“Taraf Kondisi” dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)

“Jika sifat iri hati tidak disingkirkan, segala hasil Xiulian manusia akan jadi sangat rapuh dan lemah. Dalam hal ini berlaku sebuah ketentuan: Manusia dalam berkultivasi, jika sifat iri hati tidak disingkirkan tidak akan memperoleh buah sejati, mutlak tidak akan memperoleh buah sejati.” (Zhuan Falun)

Saya telah menjadi orang yang lebih memikirkan orang lain, dapat menyingkirkan sifat ego. Saya harus menjadi lebih ramah dan berpikiran terbuka.

Jika saya tidak bisa menyingkirkan sifat iri hati, saya tidak bisa menenangkan pikiran, dan belas kasih. Ini adalah rintangan besar yang mencegah saya maju dalam berkultivasi.

Ketika saya lebih dekat ke diri kita yang sejati, kita akan mencapai kondisi belas kasih dan harmonis dengan prinsip-prinsip Dafa Sejati-Baik-Sabar.

Gangguan dari Kekuatan Lama dan Konsep Pikiran Manusia

Kadang-kadang saya berbicara tanpa dipikirkan dulu, atau nada saya terlalu keras dan kurang belas kasih. Kadang, mentalitas pamer saya muncul dan bahkan ada sedikit iri hati. Saya akan berpikir bahwa saya lebih baik dari orang lain, atau saya berkultivasi lebih baik dari praktisi lain. Namun, saya kemudian sangat menyesali perilaku ini.

Jika saya tidak melihat ke dalam dan meluruskan semua pikiran dan tindakan saya, kekuatan lama akan ada alasan untuk mengganggu saya.

Kita membangun konsep pikiran manusia seiring kita tumbuh dewasa dan memperoleh berbagai pengalaman hidup. Jika kita tidak belajar Fa dengan baik, konsep-konsep pikiran ini akan menjadi rintangan yang mengganggu kita.

Ketika saya berbicara sesuatu tanpa memikirkannya terlebih dulu, perkataan itu tidak baik dan bukan saya yang sejati. Saya harus belajar Fa lebih banyak dan sungguh-sungguh menyingkirkan keterikatan ini, hanya dengan demikian saya baru bisa mencapai kondisi kultivasi yang Guru ingin kita capai.