(Minghui.org) Saya berumur 60 tahun. Sebelum mulai berlatih Falun Dafa, saya menjalani kehidupan yang sangat sulit. Kedua orang tua saya meninggal dunia saat saya masih bayi, dan saya diadopsi.

Sekolah saya terganggu karena Revolusi Kebudayaan, dan saya hanya menerima pendidikan sekolah dasar. Saya dikirim ke pedesaan untuk “pendidikan ulang.” Walaupun saya lemah, saya masih harus melakukan kerja berat. Akibatnya, saya menderita rematik.

Sekembalinya saya ke kota asal, rematik saya semakin parah dan mempengaruhi jantung. Saya juga menderita penyakit lainnya, seperti batu empedu, kolesistitis, dan masalah perut. Saya menjalani pengobatan jangka panjang dan harus menjaga makan.

Begitu saya mulai berlatih Dafa November 1997 saya mengalami perubahan positif! Saya bisa tidur dengan nyaman, dan segera saya bisa makan apa saja. Rematik, masalah jantung dan semua masalah kesehatan saya hilang. Warna kulit saya berubah dari pucat menjadi kemerahan dan sehat.

Jiang Zemin, mantan kepala rezim komunis, meluncurkan penganiayaan terhadap Falun Dafa pada 1999. Suami saya juga seorang praktisi. Karena kami teguh dalam berkultivasi, kami dianiaya. Suami saya ditangkap dan ditahan beberapa kali antara tahun 1999 hingga 2003.

Menahan Kesulitan

Ibu mertua saya berusia 80 tahun dan kesehatannya buruk sedari kecil. Ia bukanlah orang yang berpikiran terbuka. Tetapi, setelah ia diangkat menjadi manajer di tempat kerja, ia menjadi orang yang sangat menuntut dan egois. Dan menganggap dirinya yang paling benar. Sulit bagi anak-anaknya untuk memuaskannya dan ia sangat sulit diajak bergaul. Ketika usianya semakin tua, anak-anaknya memutuskan untuk memasukannya ke panti jompo.

Dalam perjalanan ke panti jompo saya memperhatikan ia sangat sedih. Ketika kami tiba di sana saya juga melihat tempat itu tidak sebagus seperti yang dikatakan di koran. Saya mulai berpikir tentang apa yang saya harus lakukan sebagai seorang praktisi.

Saya mulai melihat ke dalam. Jika saya setuju dengan apa yang anak-anaknya putuskan, bukankah saya sama dengan orang biasa? Saya tidak mau merawat orang tua, karena saya takut kesulitan. Saya merasa bahwa ini bukanlah seorang praktisi, jadi saya putuskan untuk membawanya pulang.

Ia harus dirawat di rumah sakit beberapa kali. Ketika ia dirawat di rumah sakit saya menjaganya seperti ibu sendiri. Saya memasak semua makan untuknya dan membawanya ke rumah sakit. Tersentuh dengan perawatan saya, ia berubah dari mempercayai kebohongan Partai menjadi percaya pada Dafa.

Pada suatu titik, ia memutuskan untuk memberikan rumahnya kepada kakak ipar saya setelah ia meninggal. Suami dan saya hanya memiliki satu rumah sedangkan kakak-kakak ipar saya memiliki lebih dari satu. Ibu mertua saya tinggal bersama saya dan anak-anaknya tidak memedulikannya. Di bawah keadaan itu, masuk akal sekiranya jika kami diwariskan rumahnya itu, tetapi ia memutuskan untuk memberikannya kepada mereka.

Karena saya seorang praktisi, saya tidak marah. Malah, saya sangat tenang. Saya bahkan mengingatkannya untuk menjaga dirinya baik-baik selama ia masih hidup. Ia sangat senang dengan sikap saya dan terus memberi tahu orang-orang betapa baiknya saya!

Kelakuan lurus saya juga mengubah sikap saudara-saudara dan teman saya terhadap Falun Dafa. Mereka menolak untuk mempercayai kebohongan Partai. Mereka juga mundur dari Partai Komunis Tiongkok dan organisasi afiliasinya. Mereka sering memberi tahu orang lain bahwa “Falun Dafa baik!”

Mendapat Manfaat dari Mempercayai Falun Dafa

Saat gempa Kota Wenchuan tahun 2008, kakak perempuan saya sedang memasak makanan di atas kompor. Ia tiba-tiba mendengar orang-orang berteriak: “Lari! Cepat lari! Gempa bumi!” Ia menyambar kunci, cepat-cepat mengunci pintu dan lari turun ke bawah.

Saat ia tiba di daerah aman, tiba-tiba ia teringat ia sedang memasak dan lupa apa ia sudah mematikan kompor. Ia ketakutan dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia memutuskan untuk pulang dan mematikan kompor.

Ia tinggal di lantai enam. Ketika ia naik, gedung itu bergoyang, dan ia kesulitan naik ke atas. Tiba-tiba ia teringat harus melafalkan “Falun Dafa baik! Sejati-Baik-Sabar baik!” Ketika dalam bahaya. Begitu ia mengucapkan kata-kata itu, ia mengatakan ia bisa naik tangga dengan mudah.

Ia berhasil tiba di rumah dan mematikan kompor. Di lantai satu gedungnya ada tempat penitipan anak. Saat ia turun ia melihat bahwa anak-anak masih sedang dibawa keluar gedung. Ia tiba-tiba teringat apa yang saya katakan tentang menjadi orang baik, jadi ia membantu membawa mereka ke tempat aman. Kemudian, ketika ia datang ke rumah saya ia mengatakan bahwa ia sungguh-sungguh mereka bahwa Guru Li, pencipta Falun Dafa, membantunya di saat bencana itu.