(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1997, pada usia 10 tahun. Setelah rezim komunis melancarkan penganiayaan terhadap Falun Dafa, saya berhenti berlatih selama beberapa tahun. Saya kembali berlatih pada bulan September 2015.

Karma Penyakit

Sekitar satu tahun setelah saya kembali berlatih Falun Dafa, saya melihat sebuah titik merah dan lecet di bahu kanan saya. Saya tidak terlalu memperhatikannya. Namun, saya merasa tidak enak badan setelah pulang kerja keesokan harinya. Saya memutuskan untuk beristirahat dan meminta ibu saya yang sedang belajar Fa untuk memancarkan pikiran lurus untuk saya, tanpa memberikan penjelasan.

Saya tidak bisa tertidur malam itu dan memiliki sensasi terbakar di sekujur tubuh. Tanda merah dan lecet telah tumbuh membesar pada keesokan paginya dan meluas. Ternyata saya terkena cacar ular.

Saya takut dan akhirnya memberi tahu ibu tentang hal itu. Dia terkejut dan memberi tahu praktisi lain untuk memancarkan pikiran lurus untuk saya. Saya sangat kesakitan. Dia membacakan Fa untuk saya dan sering memancarkan pikiran lurus.

Ayah, yang bukan seorang praktisi, sangat khawatir dan meminta saya untuk menemui dokter. Saya menyadari bahwa ini adalah ujian dan saya tidak tergerak. Ketika saya menolak pemeriksaan medis, dia kehilangan kesabaran dan mengatakan sesuatu yang tidak sopan terhadap Falun Dafa. Dia memaki-maki ibu dan bahkan mengancam akan membunuhnya, tapi dia tidak tergerak.

"Saya akan baik-baik saja," kata saya pada ayah. "Dan melalui ini, ayah akan menyaksikan kekuatan Falun Dafa. Tapi ayah tidak boleh menghina Guru dan Falun Dafa lagi." Dia tetap diam dan menjadi tenang.

Sangat sulit menahan rasa sakit malam itu. Saya tidak bisa menjerit kesakitan, karena takut ayah akan bertengkar dan membuat masalah. Ibu terus memancarkan pikiran lurus. Dia takut meninggalkan saya sendiri, dia pikir saya mungkin melakukan sesuatu yang irasional karena rasa sakit. Namun, saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya adalah seorang praktisi yang dapat bertahan.

"Kita harus percaya kepada Guru dan percaya pada Fa," kata ibu. "Semuanya akan baik-baik saja. Kamu tahu, Guru menyelamatkan kita dari neraka dan menderita untuk kita. Kamu harus terus melakukan apa yang kamu lakukan dan kamu akan lulus ujian ini."

Saya yakin bahwa Guru ada bersama saya dan saya memintanya untuk membuat saya tidur sampai pagi. Rasa sakit itu lenyap tak lama kemudian dan saya tertidur. Saat fajar, lecet mulai mengecil.

Gangguan dari Anggota Keluarga

Ayah memanggil saudara laki-laki saya dan seluruh keluarga mencoba membujuk saya untuk pergi ke dokter. Sulit untuk menoleransi gangguan tersebut. Jadi, untuk waktu yang singkat, saya pikir saya akan menyerah untuk menenangkan ayah. Karena pemikiran ini, lepuh kembali malam itu. Namun, setelah tiga hari saya benar-benar pulih.

Guru berkata:

"Mengapa berjumpa dengan semua masalah tersebut? Semua disebabkan oleh utang karma anda sendiri, kami telah membantu anda melenyapkan dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya. Hanya menyisakan bagian yang begitu sedikit dibagi dalam berbagai tingkat, guna meningkatkan Xinxing anda, dalam bentuk sejumlah penderitaan untuk menempa hati manusia dan untuk menyingkirkan berbagai keterikatan hati. Kesemuanya ini adalah kesulitan milik anda sendiri, yang telah kami pergunakan untuk meningkatkan Xinxing anda, telah dibuat agar anda dapat melewatinya. Asalkan anda meningkatkan Xinxing, tentu dapat melewati, yang dikhawatirkan ialah anda sendiri tidak ingin melewati, asalkan ingin melewati tentu dapat lewat." (Zhuan Falun)

Karena kita percaya pada Guru dan Fa, kita bisa melewati ujian apa pun. Guru mengatur segalanya untuk kita.

Ayah saya mengubah sikapnya terhadap Falun Dafa setelah saya sembuh dari penyakit ini. Dia tidak lagi berkata buruk tentang Dafa. Selama kita bisa memperlihatkan kekuatan Dafa kepada anggota keluarga kita, semuanya akan berubah seperti seharusnya.