(Minghui.org) Saya mulai berlatih Falun Dafa pada tahun 1996, mulai belajar Fa bersama dan latihan di tahun berikutnya. Meskipun penganiayaan brutal terhadap praktisi Falun Dafa, saya tetap mengikuti belajar Fa bersama.

Duduk Tegak Saat Belajar Fa

Saya selalu mencari kenyamanan, jadi saat belajar Fa tidak suka duduk dalam posisi meditasi dengan kedua kaki disilangkan, dalam posisi lotus ganda. Sebagai gantinya, saya membaca Fa Guru sambil berbaring atau bersandar di sofa atau di tempat tidur saya.

Ketika saya mengikuti kegiatan kelompok belajar Fa, saya duduk sesukanya. Beberapa praktisi bisa duduk berjam-jam dalam posisi meditasi dan mereka menyarankan agar saya mencoba duduk seperti ini juga.

Praktisi lain duduk dalam posisi meditasi dan memegang buku Dafa dengan kedua tangan di depan dada mereka dengan penuh hormat. Saya benar-benar mengagumi mereka dan bertekad untuk suatu hari mencapainya sendiri.

Guru berkata,

"Ketika membaca buku sambil bersila tungkai, pertama dapat lebih banyak melatih sila tungkai, kedua ini juga adalah berlatih Gong, ini sangat bagus." ("Ceramah Fa pada Konferensi Fa di Houston")

Saya mulai duduk dengan kedua kaki disilangkan saat belajar Fa. Sekarang, saya bisa duduk seperti ini sampai dua jam dan jarang bersandar di sofa.

Membaca Bersama Orang Lain Membantu Memperkuat Pikiran Lurus Saya

Ketika seorang praktisi lokal ditangkap, saya yakin bahwa dia tidak akan memberikan nama saya kepada pihak berwenang. Namun, beberapa hari kemudian, salah satu rekannya menelepon dan mengatakan bahwa praktisi tersebut telah mengungkapkan semua nama praktisi di kelompok belajar Fa kami.

Saya mulai khawatir polisi akan segera muncul di depan pintu saya. Kapan pun saya mendengar langkah kaki di lorong, saya gemetar ketakutan. Saya terus memandang ke luar jendela untuk melihat apakah ada polisi dan bahkan takut untuk pergi keluar.

Namun, saya mendapat cukup keberanian untuk pergi keluar dan menghadiri sesi belajar Fa. Ketika saya memberi tahu praktisi di grup belajar Fa atas keprihatinan saya, mereka mendorong saya untuk percaya pada Guru dan Fa.

Guru berkata,

"Anda mempunyai rasa takut, dia segera menangkap
Begitu pikiran anda lurus, kejahatan langsung roboh
Orang Xiulian, terisi dengan Fa
Memancarkan pikiran lurus, setan busuk hancur lebur
Dewa berada di dunia, membuktikan kebenaran Fa"

("Apa yang Ditakuti" dalam Hongyin II)

Dengan bantuan dan dorongan dari praktisi lain, mentalitas takut saya segera lenyap.

Saya menyadari bahwa polisi juga menjadi korban penganiayaan, karena mereka telah dibohongi oleh propaganda Partai Komunis Tiongkok tentang Falun Dafa dan melakukan dosa dengan menganiaya praktisi.

Kita harus berbelas kasih kepada polisi dan memberi tahu mereka fakta tentang Falun Dafa untuk menghilangkan faktor-faktor jahat yang memanipulasinya.

Menyingkirkan Keterikatan Sendiri

Dari Fa Guru, saya menyadari bahwa konflik yang kita hadapi bukanlah sebuah kebetulan. Malah, ini merupakan indikasi bahwa ada sesuatu yang harus kita sadari.

Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai keterikatan akan muncul selama belajar Fa. Ketika mereka muncul, semua bisa didiskusikan di lingkungan yang mendukung itu.

Jika seorang praktisi tidak dapat menemukan keterikatan mendasarnya selama konflik, orang lain dapat memberikan pendapat mereka. Ini juga memberi kesempatan kepada orang lain untuk mencari ke dalam untuk melihat apakah mereka memiliki keterikatan ini juga.

Dalam lingkungan ini, seseorang dapat dengan cepat melenyapkan keterikatan mereka pada nama, kepentingan pribadi dan sentimen.

Baru-baru ini, beberapa praktisi mengatakan kepada saya bahwa saya tampak sangat mengantuk saat belajar Fa. Mereka mengatakan bahwa saya tidak menganggap serius masalah ini dan tidak memancarkan pikiran lurus untuk menghilangkan gangguan tersebut. Mereka juga menyadarkan bahwa saya memiliki keterikatan pada sentimentalitas dan sering memanjakan diri dengan media sosial di Internet.

Saya menghargai sudut pandang dan saran para praktisi ini!