(Minghui.org) Pada 15 Agustus 2017, ketika kuasa hukum Zheng Xufei mempelajari dokumen kasusnya, ia melihat satu dokumen hanya ada tanda tangan dan tanpa sidik jari Zheng, di mana semua dokumen lainnya dicap sidik jari.

Dokumen itu menyatakan, ”Zheng Xufei ditangkap pada 13 Agustus 2015. Ia ditahan selama sepuluh hari dan membayar denda 1.000 yuan.”

Menanyakan keaslian dokumen itu, pengacara menelepon keluarga Zheng dan menemukan bahwa penangkapan 13 Agustus itu tidak pernah terjadi.

Keesokan harinya pengacara mengunjungi Zheng di pusat tahanan, Zheng menegaskan ia tidak pernah ditangkap atau ditahan pada tahun 2015. Ia juga berkata tidak menandatangani dokumen yang dipertanyakan ini.

Zheng memberitahu pengacara bahwa denda 1.000 yuan itu terkait dengan penangkapannya pada 11 Juli 2014. Ia ditahan selama 35 hari dan keluarganya membayar jaminan ke polisi sebesar 5.000 yuan. Polisi meneleponnya hampir setahun kemudian, tanggal 13 Agustus 2015 (tanggal di dokumen yang menyatakan penahanan) dan memberitahunya akan mengembalikan uang jaminan sebesar 5.000 yuan tetapi ia harus membayar denda 1.000 yuan dan menyetorkannya ke akun bank tertentu.

Setelah menemukan tanda tangan dan dokumen yang dipalsukan, Zheng menulis surat kepada kejaksaan, meminta diadakan penyelidikan. Keluarga Zheng juga bersaksi secara tertulis bahwa Zheng tidak ditahan atau ditangkap pada 13 Agustus 2015.

Pengacara menyerahkan permintaan kepada kejaksaan segera setelah pertemuan dengan Zheng, namun belum menerima respons.

Pada 24 Agustus 2017, ibunda Zheng, hampir berumur 70 tahun, dan neneknya berusia 89 tahun pergi ke kejaksaan dan mengajukan tuntutan lain terhadap polisi karena memalsukan dokumen. Petugas jaga menerima tuntutan mereka dan mengatakan masalah ini masih dalam penyelidikan. Ia kemudian menolak memberikan tanda terima pengajuan tuntutan, berkata, “Saya tidak memberi kalian tanda terima. Cukup saya menyimpannya.”

Ketika ibunda Zheng meminta bertemu dengan jaksa yang bertanggung jawab atas kasus ini, ia diberitahu bahwa jaksa Gong Xiaoling sedang tidak di tempat. Ketika mereka berusaha menghubunginya, selalu tidak dijawab.

Saat keluarga Zheng berusaha membebaskannya, polisi tampak yakin ia akan dihukum penjara kali ini. Seorang petugas memberitahu keluarga Zheng beberapa hari setelah kasus ini diserahkan ke kejaksaan, ”Tidak ada harapan untuk membebaskannya.”

Keluarga Zheng menjadi curiga atas peran polisi dalam kasus ini. Menurut hukum, polisi hanya bertugas menyelidiki, bukan menentukan hasil dari kasus tersebut. Kelihatannya semua telah direncanakan sejak awal dan vonis terhadap Zheng mungkin telah ditentukan.

Zheng ditangkap pada 14 Juli 2017, saat sedang membagikan brosur tentang penganiayaan oleh rezim komunis terhadap Falun Gong. Seseorang yang menerima materi dan merogoh kantong Zheng sambil bertanya apakah masih ada materi lagi. Zhen mengatakan sudah habis dibagikan.

Khawatir orang itu mungkin polisi berpakaian preman, Zheng segera pulang ke rumah. Tetapi sebelum tiba, tiga orang menangkapnya. Mereka membawanya ke kantor polisi dan kemudian ke pusat tahanan.

Kejaksaan menyetujui penangkapannya sepuluh hari kemudian. Kurang dari sebulan, polisi menyerahkan kasusnya ke kejaksaan pada 11 Agustus 2017.

Zheng Xufei, 42 tahun, adalah guru olah raga di Sekolah Dasar Kecamatan Xiachu di Kota Rushan, Provinsi Shandong. Ia mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2011. Karena memberitahu orang-orang tentang penganiayaan terhadap latihan spiritual ini, ia ditangkap pada tahun 2014 dan ditahan selama 35 hari. Gajinya dikurangi dan bonusnya ditahan sejak tahun 2015.

Pihak-pihak yang bertanggung jawab:

Gong Xiaoling (宫晓玲), jaksa yang bertanggung jawab atas kasus Zheng: +86-631-3012911, +86-15588373877

Song Xiangjun (宋向军), wakil kepala Divisi Keamanan Domestik Rushan: +86-18663160939, +86-13869080989, +86-631-6654630 (Rumah)

Laporan sebelum dalam bahasa Inggris:

Elementary School Teacher Arrested and Subjected to Extortion for Talking about Falun Gong