(Minghui.org) Seorang wanita di Shenzhen diam-diam diadili dan dihukum penjara karena memberitahu orang-orang tentang latihan Falun Gong, sebuah latihan spiritual yang dianiaya oleh rezim komunis Tiongkok. Keluarganya tidak mengetahui putusan tersebut sampai mereka tidak menemukannya di pusat penahanan setempat.

Liu Yu’e mulai berlatih Falun Gong pada tahun 2006. Dia sembuh dari penyakit radang sinus dan neurasthenia (gangguan jiwa yang dulu dikenal sebagai penyakit saraf). Dia merasa berkewajiban memberitahu orang-orang bahwa Falun Gong tidaklah seperti yang diberitakan oleh rezim komunis. Tindakan itu membuat dirinya sering keluar-masuk penjara, sampai akhirnya harus menjalani dua kali hukuman di kamp kerja paksa.

Pada tahun 2015, Liu mengajukan tuntutan hukum terhadap mantan diktator Tiongkok Jiang Zemin, karena memulai penganiayaan terhadap Falun Gong. Polisi mengetahui tuntutannya tersebut dan menahannya selama 15 hari.

Liu kerap berbicara pada orang-orang perihal Falun Gong, dan penangkapan dirinya yang terakhir terjadi pada 28 Februari 2017. Keluarganya tidak mengetahui keberadaan dirinya selama lebih dari dua minggu kemudian. Sampai saat ini, mereka belum mendapat pemberitahuan penangkapan resmi dari polisi.

Pihak keluarga juga tidak diberitahu tentang persidangan dan vonis terhadap Liu. Mereka baru mengetahui hukumannya setelah lebih dari satu bulan vonis itu dijatuhkan. Mereka mencoba untuk mengunjunginya di pusat penahanan sekitar bulan Juni, namun mereka diberitahu bahwa Liu telah dipindahkan ke penjara.

Laporan terkait dalam bahasa Inggris:

Practitioner Liu Yu'e Persecuted for Three Years at Sanshui Womens' Forced Labor Camp in Guangdong Province