(Minghui.org) Semua unit pelaksanaan-hukum dari tingkat provinsi dan kota di Provinsi Jilin diperintahkan untuk menggelar “Operasi Ketuk Pintu” menjelang Kongres Nasional Partai Komunis ke-19. Hal ini disampaikan oleh sumber internal Biro Kepolisian Provinsi Jilin.

“Operasi Ketuk Pintu” ini melibatkan kepolisian dan petugas komunitas untuk memeriksa setiap praktisi Falun Gong yang mulai berlatih setelah tahun 1999, apakah mereka tetap bertahan dengan keyakinannya. Jika ya, mereka akan ditangkap dan ditahan.

Rumah praktisi digeledah, komputer atau printer disita. Jika praktisi tidak berada di rumah, maka para petugas akan mencari mereka ke tempat kerja atau ke rumah kerabatnya.

Kampanye ini dimulai sejak Juni 2017. Semua polisi dari tingkat provinsi dan kota, serta petugas lingkungan setempat, mulai mengunjungi rumah-rumah praktisi dan mengetuk pintu untuk mengambil foto serta mengumpulkan informasi. Semua praktisi di Provinsi Jilin mendapat gangguan.

Ringkasan tentang Praktisi

Petugas dari Kantor Polisi Nanling di Kota Changchun menahan Xu Jing (wanita) saat berada rumah pada 12 Agustus. Petugas menggeledah rumahnya, menyita tiga printer, satu laptop, enam telepon seluler, dan buku-buku Falun Gong. Xu ditahan di Pusat Penahanan Changchun No. 4.

Petugas dari Kantor Polisi Sandao di Kota Changchun menelepon putri dari Zhang Wanwu (wanita) untuk memverifikasi nomor telepon ayahnya. Mereka mengancam akan menahan ibunya saat ia menolak memberikan informasi

Polisi menahan Jiang Hongtao (pria) dari Kota Xiwei, Kabupaten Yitong, ketika mereka menemukan satu unit komputer dan printer di rumahnya. Seorang praktisi lainnya di kota yang sama diganggu sebanyak tiga kali dalam satu hari.

Petugas dari Kantor Polisi Baiqi di Kota Shulan mengganggu warga desa dari pintu ke pintu di enam desa: Desa Pantun, Desa Xiaogu, Desa Baoan, Desa Xinfeng, Desa Shangshu, dan Desa Qianjiang pada tanggal 10 dan 11 Agustus.

Petugas menahan para praktisi ini: Lu Qingfeng, Wang You, Geng Yu, dan istri dari Xu Zhen dari Desa Shuangshu. Penduduk desa menyatakan bahwa polisi bertingkah seperti preman, dan menolak bekerja sama dengan mereka.

Praktisi lain yang mengalami gangguan dari kepolisian adalah:

Li Guijie (wanita) dari Distrik Gaoxin, Kota Changchun; Yu Guirong (wanita) dari Distrik Erdao, Kota Changchun; Shi Zhipei (wanita) dan Bai Mingxu (pria) dari Distrik Jiutai, Kota Changchun; Zhang Qingxiang (pria) dari Desa Fu'an, Kota Yushu; Hu Yali (wanita) dari Desa Sijian, Kota Yushu; Cai Yamai, Zhao Hongfen, Yang Xiujie, Li Minglan, dan Fu Zhengmin (semuanya wanita) dari Kecamatan Fulongquan, Kota Nong’an; tiga praktisi dari Kecamatan Fate, Kota Shulan, serta nama-nama yang belum diketahui.