Falun Dafa Minghui.org www.minghui.org CETAK

Seorang Gadis Muda Menemukan Tujuan Hidup di Falun Gong

31 Juli 2017 |   Oleh koresponden Minghui Zheng Yuyan dan Huang Yusheng

(Minghui.org) Bahkan ketika Liu Naijing berumur lima tahun, dia selalu memikirkan tujuan hidup: begitu banyak orang datang ke dunia ini, mereka tumbuh besar, pergi ke sekolah, menjadi tua, dan akhirnya meninggal dunia. Apa maknanya?

Tidak ada yang bisa memberinya jawaban saat itu, tapi dia tahu dengan jelas bahwa tujuan hidup bukan hanya apa yang dilihatnya. Pasti ada hal yang lain.

Apa "sesuatu yang lain" ini? Dia tidak menemukan jawabannya sampai dia belajar Falun Gong dengan ibunya.

Liu Naijing dan ibunya

Liu Naijing adalah tutor pribadi di Maoli, Taiwan. Berasal dari keluarga Buddha, dia terbiasa dengan ajarannya. Ketika dia masih kecil, dia bisa melihat kehidupan sebelumnya dan kehidupan anggota keluarganya. Untuk mencari jawaban atas pertanyaannya, dia juga pergi ke gereja-gereja Kristen. Tapi tidak satu pun agama ini yang memberinya jawaban yang dia cari.

Saat dia di SMA, ibunya mulai berlatih Falun Gong. Dua bulan kemudian, Naijing bergabung dengannya.

Naijing berkata, "Ketika saya pertama kali membuka buku Zhuan Falun (buku utama Falun Gong), saya melihat pola simbol Falun. Ketika saya melihat kata-kata Sejati, Baik, dan Sabar, tiba-tiba saya merasa telah menemukan jawaban atas pertanyaan yang saya ajukan sepanjang hidup. Ini dia. Inilah yang saya cari."

Dia selesai membaca keseluruhan buku itu.

Masalah Perut Kronis Sembuh

Naijing mengalami masalah perut yang serius sejak kecil. Di Sekolah Dasar, dia harus menjalani perawatan beberapa kali dalam seminggu. Kemudian, dia mencoba berbagai pengobatan Tiongkok dan Barat, tapi tidak ada yang berhasil. Dia kesakitan dan harus minum pil setiap hari. Dia juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan sering terkena flu.

Saat pertama kali membaca Zhuan Falun, dia merasakan kehangatan di sekujur tubuhnya. Malam itu, dia merasa demam. Dahinya terasa terbakar, tapi dia tidak merasa sakit. Dia mengerti bahwa Guru Li Hongzhi, pencipta Falun Gong, sedang memurnikan tubuhnya. Dia tidak khawatir atau takut. Pagi kedua, suhu tubuhnya turun, dan dia merasa benar-benar baik-baik saja.

Masalah perutnya juga lenyap, dan dia belum pernah merasa terganggu sejak saat itu. Dia juga tidak lagi alergi laktosa.

Perubahan lain yang luar biasa adalah dia tidak menderita penyakit mabuk mobil lagi. Sebelum berlatih Falun Gong, dia harus membawa pil anti mabuk sebelum melakukan perjalanan jauh. Setelah berlatih selama dua tahun, dia dan teman-temannya pergi berlibur setelah lulus SMA. Dia memutuskan untuk tidak minum pil tapi tidak merasa sakit sepanjang perjalanan.

Memperlakukan Orang Lain dengan Belas-kasih

Mengultivasi diri berdasarkan prinsip-prinsip Falun Gong tidak hanya menyembuhkan penyakitnya tapi juga memperbaiki hubungannya dengan orang lain.

Naijing dulu egois dan suka mengontrol orang lain, terkadang malah menyakitkan. Dari ajaran Falun Gong, dia belajar untuk lebih memperhatikan orang lain dan menempatkan dirinya di posisi mereka.

Sekarang, ketika dia mengalami konflik, Naijing selalu mencari kesalahannya sendiri dan melihat apa yang bisa dia lakukan dengan lebih baik.

Dia dulu protektif terhadap barang miliknya tapi sekarang ingin berbagi dengan orang lain.

Naijing juga menjadi sedikit mengontrol orang lain. Sebelumnya, jika teman-temannya terlalu ribut di tempat umum, dia akan dengan keras menghentikan mereka untuk melindungi reputasinya sendiri di depan umum. Tapi sekarang, dia menangani ini dengan cara yang lebih belas kasih dan telah menjadi lebih pemaaf. Teman-temannya melihat perubahan dalam dirinya, jadi mereka mendukungnya berlatih Falun Gong.

Dia dulu sering bertengkar dengan kakaknya, tapi sekarang bisa menahan emosinya. Saat kakaknya menumpahkan sup di salah satu kemeja favoritnya, dia tidak meneriakinya. Kakaknya terkejut. Akibatnya, ia menjadi penasaran dan membaca buku Falun Gong. Meski dia tidak berlatih, dia mendukung Naijing. Kakak perempuannya kemudian bergabung dengan Naijing dan mulai berlatih.

Saat flu menyebar di kampus Naijing, semua orang di kelasnya terjangkit kecuali dirinya. Banyak teman sekelasnya tercengang dan ingin berlatih Falun Gong dengannya.

Menghadapi Pengkhianatan dengan Tenang

Setelah lulus, Naijing dan salah seorang temannya memulai bisnis les. Tapi kemudian, rekan bisnis memulai bisnisnya sendiri dan menjadi pesaing Naijing. Naijing telah memberi banyak bantuan, tapi teman ini tidak hanya mencuri sebagian besar klien Naijing tapi juga memainkan beberapa trik.

Naijing kaget dan sedih. Tapi setelah dia menenangkan diri, dia memutuskan untuk tidak terlibat konflik dengannya. Dia memulai dengan pikiran yang tenang. Dia tidak pernah mengeluh tentang teman ini. Kini, bisnis Naijing telah pulih dan semakin membaik.

Memperkenalkan Falun Gong ke Masyarakat

Selama waktu luangnya, Naijing sering bergabung dengan semua jenis acara untuk memperkenalkan Falun Gong kepada masyarakat. Dia memainkan genderang pinggang dengan saudara perempuannya dan praktisi lainnya di festival komunitas dan parade.

Naijing (kiri) dan saudara perempuannya berparade di Maoli

Naijing berkata, "Ketika orang melihat bahwa kami orang muda juga berlatih Falun Gong, mereka akan tertarik untuk mencari tahu apa masalahnya. Selain itu, ketika mereka melihat banyak praktisi dengan pendidikan tinggi, mereka akan tahu bahwa ini bukanlah sesuatu yang rendah, sesuatu yang hanya akan dilakukan oleh orang buta huruf. Kami berasal dari semua lapisan masyarakat."

Ketika konflik muncul dalam kehidupan sehari-hari, Naijing selalu mengingatkan dirinya pada ajaran berikut di Zhuan Falun:

"Kita selaku praktisi Gong, tiba-tiba dapat dilanda konflik. Jadi harus bagaimana? Jika anda biasanya selalu mempertahankan sebuah hati yang belas kasih, suatu sikap mental yang tenang dan damai, maka ketika berjumpa masalah akan dapat diatasi dengan baik, karena ia masih menyisakan kesempatan untuk meredam terpaan. Jika anda selalu dalam belas kasih, memperlakukan orang dengan Shan, selalu memikirkan orang lain sebelum melakukan sesuatu, setiap kali berjumpa masalah yang pertama-tama dipikirkan ialah, apakah hal ini bagi orang lain terasa berat atau tidak, apakah dapat mencederai orang lain, dengan demikian tidak akan timbul masalah. Oleh karena itu dalam berlatih Gong anda harus mengikuti kriteria yang tinggi, kriteria yang lebih tinggi lagi untuk mematut diri."

Naijing berkata, "Dengan apa yang telah saya pelajari dari Falun Gong, saya dapat mengatasi segala macam kesengsaraan dan ujian, selama saya terus mencari-cari masalah saya sendiri. Jika itu salah saya, saya memperbaikinya. Jika itu bukan salah saya, saya memaafkan orang lain. Dipandu oleh ajaran ini, saya dapat memperbaiki diri, dan perasaan itu luar biasa."