(Minghui.org) Wang Meirong, seorang warga Kecamatan Malan, Kota Pingdu, Provinsi Shandong, ditangkap pada 8 Juni 2017 karena berbicara kepada orang-orang tentang latihan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang ditindas oleh rezim komunis Tiongkok.

Wang dipukuli selama interogasi. Karena tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang latihan Falun Gong, otoritas setempat menuduh dia “menggunakan organisasi sesat untuk mengganggu penegakkan hukum,” dalih standar yang sering digunakan oleh pemerintah Tiongkok untuk menangkap dan memenjarakan praktisi Falun Gong.

Keluarganya menyewa pengacara untuk membelanya. Akses pengacara ditolak oleh petugas polisi Liu Jie dari Kantor Polisi Pingdu dan Jiang Yanqing dari Kantor Polisi Datian, yang bertanggung jawab atas kasus ini.

Sementara putri dari Wang, yang tinggal di San Fracisco Bay Area, menyerukan pembebasan ibunya dari luar Tiongkok, suami Wang, Jiang Guiyun, menulis surat terbuka untuk otoritas setempat untuk meminta pembebasan istrinya.

***

Istri saya, Wang Meirong, adalah seorang praktisi Falun Gong. Sejak dia berlatih, penyakit psoriasis yang parah (penyakit peradangan kulit menahun) disembuhkan tanpa pengobatan, dan dia menjadi makin baik hati, ramah tamah, dan memperhatikan orang lain.

Dia selalu mengajarkan kelurusan dan menahan godaan atas kepentingan pribadi kepada putri kami. Suatu kali, ketika putri kami menemukan anting emas dalam perjalanan pulang dari sekolah, istri saya meminta dia agar mengembalikan kepada pemiliknya, Chi Hongfang, yang terkesan dengan integritasnya.

Di lain waktu, putri kami menemukan sebuah tas ketika berada di sekolah menengah. Tas itu berisi beberapa ratus yuan, beberapa kartu kredit, dan kartu identitas. Istri saya meminta dia agar mengembalikan kepada pemiliknya, Zhang Shouwei, yang sangat bersyukur, karena akan membutuhkan banyak waktu dan upaya untuk membatalkan serta pengajuan kembali semua kartunya yang hilang.

April tahun ini, rumah kami rusak oleh kebocoran dari unit di atas kami di lantai empat. Kasur dan tempat tidur kami semuanya basah. Atap kamar mandi dan dapur terus menerus meneteskan banyak air selama berhari-hari sehingga kami tidak bisa menggunakan peralatan listrik. Xiao, pemilik rumah di atas kami, membawakan kasur dan tempat tidur baru sebagai kompensasi kerugian kami. Istri saya mengembalikan semuanya. Keluarga Xiao sangat tersentuh dan terus menerus memuji kami, “Kalian adalah orang baik hati. Benar-benar sulit untuk menemukan orang-orang seperti kalian zaman sekarang ini.”

Bukankah hal ini akan membawakan keharmonisan kepada masyarakat jika ada banyak orang seperti istri saya? Bukankah makin sedikit gangguan dan tuntutan hukum diantara para tetangga jika banyak orang bersikap seperti istri saya?

Saya menginvestasikan 400.000 yuan di Perusahaan Investasi Mingxiang di Kota Pingdu pada tahun 2012. Di antaranya adalah uang 90.000 yuan dari dana pensiunan orang tua saya, 60.000 yuan dari adik saya yang bekerja di luar negeri, dan 250.000 yuan dari tabungan kami sendiri. Pada waktu itu, istri saya berusaha untuk menghalangi saya berinvestasi, tetapi saya tidak mendengarnya. Akhirnya, pemilik perusahaan itu ditangkap, dan saya kehilangan semua uang. Setiap kali pulang ke kampung halaman untuk menemui kerabat, orang tua dan adik saya selalu menanyakan uang mereka. Saya merasa sedih dengan kenyataan bahwa saya tidak memiliki uang untuk mengembalikan kepada mereka. Istri saya tidak timbul kebencian atas kerugian besar ini. Malahan, dia dengan tenang menghibur saya, “Bagaimana kita meminjam uang dari bank untuk membayar mereka?” Saya mengikuti sarannya dan akhirnya membayar uang mereka. Orang tua dan adik saya tidak mengetahui kegagalan investasi ini hingga hari ini.

Adalah istri saya yang menyelamatkan saya dari situasi genting semacam itu. Saya merasa bersyukur kepada istri saya yang memiliki hati yang begitu baik.

Istri saya pernah bekerja sebagai akuntan di serikat kredit desa setempat. Suatu hari, kasir harus melaksanakan tugas di Kota Pingdu. Istri saya secara sukarela menggantikan posisinya untuk sementara waktu. Setelah kembali, kasir itu mengatakan total kehilangan sebesar 22.500 yuan. Akhirnya, tiga orang terlibat, termasuk istri saya, masing-masing harus mengganti 7.500 yuan, dimana sama dengan satu tahun gaji pada waktu itu. Meskipun dia adalah seorang relawan yang mengerjakan pekerjaan orang lain, istri saya tidak mengucapkan sepatah kata pun atas kejadian tersebut.

Ketika istri saya sebagai manajer umum di Bank Pertanian dan Perdagangan, seorang klien datang untuk peminjaman darurat. Dia mengenali klien ini sebagai guru putri kami sebelumnya. Mengetahui pinjaman yang mendesak dan prosedur bank selama beberapa hari, istri saya mentransfer uang dari rekening kami ke klien tersebut.

Apakah ini bukan belas kasih yang luar biasa besar atas tindakan istri saya? Siapa yang tidak setuju bahwa dia adalah orang baik?

Suatu hari, istri saya bertemu seorang pria tua buta mengemis di jalanan, dimana hanya bisa mendapatkan dua buah apel sepanjang hari. Melihat penderitaannya, istri saya membeli roti kukus sebesar 10 yuan di malam hari dan memberikan kepadanya. Lalu, dia mengambil mantel tebal dari lemari pakaian saya dan memberikannya kepada pengemis itu. Saya berkata kepadanya, “Kamu memiliki hati yang begitu besar. Kamu akan mendapat pahala atas perbuatan baikmu.”

Ayahanda istri saya telah lumpuh selama 13 tahun. Istri saya akan mengunjungi ayahnya untuk mengurus kebutuhan sehari-harinya bilamana ada kesempatan. Ini bukan hal sepele bagi siapapun, khususnya ketika bertanggung jawab selama bertahun-tahun. Akan tetapi, istri saya tidak mengeluh, saya sangat mengaguminya.

Setiap cerita yang saya sebutkan telah menunjukkan bahwa Falun Gong mengajarkan praktisinya untuk menjadi orang baik hati. Tanpa Falun Gong, istri saya tidak akan memiliki kesehatan sebaik itu atau memiliki hati yang begitu baik. Dia membawakan energi positif bagi masyarakat. Akan menjadi lebih baik jika makin banyak orang seperti istri saya.

Otoritas seharusnya tidak menyalahgunakan hukum untuk menganiaya orang baik. Kebaikan akan mendapatkan pahala, bukan dianiaya. Dengan ini saya meminta agar istri saya dibebaskan tanpa syarat.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Mother of U.S. Resident Illegally Detained in China

Dafa Practitioners in Bay Area Call for Release of Family Members Imprisoned in China