Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Wanita Bertemperamen Tinggi Berubah Menjadi Menantu yang Perhatian dan Bijaksana

24 Juli 2017 |   Oleh Hui Xin, praktisi Faun Dafa di Tiongkok

(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada 14 Juli 1998. Sebelumnya, kondisi saya sangat lemah, menderita banyak penyakit, dan tidak akur dengan mertua saya. Saya juga mempunyai masalah emosi. Bahkan pejabat kota tidak bisa mengubah saya yang bertemperamen tinggi dan keterlaluan.

Benar-benar Berubah

Selama bertahun-tahun, saya berusaha dengan banyak cara untuk menyembuhkan penyakit saya. Akan tetapi, begitu mendengar Falun Dafa bisa membantu orang memiliki kesehatan yang bagus, saya memikirkannya selama tiga hari sebelum memutuskan bahwa ini adalah apa yang saya inginkan.

Sebelum mempelajari latihan gerakan, saya membaca Zhuan Falun, buku utama dari latihan kultivasi ini, dan membacanya satu kali langsung selesai. Ketika membaca Zhuan Falun untuk kedua kali, saya memahami bahwa buku ini mengajarkan orang bagaimana berkultivasi dengan mengikuti prinsip Sejati-Baik-Sabar, dan kultivasi itu adalah serius.

Menyadari telah melakukan banyak kesalahan, jadi saya bertanya-tanya apakah masih bisa berkultivasi Falun Dafa. Saya tidak merasa ragu lagi setelah membaca ajaran Dafa bahwa “Dalam menyelamatkan manusia aliran Buddha tidak mempersoalkan syarat, tanpa imbalan, boleh membantunya tanpa syarat…” ( Zhuan Falun)

Prinsip-prinsip Dafa membantu saya untuk menjadi orang yang bertemperamen baik, bijaksana, tidak egois, dan bersikap ramah kepada semua orang. Ibu mertua saya memberitahu orang lain, “Falun Dafa sangat baik. Sejak menantu saya berlatih Falun Dafa, dia menjadi sangat penurut dan kami menjadi sangat akur.”

Keluarga Menentang

Selama tahun pertama berkultivasi, orang-orang mendengarkan propaganda Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang memfitnah Falun Dafa. Anggota keluarga dan kerabat saya juga menentang latihan saya. Mereka melihat penganiayaan itu sebagai awal revolusi kebudayaan kedua dan mengatakan, “Kamu tidak mampu menentang pemerintah.”

Karena tekanan, saya berhenti melakukan latihan, tetapi masih membaca ajaran Dafa. Ini membantu saya untuk menenangkan diri dan menjadi lebih teguh. Saya tidak mengakui penganiayaan itu dan tetap ingin berkultivasi. Guru Li, pencipta Dafa berkata, “… tenangkan hati, kembali berlatih Gong dan belajar Fa secara normal, gigih maju berkultivasi dengan sungguh-sungguh, secara terus-menerus meningkatkan diri.” (“Stabilitas,” Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju II)

Lalu saya merasa tenang dan akan berbicara kepada semua orang tentang Falun Dafa. Anggota keluarga saya tidak bisa diyakinkan, dan menyebut saya bodoh.

“Siapa yang realistis?” kata saya. “Saya sembuh dari penyakit dan kita tidak perlu lagi membayar tagihan rumah sakit yang besar. Saya tidak lagi menjadi beban keuangan bagi keluarga kita. Selain itu, sekarang saya menjadi menantu yang baik dan keluarga kita harmonis.”

Mereka tidak mengucapkan satu kata pun setelah itu.

Ditangkap

Sama seperti kebanyakan praktisi lainnya, saya memutuskan pergi ke Beijing pada tahun 2000 untuk memohon hak berlatih Dafa. Meskipun saya berdebat dengan suami tentang hal ini, saya tidak memberitahu dia. Akan tetapi, saya memberitahu dia bahwa saya tidak akan melepaskan Dafa: “Apa pun yang terjadi pada diri saya, jangan menghabiskan uang untuk menyelesaikan masalah apapun yang terkait dengan latihan Falun Dafa saya,” saya mengatakan padanya.

Segera saya ditangkap, diinterogasi, dan dibawa ke Penjara Huairou di Beijing. Di sana terdapat banyak praktisi yang disiksa siang dan malam. Kami meminta dibebaskan tanpa syarat, tetapi kami dimaki oleh polisi karena hal ini.

Di dalam sel sangat dingin, terutama kipas angin mengarah kepada kami. Kami memutuskan untuk melakukan latihan. Seorang penjaga melihat kami dan membawa tiga dari kami keluar di malam yang dingin dan menyetrum kami dengan tongkat listrik.

Lalu saya dibawa kembali ke kampung halaman saya di gerbong kereta yang terisi penuh dengan praktisi. Kami dikawal oleh dua orang. Kami tidak diperbolehkan untuk berjalan di sekitarnya, dan dua praktisi diborgor bersama.

Seorang penjaga meneriaki saya karena berbicara kepada penjaga lainnya tentang Dafa. Dia menyuruh saya tidur di tempat tidur atas. Saya merasa haus, dan bahkan bibir saya berdarah karena kekeringan, saya tidak diperbolehkan minum air. Saya melafalkan, “Ketika sulit bersabar anda mampu bersabar. Ketika sulit dilakukan anda harus mampu melakukan.” ( Zhuan Falun)

Saat tidur, saya bermimpi dimana seseorang memberikan air kepada saya. Ketika bangun, saya melihat tidak ada seorang pun yang memberi air kepada saya. Saya menyadari bahwa Guru memberikan air kepada saya. Saya tersenyum dan tidak merasa haus lagi.

Disiksa di Pusat Cuci Otak

Di kampung halaman, saya dibawa ke pusat cuci otak tempat saya disiksa. Saya tidak diperbolehkan makan, dipukuli, tidak boleh tidur, dipaksa berdiri untuk waktu yang lama, dan kunjungan keluarga ditolak. Mereka mengatakan keluarga saya tidak ingin menemui saya dan suami saya ingin menceraikan saya.

Hati saya tidak tergerak dan hanya lebih banyak melafalkan ajaran Dafa. Makin banyak melafalkan, pikiran semakin jernih. Saya tahu tujuan mereka adalah untuk menggoyahkan keteguhan saya berkultivasi Falun Dafa.

Seorang petugas polisi memukuli saya ketika dia sedang mabuk, dan saya merasa dia akan membunuh saya. Saya teringat bagaimana seorang praktisi lain memberitahu saya untuk melafalkan ajaran Dafa pada saat kritis.

Ketika menyelesaikan kutipan Falun Dafa, dia berhenti memukuli saya dan mulai memukuli dinding bahkan pintu.

Mereka ingin saya mengkhianati praktisi lain, tapi saya menolak. Mereka memukuli saya dengan sepotong kayu hingga saya jatuh ke lantai. Lalu mereka mendirikan saya dan meminta saya untuk menyebutkan nama praktisi atau mereka akan memukuli saya sampai mati. Saya berkata di dalam hati bahwa saya tidak akan bekerja sama. Setelah pikiran itu muncul, saya tidak merasa sakit, dan tahu Guru menanggung untuk saya.

Ketika mengalami penyiksaan dibekukan, saya menggigil dan tidak bisa mengendalikan saraf saya. Lalu saya teringat Guru mengatakan, “ … bagian otak yang takut dingin ini disumbat, bagian otak yang takut kotor ini disumbat.” (Zhuan Falun)

Saya memohon kepada Guru agar menyumbat bagian otak saya yang takut dingin, dan benar, saya tidak dingin atau merasa kedinginan lagi.

Dibebaskan Tanpa Menyuap

Sebanyak 30 praktisi yang ditahan di pusat cuci otak, ada yang dipindahkan ke kamp kerja paksa. Pejabat memeras uang kepada lebih dari 20 praktisi, dan ada yang dibebaskan setelah mereka membayar antara 3.000 dan 5.000 yuan.

Saya dibawa ke pusat penahanan selama 15 hari. Pejabat pemerintah kota memaksa saya untuk menyapu jalan selama lebih dari 10 hari. Lalu, sekretaris PKT kota meminta suami saya untuk membayar 50 yuan sehingga saya bisa dibebaskan. Suami saya memberitahu dia bahwa dia tidak memiliki uang, bahkan hanya lima yuan. Saya dibebaskan tanpa menyuap.

Perceraian Ditolak

Karena teguh berkultivasi, saya sering kali diganggu oleh polisi. Dibawah tekanan, suami mengancam akan menceraikan saya jika terus menerus memberitahu orang-orang tentang Dafa.

“Kesampingkan penganiayaan,” kata saya. “Saya tetap teguh berlatih Falun Dafa. Kita bisa bercerai, tetapi harus persetujuan kita bahwa, ‘Kita bercerai bukan karena perasaan kita, juga bukan karena keuntungan, juga bukan karena keterlibatan pihak ketiga, tetapi karena penganiayaan yang dilancarkan Jiang Zemin (mantan pemimpin PKT) terhadap Falun Dafa.’”

Dia tidak berbicara lagi tentang perceraian setelah itu, dan keluarga kami menjadi damai lagi.

Untuk membantu anggota keluarga saya mengetahui banyak tentang Dafa, saya meminta mereka untuk menonton DVD fakta kebenaran Falun Dafa saat makan malam karena mereka sibuk pada waktu lain. Ketika saya sedang memasak, seluruh keluarga saya dengan gembira menonton DVD itu.

Ayah mertua, seorang umat Buddha, setelah menonton salah satu video, mengatakan bahwa PKT benar-benar brutal menindas Falun Dafa.

“Ya,” jawab saya, “banyak praktisi dipukuli hingga meninggal dunia, dan para praktisi itu adalah orang yang sangat baik. Jika seseorang memukuli praktisi sampai meninggal dunia, itu adalah dosa yang sangat besar.”