(Minghui.org) Karena saya dibesarkan di Tiongkok, mentalitas saya diracuni oleh indoktrinasi Partai Komunis Tiongkok (PKT). Saya memiliki keterikatan pada pemikiran negatif, ketakutan, kecurigaan, persaingan, terutama iri hati.

Memperoleh Manfaat dari Dafa sambil Meningkat

Pada tahun 1998, saya mengatur agar suami menjaga anak kami sehingga saya bisa pergi ke taman untuk melakukan latihan Falun Dafa dan berbicara dengan orang-orang tentang Falun Dafa. Namun, dia berubah pikiran sebelum saya hendak pergi. Saya sangat marah sehingga saya membanting pintu dan pergi tanpa mendengarkan penjelasannya.

Segera setelah keluar dari pintu, saya tahu saya salah dan menyesali kemarahan saya. Saat naik bus dan memikirkan apa yang membuat saya marah, Fa Guru muncul ke pikiran saya:

Guru berkata,

“Orang jahat diakibatkan oleh perasaan iri hati, karena ego, karena jengkel, menganggap dirinya diperlakukan tidak adil.” (Taraf Kondisi dari Petunjuk Penting Untuk Gigih Maju I)

Saya menyadari bahwa masalah saya disebabkan oleh iri hati, keterikatan yang harus disingkirkan.

Saat Xinxing meningkat, saya merasakan kaki tidak sakit saat melakukan meditasi duduk di taman.

Kemarahan Disebabkan oleh Iri Hati

Saya dianiaya karena berlatih Dafa. Mantan suami saya tidak dapat menahan tekanan dan menceraikan saya pada tahun 2000. Ketika hakim menyarankan agar kami menikah kembali, saya menjawab dengan marah, "Tidak!"

Bertahun-tahun kemudian, saya menyadari bahwa saya mengatakan itu karena saya tidak melenyapkan sentimen, egois, dan iri hati. Akibatnya, saya tidak membantu mantan suami saya memahami Dafa. Ketika menyadari keterikatan iri hati yang kuat, saya berusaha melenyapkan pengaruhnya.

Daging tumbuh dan membesar di bawah telinga kiri saya pada tahun 2013. Awalnya saya tidak khawatir karena tidak gatal atau menyakitkan. Tapi, ketika membesar setelah beberapa tahun, saya menjadi khawatir dan mencoba untuk mencari ke dalam.

Seorang kolega kemudian mengatakan tahun lalu, "Dengki menumbuhkan tumor, dan iri hati menumbuhkan kanker." Saya terkejut, dan tiba-tiba menyadari bahwa pertumbuhan tersebut disebabkan oleh iri hati.

Saya kemudian menyadari sangat sering kemarahan muncul dalam kehidupan kerja saya. Saya merasa dianiaya, dan kemarahan ini membuat saya bereaksi kasar. Sekarang, saya memahami bahwa kemarahan saya disebabkan oleh iri hati.

Mengubah Konsep terhadap Iri Hati

Menurut artikel Eliminating Jealousy, yang diterbitkan pada 15 Juli 2016 di situs Minghui, "Chen Jiting, seorang filsuf dari Dinasti Ming, mengatakan ada dua hal memalukan untuk seorang pria: membual tentang kemampuannya dan menutupi kekurangannya sendiri. Dia juga mengatakan bahwa ada dua kejahatan bagi seorang pria: iri hati akan kemampuan orang lain dan menyebarkan ketidakmampuan orang lain."

Saya tersentuh saat membaca artikel, karena saya memang memiliki dua hal memalukan dan dua kejahatan buruk. Saya menyadari tidak bisa melenyapkan iri hati karena tidak mengubah konsep tentang hal itu.

Suatu kali saya bermimpi Guru berkata, "... Buddha Amitabha berkata naik ke surga dengan membawa karma...” (Zhuan Falun) Saya memahami setelah saya terbangun, bahwa Guru sedang berbicara tentang iri hati.

Guru berkata,

“Dalam hal ini berlaku sebuah ketentuan: Manusia dalam berkultivasi, jika sifat iri hati tidak disingkirkan tidak akan memperoleh buah sejati, mutlak tidak akan memperoleh buah sejati. Dahulu kalian mungkin pernah mendengar, Buddha Amitabha berkata naik ke surga dengan membawa karma, namun tidak boleh jika sifat iri hati belum tersingkirkan. Aspek lain selisih sedikit, agak sedikit kurang sambil membawa karma naik ke surga, kemudian melanjutkan Xiulian, itu mungkin boleh, tetapi jika sifat iri hati tidak tersingkirkan mutlak tidak boleh. (Ceramah 7, Zhuan Falun)

Kata-kata Guru mengatakan kepada saya bahwa saya benar-benar harus berusaha keras melenyapkan keterikatan iri hati.

Menemukan Keterikatan lain untuk Peningkatan Kultivasi

Iri hati itu jahat dan tidak baik. Namun, saya tahu bahwa ada keterikatan lain yang harus saya temukan saat mencari ke dalam. Selain iri hati, saya menemukan keterikatan mengeluh, mengkritik, benci, arogansi, dengki, dan banyak lagi.

Guru berkata,

“Huatuo melihat ada tumor dalam otak Caocao, maka perlu membuka tengkoraknya untuk operasi pengambilan tumor. Caocao sekali mendengar mengira Huatuo bermaksud mencopot kepalanya, Huatuo lalu dipenjara, akhirnya Huatuo meninggal dalam penjara. Ketika Caocao mendapat serangan penyakit, teringat Huatuo dan mencarinya, Huatuo telah meninggal. Akhirnya Caocao benar-benar meninggal karena penyakit ini.” (Ceramah 7, Zhuan Falun)

Fa Guru mengatakan kepada saya bahwa berjaga-jaga dan mencurigai juga merupakan keterikatan berbahaya yang harus saya lenyapkan.

Selain itu, saya tidak memahami hubungan antara Guru, Dafa dan rekan praktisi. Tapi, saya memahami bahwa saya tidak belajar Fa dengan baik. Saya memiliki keterikatan dalam melakukan sesuatu. Saat menghadapi konflik, saya tidak memikirkan Guru dan Dafa terlebih dulu.

Sebaliknya, saya menggunakan mentalitas manusia untuk menganalisis masalah. Saya belajar dari orang lain, bukan Fa. Saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk browsing web daripada belajar Fa. Saya melihat ke luar bukan ke dalam saat menghadapi masalah, dan banyak keterikatan muncul karena tidak memenuhi standar Fa Sejati-Baik-Sabar.