Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Tiga Wanita Disidangkan Karena Keyakinan Mereka, Hakim Memuji Pengacara Pembela

28 Juli 2017 |   Oleh koresponden Minghui di Provinsi Liaoning, Tiongkok

(Minghui.org) Tiga praktisi dari Kota Anshan hadir di pengadilan pada 5 Juli 2017, untuk kedua kalinya menghadapi tuduhan “menggunakan aliran sesat untuk melemahkan penegakan hukum” – alasan standar yang digunakan oleh rezim Komunis Tiongkok dalam upayanya untuk menjebak dan memenjarakan praktisi Falun Gong.

Pengacara mereka berpendapat tidak ada hukum di Tiongkok yang melarang Falun Gong dan klien mereka seharusnya tidak dihukum atas keyakinan mereka. Pengacara juga membantah barang bukti pengadilan dan menunjukkan pelanggaran-pelanggaran prosedur hukum yang dilakukan oleh polisi serta pejabat pengadilan. Setelah sidang berakhir, salah satu hakim mendekati pengacara dan mengatakan ia telah melakukan tugasnya dengan baik dalam membela kliennya.

Sidang kedua ini dilaksanakan setelah yang pertama ditunda di tengah jalan pada 15 Juni 2017, ketika ketiga praktisi memecat pengacara mereka sebagai cara untuk menunda sidang yang tidak adil.

Ketiga praktisi itu adalah Zhang Guangyuan, Zhang Weihua dan Gao Hongbo (semuanya adalah wanita).

Ringkasan Penangkapan

Praktisi sedang berjalan pada 2 Januari 2017, ketika seseorang bertanya pada Zhang Guangyuan tentang kalender berisi informasi Falun Gong yang sedang dipegangnya. Kalender itu akan diberikan kepada teman sekolahnya, tetapi ia memberikan kepada orang yang bertanya itu. Orang itu kemudian mengikuti mereka pulang ke rumah dan melaporkan mereka ke polisi.

Hari berikutnya, praktisi memberikan kalender yang sama kepada orang lain, yang juga melaporkan mereka. Polisi menguntit, menangkap dan membawa mereka ke kantor polisi. Rumah mereka digeledah.

Penangkapan mereka disetujui pada 19 Januari 2017, dan tuduhan diajukan terhadap mereka pada 2 Mei 2017. Sidang pertama mereka dijadwalkan pada 15 Juni 2017.

Sidang Pertama

Praktisi diseret ke ruang sidang pada 15 Juni setelah mereka menolak bekerja sama. Hakim mempersulit praktisi dan pengacara mereka.

Zhang Guangyuan memutuskan untuk memecat pengacaranya sebagai ungkapan kekecewaannya atas perlakuan tidak adil ini. Kuasa hukum Gao memberitahu hakim bahwa karena tidak ada pengacara yang mewakili Zhang, menurut hukum sidang harus ditunda, tetapi hakim bersikeras melanjutkan.

Tidak lama kemudian seseorang memasuki ruang sidang dan memberikan secarik kertas kepada hakim. Setelah membacanya, hakim mengumumkan sidang terhadap Zhang akan dijadwal ulang, tetapi sidang terhadap dua praktisi lain tetap dilanjutkan.

Meski mendapat protes dari pengacara bahwa pemberitahuan perubahan harus secara resmi diumumkan, hakim tetap melanjutkan.

Ketika Goa mendengar ini, ia berkata kepada hakim akan memecat pengacaranya juga.

Zhang Weihua kemudian menceritakan, setelah berlatih Falun Gong, ia menjadi harmonis dengan keluarganya. Ia menambahkan bahwa tidak ada hukum di Tiongkok menganggap berlatih Falun Gong adalah kejahatan dan adalah salah menggunakan Pasal 300 untuk membuat tuduhan terhadapnya. Dengan begitu, ia juga memecat pengacaranya.

Hakim tidak punya pilihan selain menunda sidang. Setelah itu, ia mengancam Zhang Guangyuan akan memberikan vonis berat jika ia menyewa pengacara lain.

Sidang Kedua

Sidang kedua digelar pada 5 Juli 2017. Pengacara pembela meminta untuk melihat video sidang pertama supaya memahami kasus ini lebih jelas, tetapi hakim menolak permintaannya. Ia juga mengancam mereka, mengatakan akan meminta Biro Keadilan campur tangan dalam mengurus mereka.

Permintaan pengacara selanjutnya adalah bukti-bukti yang disita dari rumah praktisi dikeluarkan, tetapi ini juga ditolak.

Salah satu pengacara berargumen bahwa tuduhan terhadap kliennya tidak berdasar sama sekali. Surat dakwaan mengambil interpretasi terhadap Pasal 300 Hukum Pidana (selanjutnya disebut “Interpretasi”) dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung pada November 1999, empat bulan setelah penganiayaan terhadap Falun Gong dimulai. Interpretasi ini menyatakan siapapun yang berlatih atau menyebarkan Falun Gong akan dihukum seberat-beratnya karena latihan ini dianggap sesat.

Pengacara menyatakan interpretasi baru terhadap Hukum Pidana berlaku pada 1 Februari 2017, menggantikan interpretasi hukum versi 1999. Interpretasi baru ini tidak menyebutkan Falun Gong dan menekankan bahwa setiap tuduhan terhadap siapapun yang terlibat dalam aliran sesat harus berdasarkan bukti hukum yang kuat.

Pengacara lain menyatakan menggunakan interpretasi lama akan menyebabkan ketidakadilan keputusan. Ia melanjutkan bahwa jebakan digunakan dalam kasus ini, sehingga bukti-bukti yang dikumpulkan tidak boleh digunakan.

Ia menunjukkan ketika praktisi dilaporkan pada 2 Januari, polisi tidak mencatatnya. Malah, besoknya mereka menguntit praktisi. Ia menambahkan catatan yang disebutkan hanya nama dari kedua orang yang melaporkan praktisi, tetapi tidak menyebutkan latar belakang atau pekerjaan mereka.

Berikutnya, ia menanyakan mengapa polisi bisa mengidentifikasi salah satu praktisi yang mengenakan masker pada 3 Januari. Pada hari penangkapan, pihak berwenang tidak mencatat nama-nama petugas yang terlibat dan daftar barang yang disita tidak diterbitkan oleh unit yang terlibat.

Terakhir, karena hanya ada satu orang yang menyerahkan kalender ke saksi pada 2 Januari, dua praktisi lain seharusnya tidak terlibat dalam kasus ini. Hal yang sama juga berlaku untuk kejadian kees0kan harinya. Ia bertanya mengapa ketiga praktisi tersebut ditangkap.

Salah seorang pengacara juga menunjukkan bahwa Administrasi Umum terhadap 50 Pengumuman Pers dan Publikasi, yang dikeluarkan pada 1 Maret 2011, mencabut pelarangan publikasi buku-buku Falun Gong. Maka dari itu, memiliki buku-buku dan memberikannya kepada orang lain sepenuhnya sah.

Pengacara menambahkan ketiga praktisi ini tidak berada dalam organisasi. Mereka hanya berlatih Falun Gong supaya sehat dan menjadi orang baik.

Praktisi bergantian menjelaskan manfaat-manfaat yang didapat dari berlatih Falun Gong.

Salah satu hakim mendekati pengacara setelah sidang dan berkata mereka telah bekerja dengan baik membela klien-klien mereka. Ia pernah menjadi pengacara selama empat tahun. Salah seorang pengacara menjawab bahwa hakim tidak seharusnya terus menerus mengutip hukum-hukum yang tidak berlaku dan seharusnya membebaskan praktisi dari hukuman pidana. Hakim menjawab akan memikirkannya dan berembuk dengan atasannya.

Pihak-pihak terlibat dalam kasus ini:

Li Yueguang, hakim: +86-159-41288258

Jiang Minghai, kepala pengadilan: +86-412-2696333 (kantor), +86-139-98061555 (seluler)

(Informasi kontak pihak lain yang terlibat tersedia pada artikel berbahasa Mandarin)

Artikel terkait dalam bahasa Mandarin:

辽宁鞍山张光媛、张伟华、高洪波被非法庭审